Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 5:1-16
Butir keempat yang akan saya
kemukakan di dalam berita ini adalah masalah kewajiban kita. Kita perlu
bersikap manusiawi, kita perlu berhikmat, kita perlu memiliki segala kemurnian,
dan kita perlu melaksanakan kewajiban kita. Dalam hidup gereja, setiap orang
seharusnya memiliki kewajiban tertentu untuk dilaksanakan. Seharusnya tidak ada
seorang pun yang bermalas-malas atau mencampuri urusan orang lain. Dalam 5:4
Paulus berkata, "Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu,
hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri
dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada
Allah." Membalas budi di sini
menunjukkan balas jasa, ganti rugi, memberikan sesuatu untuk menunjukkan rasa
terima kasih kepada orang tua.
Dalam
ayat 13 Paulus berbicara tentang orang yang membiasakan diri bermalas-malas,
dengan keluar masuk rumah orang; dan bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga
suka bergunjing dan mencampuri urusan orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak
pantas. Ada orang yang bermalas-malasan, seperti tidak ada yang dikerjakan.
Tetapi kemalasan mereka menyebabkan mereka mencampuri urusan orang lain. Mereka
keluar masuk rumah-rumah orang, bergunjing dan mengatakan hal-hal yang tidak
pantas. Di dalam gereja seharusnya tidak ada seorang pun yang bermalas-malas dan
tidak ada seorang pun yang bergunjing atau mencampuri urusan orang lain. Sebaliknya,
setiap orang harus mempunyai sesuatu untuk dikerjakan, mempunyai suatu
kewajiban yang pantas untuk dilaksanakan.
Menyadari
perlunya orang-orang kudus melaksanakan kewajiban mereka, Paulus memberi tahu
Timotius agar tidak mendaftar janda yang berusia kurang dari enam puluh tahun
(ayat 9). Ia kemudian memberi tahu Timotius untuk menolak janda-janda muda, karena
mereka dapat memungkiri "iman" (Tl.) mereka yang semula (ayat 11-12).
Memungkiri "iman" mereka yang semula berarti mengingkari ikrar atau
janji. Hal ini menunjukkan bahwa ada orang yang pernah berjanji, berikrar
mengabdikan diri mereka dalam status jandanya untuk pelayanan tertentu dalam
gereja.
Dalam
ayat 14 Paulus meneruskan, "Karena itu aku mau supaya janda-janda yang
muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah tangganya dan jangan memberi
alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan nama kita." Melahirkan anak dan mengurus rumah tangga adalah penyelamatan
dan penjagaan bagi perempuan yang senang bermalas-malasan dan suka ikut campur
dalam urusan orang lain. Inilah ketetapan Allah untuk membatasi dan melindungi perempuan
yang telah jatuh. (Kej. 3:16).
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 9
No comments:
Post a Comment