Hitstat

03 March 2015

1 Timotius - Minggu 3 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 3:1-13


Syarat lain bagi seorang penilik ialah harus suka memberi tumpangan. Memberi tumpangan menuntut adanya kasih, kepedulian terhadap orang lain, dan kesabaran. Semua kebajikan ini harus dimiliki seorang penatua agar dia memenuhi syarat.

Dalam ayat 2 Paulus berkata bahwa seorang penatua hendaknya pandai mengajar. Mengajar di sini sama dengan pengajaran orang tua kepada anak-anak mereka. Seorang penatua harus pandai memberikan pengajaran secara kekeluargaan kepada anggota gereja lokal.

Ketika Paulus berkata bahwa seorang penatua bukan seorang peminum, tentu yang dimaksudkannya adalah peminum arak. Akan tetapi, prinsipnya di sini adalah seorang penatua janganlah berlebihan dalam segala sesuatu. Ini menuntut pengendalian diri yang kuat. Dalam hal makanan dan pakaian, misalnya, penatua janganlah berlebihan. Ini menguji kemampuannya untuk melatih pengendalian diri.

Syarat berikutnya adalah "bukan pemarah (pemukul)". Ini bertalian dengan mengendalikan temperamen seseorang. Ini memerlukan pengekangan temperamen yang kuat. Seorang penatua hendaknya orang yang temperamennya tidak terumbar. Peramah adalah mudah menerima saran orang, mudah didekati, lembut, pantas, dan penuh pertimbangan dalam menghadapi orang lain, tanpa sikap yang keras.

Seorang penatua haruslah bukan hamba uang. Uang adalah ujian bagi semua orang. Seorang penatua harus bersih dalam perkara yang berhubungan dengan uang, khususnya karena keuangan gereja berada di bawah pengelolaan penatua (Kis. 11:30). Seorang penatua harus menyadari bahwa uang yang lewat melalui tangannya bukanlah untuk keuntungan pribadinya. Ia bahkan tidak boleh memiliki pikiran tentang keuntungan keuangan.

Mengepalai atau mengurus keluarganya dengan baik adalah bukti bahwa seseorang memenuhi syarat untuk menilik gereja lokal. Seorang penatua harus mengatur keluarganya dengan baik dan memeliharanya agar tertib. Jelas sekali bahwa orang yang tidak tahu mengurus keluarganya sendiri, tidak dapat mengurus gereja Allah.

Seorang penatua harus benar terhadap diri sendiri, keluarga, gereja, dan orang-orang luar -- masyarakat. Dan menurut konteksnya, seorang penatua harus benar dalam maksud, motivasi, karakter, sikap, perkataan, dan perbuatan.

Dalam ayat 8 Paulus berkata, "Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah." Diaken adalah orang-orang yang melayani. Penilik mengurus gereja, diaken melayani gereja di bawah pengarahan penatua. Di gereja lokal hanya ada dua jabatan ini.

Diaken-diaken haruslah terhormat. Kebajikan ini membangkitkan dan mengundang rasa hormat dan rasa segan. Orang yang terhormat bukanlah orang yang kendur atau ringan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 5

No comments: