Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:12-14
Dalam 1:13 Paulus berkata, “Ia
telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam
Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.” Perkataan Paulus di sini cocok dengan
perkataan yang Tuhan katakan kepadanya di jalan menuju Damsyik. Menurut Kisah
Para Rasul 26:18, Tuhan menyuruh Paulus, “membuka
mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa
Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh
pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang
yang dikuduskan.” Baik dalam ayat ini maupun dalam Kolose 1:12-13, Paulus
membicarakan tentang kegelapan, terang, kuasa, orang yang dikuduskan, dan bagian
atau warisan. Tidak diragukan, perkataan Paulus kepada orang-orang Kolose ini mencerminkan
perkataan Tuhan kepadanya pada waktu ia bertobat.
Kuasa kegelapan menandakan kuasa Iblis. Allah adalah terang dan Iblis
adalah kegelapan. Kuasa kegelapan Iblis adalah kuasa jahat yang di udara (Ef.
6:12). Kejahatan ini mengacu kepada sesuatu yang memberontak melawan Allah.
Kuasa kejahatan, pemberontakan di udara adalah kerajaan Iblis, kuasa kegelapan
(Mat. 12:26).
Kegelapan berhubungan dengan maut. Di mana ada kegelapan, di
situ juga ada maut. Kegelapan bertentangan dengan terang, yang berhubungan
dengan hayat. Iblis, kegelapan, dan maut berlawanan dengan Allah, terang, dan hayat.
Menurut 1 Petrus 2:9, kita telah dipanggil dari kegelapan ke dalam terang Allah
yang ajaib. Kegelapan adalah Iblis sebagai maut, tetapi terang adalah Allah sendiri
sebagai hayat.
Dilepaskan dari kuasa kegelapan berarti dilepaskan dari Iblis yang
berkuasa atas maut (Ibr. 2:14; Yoh. 17:15). Kita telah dilepaskan dari Iblis,
Satan, oleh kematian Kristus (Kol. 2:15) dan oleh hayat Kristus dalam
kebangkitan (Yoh. 5:24).
Kita sudah nampak bahwa kuasa kegelapan adalah kerajaan Iblis dan
Iblis sendiri adalah kegelapan. Kerajaan Iblis adalah suatu
sistem. Tidak setiap perkara dalam sistem ini jahat. Sebaliknya, banyak hal yang
baik, atau setidak-tidaknya dianggap baik oleh masyarakat. Iblis menggunakan
berbagai macam hal, yang baik maupun yang jahat, untuk mengatur orang dan menahan
mereka dalam sistemnya. Bagi mereka yang gemar berjudi, Iblis mengatur mereka
dengan perjudian. Sebab itu, dalam kerajaannya ada satu “departemen” perjudian.
Namun, Iblis menyadari bahwa orang lain mungkin menghargai pengetahuan. Untuk
mengatur mereka, Iblis mempunyai satu “departemen” pengetahuan dalam
kerajaannya. Kebanyakan orang mencela judi, tetapi hampir tidak ada yang mencela
pengetahuan. Jika kita menganjuri orang untuk meninggalkan aspek-aspek jahat dari sistem
Iblis, kita akan dihargai. Iblis mengatur beberapa orang melalui memikat mereka
untuk melakukan kejahatan, tetapi ia mengatur yang lain melalui usaha mereka
untuk menekan kejahatan.
Departemen lainnya dalam kerajaan Iblis ialah departemen
filsafat. Setelah menyinggung kuasa kegelapan, Paulus selanjutnya menyinggung
peraturan, tata cara, filsafat, dan unsur-unsur dunia, yang merupakan aspek-aspek
kuasa Iblis. Hari ini banyak sekali orang yang tertahan di bawah kendali Iblis melalui
filsafat. Karena itu, sering kali lebih mudah kita membawa seorang penjudi
kepada Tuhan daripada seorang yang menuntut filsafat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment