Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:18; Yoh. 1:14; Rm. 8:29
Allah telah menggenapkan dua ciptaan, ciptaan lama dan ciptaan
baru. Ciptaan lama mencakup langit, bumi, umat manusia, dan laksaan benda-benda
lainnya. Ciptaan baru adalah gereja, Tubuh Kristus. Ayat 15-17 mengungkapkan
Kristus sebagai yang utama dalam penciptaan yang azali, yang utama dari segala
sesuatu. Ayat 18 memperlihatkan Kristus sebagai yang utama dalam kebangkitan
sebagai Kepala Tubuh. Dialah yang memiliki tempat utama di dalam gereja.
Ciptaan kali pertama terwujud melalui perkataan Allah. Dalam Roma 4:17
dikatakan, Allah menjadikan segala yang tidak ada menjadi ada. Sebaliknya,
ciptaan baru terjadi melalui kebangkitan, melalui kematian dan kebangkitan
ciptaan lama. Dalam ciptaan baru, gereja, Kristus adalah yang pertama
dibangkitkan dari antara orang mati.
Selaku Putra Allah, Kristus telah mengalami dua kelahiran.
Kelahiran pertama terjadi pada inkarnasi-Nya, dan yang kedua, dalam
kebangkitan-Nya. Semua orang Kristen mengetahui bahwa Kristus dilahirkan
melalui inkarnasi, tetapi tidak banyak yang menganggap kebangkitan-Nya juga
sebagai satu kelahiran. Kisah Para Rasul 13:33 menunjukkan bahwa Kristus telah
dilahirkan dalam kebangkitan. Melalui kebangkitan Dia dilahirkan sebagai Putra
Allah. Tetapi, sebelum inkarnasi-Nya, dalam kekekalan, Dia sudah sebagai Putra Allah.
Mengapa Dia harus dilahirkan lagi sebagai Putra Allah dalam kebangkitan?
Sebelum inkarnasi-Nya, Dia bukan seorang manusia, Dia hanya Allah yang tidak
terbatas dan kekal. Tetapi dalam kepenuhan waktu, Kristus telah dikandung oleh Roh
Kudus dalam rahim Maria, dan dilahirkan di sebuah palungan di Betlehem sembilan
bulan kemudian. Menurut Yohanes 1:14, Firman yang adalah Kristus itu telah
menjadi daging. Ini berarti Dia mengambil langkah untuk menjadi seorang
manusia. Alangkah ajaibnya, melalui inkarnasi, Allah yang tak terbatas dan kekal
telah menjadi seorang manusia! Namun, walau Dia telah menjadi manusia, Dia tetap
sebagai Allah.
Setelah hidup tiga puluh tiga setengah tahun di bumi, Kristus
disalibkan. Kemudian dalam kebangkitan, Dia mengambil langkah kedua guna
dilahirkan untuk kali kedua dan menjadi Putra sulung Allah. Sebelum
kebangkitan-Nya, Kristus adalah Putra tunggal Allah (Yoh. 3:16). Tetapi melalui
kebangkitan, Putra tunggal telah menjadi Putra sulung di antara banyak saudara
(Rm. 8:29). Menurut Ibrani 2:10, Allah membawa banyak anak (putra) kepada kemuliaan. Putra-putra
yang banyak ini adalah banyak saudara Kristus sebagai Putra sulung.
Melalui kedua kelahiran Kristus, keilahian telah dibawa masuk ke
dalam keinsanian, dan keinsanian telah dibawa masuk ke dalam keilahian. Melalui
inkarnasi Kristus, Allah dibawa masuk ke dalam manusia. Sebelum inkarnasi
Kristus, Allah berada di luar manusia, tetapi melalui inkarnasi Kristus, Allah telah
dibawa masuk ke dalam keinsanian. Kita dapat mengatakan bahwa melalui kelahiran
Kristus, Allah telah dilahirkan ke dalam manusia. Karena itu, melalui kelahiran
Kristus yang pertama dalam inkarnasi, Allah dibawa masuk ke dalam manusia dan menjadi
satu dengan manusia. Kemudian, melalui kebangkitan Kristus, manusia dibawa
masuk ke dalam Allah. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Allah hidup di dalam
seorang manusia, sebab Allah ada di dalam-Nya. Kini, melalui kebangkitan
Kristus, manusia telah dibawa masuk ke dalam Allah. Haleluya, sebagai seorang
manusia, Kristus berada di surga! Allah telah dibawa masuk ke dalam manusia,
dan manusia telah dibawa masuk ke dalam Allah. Suatu lalu lintas yang ajaib!
Alangkah ajaibnya lalu lintas dua jurusan ini! Dalam lalu lintas dua jurusan
ini, Allah masuk ke dalam manusia melalui inkarnasi, manusia dibawa masuk ke
dalam Allah melalui
kebangkitan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment