Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 6:1-10
Dalam 6:1-10 Paulus menanggulangi budak
dan pencinta uang. Dalam ayat 1 dan 2 ia berbicara tentang budak. Kemudian
dalam ayat 3 tiba-tiba ia membicarakan adanya orang-orang yang mengajarkan
ajaran lain dan tidak menuruti perkataan sehat. Kemudian dalam ayat 7 ia mulai
berbicara tentang cinta akan uang. Kelihatannya menanggulangi budak tidak ada
hubungannya dengan ajaran-ajaran yang lain, dan ajaran yang lain tidaklah
berkaitan dengan cinta akan uang. Meskipun demikian, dalam 6:1-10 Paulus mengajarkan
hal-hal ini secara bersamaan. Ini ditunjukkan oleh kata "jika" pada awal
ayat 3, dan kata "sebab" pada awal ayat 7. Penggunaan kata-kata ini pada
awal ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa keduanya merupakan kelanjutan dari
ayat-ayat sebelumnya.
Di Amerika Serikat hari ini ada
bermacam-macam teologi. Seminari-seminari tertentu mengajarkan teologi modern yang
menyangkal otoritas Alkitab dan mengajarkan bahwa Yesus hanyalah seorang
manusia, bahwa kematian-Nya di kayu salib bukanlah untuk penebusan tetapi sekadar
suatu perbuatan sahid, dan Ia tidak bangkit dari kematian. Di fakultas teologi dari
beberapa Perguruan Tinggi dan universitas sekuler, agama dan teologi dipandang melulu
sebagai bagian dari kebudayaan manusia. Akan tetapi dalam seminari-seminari lain
diajarkan teologi fundamental. Meskipun demikian, standar tentang kebenaran
tidaklah begitu tinggi. Standar teologi tertinggi yang ada di antara orang-orang
Kristen hari ini di Amerika Serikat adalah bersumber pada ajaran-ajaran Kaum Saudara
(the Brethren), khususnya ajaran yang dipopulerkan oleh Dr. C. I. Scofield
dan Reference Bible-nya dan kursus-kursus
tertulisnya yang termasyhur. Walaupun Scofield mengadopsi hampir semua ajaran
Kaum Saudara, ia menolak cara Kaum Saudara mempraktekkan hidup gereja. Guru terkemuka
dari Kaum Saudara adalah J.N. Darby. Siapa saja yang menyebut dirinya seorang
ahli teologi, tetapi tidak mengenal tulisan-tulisan Darby, bukanlah seorang ahli
teologi yang berkaliber unggul.
J. N. Darby dan
rekan-rekan seangkatannya adalah guru-guru besar Alkitab. Menurut sejarah,
Alkitab lebih banyak terbuka bagi guru-guru Kaum Saudara daripada siapa pun
sebelumnya. Guru-guru Kaum Saudara ini bukan mengenal firman melulu menurut tradisi
atau menurut huruf-huruf hitam di atas kertas putih; mereka mengerti Alkitab menurut
terang segar yang datang langsung dari Tuhan. Setelah diterangi oleh Tuhan,
mereka menerima banyak visi dan wahyu kebenaran dalam firman.
Orang-orang Kristen
hari ini sering berbicara tentang Alkitab menurut huruf-huruf mati. Ada
beberapa yang mengenal geografi dan sejarah Alkitab, mereka juga mengenal ajaran-ajaran
dasar tertentu. Akan tetapi, mereka bisa jadi tidak mempunyai terang atau wahyu
apa pun.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius,
Berita 11
No comments:
Post a Comment