Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 4:1-5
Dalam 4:1 Paulus menggunakan
ungkapan, "Roh dengan tegas mengatakan". Ini adalah Roh itu yang
tinggal di dalam roh kita dan berbicara kepada kita dari dalam roh kita (Rm.
8:9-11, 16). Untuk mendengar perkataan Roh itu dan agar terhindar dari roh
penyesat dan ajaran setan-setan, kita harus melatih roh kita agar roh kita
menjadi peka dan jernih.
Hari ini banyak orang dalam
gerakan Pentakosta yang mengikuti cara Perjanjian Lama bernubuat dan berkata, "Demikian
firman Tuhan." Ungkapan ini tidak ditemukan dalam Perjanjian Baru. Dalam
Perjanjian Baru kita nampak prinsip inkarnasi. Menurut prinsip ini, Allah tidak
berbicara secara langsung, melainkan Dia berbicara melalui manusia. Pertama, di
dalam Yesus Kristus Allah berinkarnasi dan berbaur dengan manusia. Sekarang setelah
kematian dan kebangkitan Kristus, Dia dapat menjadi satu Roh dengan orang-orang
yang percaya kepada Kristus. Dalam 1 Korintus 6:17 Paulus mengumumkan, "Siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Ini mengacu kepada
roh perbauran. Roh ilahi berbaur dengan roh insani yang telah dilahirkan kembali.
Dalam Perjanjian Baru, roh perbauran inilah yang berbicara. Untuk inilah maka
4:1 tidak mengatakan "Roh Allah mengatakan" juga tidak mengatakan
"Roh Kudus mengatakan" melainkan mengatakan, "Roh dengan tegas mengatakan."
Menurut prinsip inkarnasi yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru, ini
menyiratkan roh kita. Kita telah nampak bahwa prinsip inkarnasi berarti sifat ilahi
dibawa ke dalam sifat insani dan bekerja dengan sifat insani. Karena itu,
ketika Roh itu berbicara, Ia berbicara di dalam roh kita melalui roh kita, dan
dari roh kita. Menurut prinsip Perjanjian Baru, bila tidak ada seorang pun yang
benar-benar menjadi satu roh dengan Allah Sang pembicara, tidak akan ada jalan
bagi Allah untuk berbicara. Paulus memimpin atau memberi teladan sebagai orang
yang menjadi satu roh dengan Tuhan. Karena ia telah menjadi satu dengan Dia
secara demikian, maka ia mampu berbicara banyak bagi Tuhan. Dalam 1 Korintus 7 Paulus
berkata dengan pasti bahwa mengenai perkara tertentu ia tidak memiliki firman dari
Tuhan, tetapi ia memberikan pendapatnya, pertimbangannya, sebagai seorang yang
dapat dipercayai karena rahmat Allah (ayat 25). Namun ketika kita baca bagian
Alkitab ini pada hari ini, kita nampak bahwa ucapan Paulus sebenarnya adalah
firman Tuhan. Ketika Paulus berbicara, Allah Tritunggal yang telah melalui proses
menjadi Roh itu dan yang telah berbaur dengan roh Paulus yang telah dilahirkan
kembali, berbicara dari dalamnya. Hari ini kita juga memiliki roh perbauran sedemikian
ini di dalam kita. Di dalam roh dan melalui roh perbauran inilah Roh itu
berbicara dengan tegas.
Bila kita ingin mendengar pembicaraan roh, kita harus
melatih roh kita. Hanya roh kitalah yang dapat mendengarkan perkataan Roh itu. Pikiran
tidak cocok untuk ini; pikiran tidak memiliki kemampuan untuk mendengar
pembicaraan Roh itu. Roh itu berbicara kepada roh kita dan roh kita menanggapi
Roh itu. Sebab itu, ketika kita membaca Kitab 1 Timotius, kita harus melatih
roh kita untuk mendengarkan pembicaraan Roh itu dari dalam roh Rasul Paulus.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 7
No comments:
Post a Comment