Pembacaan
Alkitab: 1 Kor. 3:9-14
Marilah kita melihat masalah pahala dan hukuman dari sudut pandang
yang alkitabiah. Karena kita telah dipilih selamanya oleh Allah, begitu kita beroleh selamat, dilahirkan
kembali, dan beroleh hidup kekal, kita selamanya tidak akan binasa. Hidup yang
kekal itu akan menjaga kita. Tangan Tuhan dan tangan Bapa yang berkuasa, akan
menopang kita, sehingga kita tidak akan binasa selama-lamanya (Yoh. 10:28-29). Akan tetapi, hal ini tidak
berarti kita boleh berbuat dosa seenaknya, sebab dosa apa pun yang kita lakukan
akan mendatangkan ganjaran atau hukuman baik pada zaman kini maupun pada zaman
yang akan datang. Allah itu adil. Bila anak-anak-Nya berbuat dosa terus tanpa
memperhatikan kehendak-Nya, mereka pasti akan mendapat ganjaran atau hukuman. Jika Anda
pada zaman kini tidak mempedulikan kehendak-Nya, Anda akan kehilangan pahala
untuk menjadi raja dalam kerajaan pada zaman yang datang. Karena itu kita harus
memperhatikan peringatan-peringatan ini.
Dalam kerajaan yang akan datang, yakni perhentian penuaian ada
kenikmatan yang luar biasa! Yang pasti itu lebih baik daripada perhentian pertumbuhan masa
kini. Perhentian pertumbuhan dalam hidup gereja hari ini akan membawa kita
memasuki perhentian penuaian dalam kerajaan yang akan datang. Jika kita
mengabaikan perhentian hari ini dalam hidup, gereja, kita akan kehilangan
perhentian berikutnya dalam kerajaan yang akan datang. Jika kita ceroboh dan
berbuat dosa, kita akan menerima hukuman Allah. Namun itu tidak berarti kita
akan binasa lagi.
Marilah kita
membaca sejenak 1 Korintus 3:12-14, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan
emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak
pekerjaan masing-masing orang akan tampak, karena hari Tuhan akan menyatakannya.
Sebab hari itu akan tampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang, akan diuji oleh api
itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah
(pahala)." Kaum beriman adalah ladang Allah
(1 Kor. 3:9). Kalau yang kita tumbuhkan itu kayu, rumput kering, atau jerami,
pasti akan terbakar. Tetapi jika pekerjaan kita itu emas, perak, dan batu
permata, kita akan menerima upah, yakni pahala. Jika pekerjaan seseorang
terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi bukan berarti ia binasa. Ayat
berikutnya mengatakan, "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita
kerugian; ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Ayat
ini jelas sekali menerangkan bahwa seorang yang telah beroleh selamat masih ada
kemungkinan menderita kerugian, namun tidak kehilangan keselamatannya; ia
sendiri akan diselamatkan, "tetapi seperti melalui api" Maukah
Anda menjadi orang yang diselamatkan, "tetapi seperti melalui api"?
Jika Anda bertanya kepada saya apakah api yang dikatakan di sini, saya hanya
dapat mengatakan bahwa saya tidak tahu. Apa pun arti api yang dikatakan di
situ, pastilah tidak enak rasanya, saya tidak mau mengalaminya! Karena kita
sudah memiliki perkataan dalam 1 Korintus 3 tadi, kita tidak seharusnya
mengatakan bahwa asal kita diselamatkan, tidak akan ada masalah lagi. Belum
tentu demikian. Pekerjaan kita ada kemungkinan terbakar, dan kita sendiri
mungkin diselamatkan, "tetapi seperti melalui api".
Jadi, selain keselamatan anugerah Allah, terdapat pula masalah
menerima pahala atau menderita kerugian. Hanya mereka yang menerima pahala baru
berbagian dalam perhentian penuaian yang akan datang. Mereka yang mendapatkan
pahala akan menikmati perhentian yang lebih indah dalam Kerajaan Seribu Tahun
dan mereka yang beroleh selamat seperti melalui api, akan menderita rugi dan
kehilangan perhentian itu. Karena itu, hendaklah kita dengan tekun berlari-lari ke depan menuju sasaran, agar
kita beroleh pahala yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus dan
maju dengan positif. Selain keselamatan, masih ada pahala yaitu panggilan
surgawi, yakni perhentian penuaian dalam kerajaan yang akan datang. Inilah
sasaran kita. Jika kita ingin mencapai sasaran ini, perlulah kita mengalami
hidup gereja, sebab hidup gereja adalah jalan kita untuk mencapai sasaran Ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 21
No comments:
Post a Comment