Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 6:1-10
Marilah kita melihat hubungan logis
antara 6:2 dan 3, dan antara 6:6 dan 7. Dalam 6:1 dan 2 Paulus menyuruh orang-orang
yang menjadi budak di bawah kuk menganggap tuan mereka layak mendapat segala penghormatan
agar "nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat orang." Kata dihujat berarti dikata-katai, dicela.
Selanjutnya, Paulus menasihati para budak yang mempunyai tuan yang percaya agar
melayani mereka dengan benar. Paulus menyimpulkan ayat 2 dengan kata-kata, "Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya
ini."
Kemudian dalam
ayat 3 dan 4 Paulus meneruskan, "Jika seseorang mengajarkan ajaran
lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus
Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia berlagak
tahu padahal tidak tahu apa-apa."
Mengajar secara berbeda adalah mengajarkan hal-hal yang berbeda dengan ajaran rasul
yang berinti pada Kristus dan gereja. "Perkataan sehat" di sini mengacu
kepada kesehatan hayat. Ajaran sehat para rasul meministrikan ajaran sehat sebagai
suplai hayat kepada orang. Perkataan Tuhan kita Yesus Kristus adalah perkataan
hayat (Yoh. 6:63); karena itu, perkataan-Nya adalah perkataan sehat. Perkataan sehat
Tuhan adalah sumber ajaran yang sesuai dengan ibadah. Ketika perkataan hayat
Tuhan diajarkan, khususnya dalam aspek tertentu, perkataan itu menjadi ajaran
yang sesuai dengan ibadah. Perkataan hayat Tuhan selalu menghasilkan ibadah, yaitu
suatu kehidupan yang memperhidupkan Kristus dan mengekspresikan Allah dalam
Kristus.
Semua ajaran kita harus sesuai dengan
perkataan sehat ekonomi Allah. Bahkan orang yang merawat anak-anak dalam sidang
anak-anak harus mengajar anak-anak dalam prinsip yang sesuai dengan perkataan
sehat Tuhan Yesus. Ini berarti anak-anak harus menerima ajaran yang sesuai
dengan ibadah.
Dalam 6:4-5 Paulus berkata bahwa orang
yang mengajarkan ajaran yang lain dan yang tidak menuruti perkataan sehat, adalah
"dibutakan oleh kesombongan, tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari
soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, perselisihan, fitnah, curiga,
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan kehilangan
kebenaran, yang mengira ibadah itu suatu sumber keuntungan" (Tl.). Ajaran yang berbeda dengan perkataan
sehat Tuhan selalu berasal dari kesombongan dan keangkuhan yang membutakan diri
mereka. Paulus dan rekan-rekan sekerjanya mengajar dengan cara tertentu. Tetapi
orang-orang yang dibutakan oleh kesombongan dengan sengaja mengajarkan ajaran
lain. Bagi mereka, mengajarkan hal-hal yang sama seperti orang lain adalah
memalukan. Saya dapat bersaksi bahwa ketika saya berada di China, saya sangat
senang mengajarkan hal-hal yang sama seperti yang diajarkan Saudara Watchman Nee.
Bahkan sedapat mungkin saya menggunakan istilah-istilah yang sama dengan yang digunakan
oleh Saudara Watchman Nee, karena saya paham bahwa dengan jalan demikian saya melaksanakan
ministri Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius,
Berita 11
No comments:
Post a Comment