Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:18-20
Melalui Kristus, Allah telah dibawa masuk ke dalam kita, dan kita
telah dibawa masuk ke dalam Allah. Puji Tuhan karena pembauran yang demikian!
Ketika kita dilahirkan kembali, Kristus dilahirkan ke dalam kita, dan kita
dibawa ke dalam Allah. Sebab itu, dalam kehidupan kristiani kita, kita memiliki
suatu pengalaman yang batini dan pribadi atas kedua kelahiran Kristus. Bagi Kristus,
kelahiran-Nya dalam kebangkitan terjadi tiga puluh tiga setengah tahun setelah
kelahiran-Nya melalui inkarnasi. Namun, dalam pengalaman kita atas Kristus,
Allah dibawa masuk ke dalam kita dan kita dibawa masuk ke dalam Allah pada
waktu yang bersamaan. Puji Tuhan untuk persekutuan ajaib antara Allah dengan
kita!
Kolose 1:19 mengatakan segala kepenuhan berkenan diam di dalam Kristus,
dan 2:9 menyatakan di dalam Kristus berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan.
Dalam 2:10 Paulus berkata lebih lanjut bahwa di dalam Kristus kita telah
dipenuhi. Karena seluruh kepenuhan berdiam di dalam Kristus dan karena kita
telah ditaruh ke dalam Kristus, maka kita telah dipenuhi, yakni dipenuhi dengan
kekayaan ilahi. Haleluya, di dalam Kristus kita telah dipenuhi!
Dalam kehidupan-Nya di bumi, Tuhan Yesus berada di tengah
murid-murid-Nya, tetapi Dia tidak berada di dalam mereka. Karena itu, Dia perlu
melewati kematian dan kebangkitan, agar Dia dapat masuk ke dalam murid-muridNya
sebagai Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45), Roh realitas (Yoh. 14:17). Dalam
Yohanes 14—16 murid-murid dibingungkan dengan fakta bahwa Tuhan sedang
meninggalkan mereka. Seolah-olah Dia berkata kepada mereka, “Jika Aku tidak
pergi, Aku tidak ada jalan untuk masuk ke dalam kalian. Aku harus mengalami
kematian dan kebangkitan untuk menjadi Roh pemberi-hayat. Kemudian Aku akan
diam di dalam kalian selama-lamanya.” Pada hari kebangkitanNya, Tuhan
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, menghembuskan nafas ke dalam mereka,
dan berkata, “Terimalah Roh Kudus” (Yoh.
20:22). Inilah Roh yang dijanjikan dalam 14:16-17, 26; 15:26 dan 16:7, 13.
Tuhan menghembuskan Roh Kudus ke dalam murid-murid adalah penggenapan janji-Nya
mengenai Roh Kudus sebagai Penghibur itu. Melalui menghembuskan Roh itu, nafas
kudus, Roh pemberihayat, ke dalam murid-murid, Tuhan menyalurkan diri-Nya
sendiri ke dalam mereka sebagai hayat dan setiap hal yang positif.
Sebagai Putra Allah, Kristus mengambil dua langkah yang luar
biasa. Pertama, Dia mengambil langkah inkarnasi untuk menjadi seorang manusia
demi menggenapkan penebusan dan mengakhiri ciptaan lama. Kedua, dalam
kebangkitan, Dia menjadi Roh pemberi-hayat untuk melahirkan kita kembali demi menghasilkan
gereja, ciptaan baru Allah.
Kristus adalah yang utama dan menduduki tempat pertama, tempat yang unggul,
baik dalam ciptaan lama maupun baru. Kristus adalah yang lebih utama baik di
dalam alam semesta maupun di dalam gereja. Jika kita melihat hal ini sebagai
visi, bukan sekadar doktrin, kehidupan kita dan hidup gereja kita akan
mengalami revolusi. Kita akan menyadari bahwa Kristus harus menjadi yang utama
di dalam segala sesuatu.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment