Pembacaan
Alkitab: Ibr. 4:14, 16; 5:6-10
Keselamatan kekal yang kita peroleh di dalam Kristus (5:9) adalah
berdasar pada penebusan kekal yang digenapkan‑Nya bagi kita (9:12), yang jauh
lebih indah daripada penebusan sementara yang dilakukan imam‑imam menurut
aturan Harun. Penebusan sementara itu hanya dapat menutupi dosa, tidak dapat
menghapusnya; sedangkan penebusan kekal Kristus telah menghapus dosa,
membereskan masalah dosa untuk selama‑lamanya. Tidak hanya demikian,
keselamatan kekal Kristus bukan hanya suatu penebusan yang obyektif untuk
membereskan masalah dosa kita di pihak negatifnya, tetapi juga keselamatan
subyektif yang menyelamatkan kita ke dalam kesempurnaan dan pemuliaan-Nya di
pihak positifnya. Keselamatan kekal yang demikian tidak saja tidak terbatas
oleh waktu dan ruang, bahkan merangkum seluruh unsur dan sifat ilahi. Unsur
maupun sifat ilahi Kristus itulah yang menjadi unsur pokok keselamatan kekal‑Nya,
yang tidak saja dapat menyelamatkan kita dari hal‑hal yang paling negatif, juga
menyelamatkan kita ke dalam segala hal yang paling positif, yaitu ke dalam
Allah sendiri. Inilah keselamatan yang merangkum segala‑galanya, tidak terbatas
oleh waktu maupun ruang.
Pribadi Kristus, yang menjadi Imam Besar kita menurut aturan
Melkisedek, adalah pangkal keselamatan kekal kita (5:6‑10). Asalkan Ia
menyertai kita, tidak mungkin kita menjadi lemah. Dialah pangkal keselamatan
kekal, maka Ia telah. membuat pengaruh, faedah, dan hasil yang dicapai
keselamatan tersebut menjadi kekal, jauh melampaui batasan waktu maupun ruang.
Beberapa saudara berkata kepada saya bahwa mereka tidak berani pulang sebab
istri mereka pemberang. Ada pula saudari yang mengatakan bahwa suami mereka
juga demikian, bahkan mengatakan mereka sampai tidak tahan tinggal di rumah.
Seolah‑olah keselamatan mereka tidak kekal, dan tidak dapat menjangkau
lingkungan keluarga mereka. Ada juga beberapa saudara yang mengatakan kepada
saya bahwa mereka tidak mau kembali ke kota asal mereka, dengan alasan keadaan
gereja di kota itu terlalu rumit. Saya lalu berkata, "Bila keselamatan
kalian tidak berfaedah di kota kalian, itu berarti keselamatan kalian bukan
keselamatan yang kekal." Di mana saja dan kapan saja, kita selalu memiliki
pangkal keselamatan yang kekal. Itulah sebabnya saya selalu menganjuri saudara
saudari yang kecewa pulang ke rumah masing‑masing. Saya pernah berkata kepada
seorang saudari, "Pulanglah ke rumahmu! Buat apa takut kepada suamimu? Dia
bukan seekor harimau. Dengan hayat Kristus, telan saja dia." Saya dapat
bersaksi kepada kalian, beberapa saudari setelah pulang, mereka dapat bersandar
hayat Kristus menelan suami mereka, bahkan ada yang menawan suaminya ke dalam
gereja. Maka janganlah takut kepada suami atau istri Anda, sebab sebagai Imam
Besar, Kristus adalah pangkal keselamatan kekal kita.
Walaupun kita mempunyai Kristus sebagai Pemimpin keselamatan dalam
Ibrani 2, namun sebelum kita datang kepada Kristus sebagai Imam Besar yang
menurut aturan Melkisedek dalam Ibrani 5, kita belum memiliki pangkal
keselamatan kekal. Kristus bukan hanya Yosua kita hari ini, tetapi juga
Melkisedek kita yang kekal. Sebagai Yosua, Pemimpin keselamatan kita, Dia
memimpin kita maju ke depan, dan kita mengikuti Dia. Sebagai Melkisedek,
pangkal keselamatan kekal kita, Dia menyuplaikan diri‑Nya sebagai roti dan
anggur kepada kita, agar kita makan dan minum Dia. Ketika Melkisedek kita
datang kepada kita, Ia bukan meminta apa‑apa dari kita, melainkan datang dengan
membawa roti dan anggur untuk kita. Anda merasa letih lesu? Dialah roti Anda.
Anda merasa haus? Dialah anggur Anda. Makanlah Dia, minumlah Dia, dan
nikmatilah Dia sebagai suplai kita. Tiap kali kita datang ke perjamuan Tuhan,
kita mengumumkan kepada alam semesta bahwa hidup kita adalah demi memakan roti
ilahi dan demi meminum anggur ilahi sebagai suplai kita sehari‑hari. Inilah
cara hidup kita. Tidak banyak orang yang menyadari hal ini ketika mengambil
bagian dalam perjamuan Tuhan. Kita semua harus nampak bahwa meja perjamuan itu
melambangkan Kristus hari ini adalah Melkisedek kita, yang menyuplai kita
dengan roti dan anggur. Saya katakan sekali lagi, inilah pangkal keselamatan
kekal kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment