Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:10-12
Dalam ayat 10 Paulus berkata, “sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam
segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh
dalam pengetahuan tentang Allah.” Hidup layak di hadapan Tuhan berasal dari
adanya pengetahuan yang penuh tentang kehendak Allah. Jika kita mengetahui
bahwa kehendak Allah ialah menjenuhi kita dengan Kristus, agar kita menerima
Kristus sebagai hayat dan persona kita, dan agar kita memperhidupkan Kristus,
maka dengan spontan hidup kita akan layak di hadapan Tuhan. Ada orang mengira
bahwa hidup layak di hadapan Tuhan berarti menjadi orang yang rendah hati,
baik, dan dermawan atau pemurah. Namun, hidup yang layak adalah hidup yang di
dalamnya kita memperhidupkan Kristus. Kita dapat menjadi orang yang rendah hati,
baik, dan pemurah tanpa hidup berdasarkan Kristus. Hanya dengan memperhidupkan
Kristus baru kita dapat hidup layak di hadapan Tuhan. Kristus adalah kehendak
Allah, dan Ia seharusnya menjadi hidup kita.
Suatu hidup yang layak di hadapan Tuhan berarti “berkenan
kepada-Nya dalam segala hal”, yaitu diperkenan Tuhan dalam segala hal. Allah Bapa
berkenan kepada Anak (Mat. 3:17; 17:5). Dalam Galatia 1:15-16 Paulus berkata bahwa Allah berkenan
mewahyukan Kristus, Anak-Nya, di dalamnya. Tidak ada hal yang lebih diperkenan
Allah Bapa daripada kita memperhidupkan Kristus. Di luar Kristus tidak ada hal yang
dapat berkenan kepada Bapa.
Jika hidup kita layak di hadapan Tuhan, kita akan berbuah dalam
segala pekerjaan yang baik. Janganlah menanggapi hal ini menurut konsepsi
alamiah. Berbuah di sini mengacu kepada memperhidupkan Kristus, mempertumbuhkan
Kristus, mengekspresikan Kristus, dan mengembangbiakkan Kristus dalam setiap
hal. Inilah pekerjaan baik yang tersirat dalam pikiran Paulus.
Pekerjaan ini berkaitan dengan “bertumbuh dalam pengetahuan yang
penuh tentang Allah”. Pengetahuan ini bukan pengetahuan secara harfiah di dalam
pikiran, melainkan pengetahuan yang hidup mengenai Allah di dalam roh, yang dengannya
kita bertumbuh. Kita perlu pengetahuan yang demikian agar dapat memperhidupkan,
mempertumbuhkan, dan mengembangbiakkan Kristus.
Kristus bukan hanya kehendak Allah dan perilaku hidup kita, Ia pun
adalah setiap pekerjaan baik bahkan pengetahuan yang penuh tentang Allah.
Sekali lagi kita nampak bahwa Kristus itu almuhit. Semakin kita memasuki Kitab
Kolose, kita akan semakin nampak Kristus adalah pengharapan, kebenaran,
anugerah, kehendak Allah, dan segala sesuatu bagi kita.
Dalam ayat 11 Paulus mengatakan selanjutnya, “dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa
kemuliaanNya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar dengan
sukacita” (Tl.). Kekuatan atau kuat kuasa ini bukan hanya kuat kuasa
kebangkitan Kristus (Flp. 3:10), tetapi juga Kristus sendiri yang menguatkan
kita dalam segala hal (Flp. 4:13). Di dalam kita terdapat Kristus sebagai satu
dinamo yang terus-menerus menguatkan kita “oleh kuasa kemuliaan-Nya”. Inilah
kuasa yang mengekspresikan kemuliaan Allah, yang memuliakan Allah dalam
kuasa-Nya. Dengan kuasa inilah kita dikuatkan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment