Hitstat

20 August 2015

Ibrani - Minggu 13 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kel. 12:7-8; 16:31-32; 17:6; Ul. 12:9


Karunia keselamatan yang hendak Allah berikan kepada bani Israel berkaitan dengan tiga tempat: Mesir, yang darinya mereka diselamatkan; padang gurun, tempat mereka mengembara; dan Kanaan, tempat yang mereka masuki. Sejarah mereka di ketiga tempat tersebut menandakan tiga tahap dari karunia keselamatan Allah yang sepenuhnya mereka miliki.

Di Mesir, bani Israel menikmati karunia keselamatan Allah tahap pertama. Pada hari Paskah, mereka mengalami darah penebusan dosa dari anak domba (Kel. 12:7) dan daging anak domba yang bergizi (Kel. 12:8), dan diselamatkan dari hukuman keadilan Allah. Ketika mereka keluar dari Mesir dan menyeberang Laut Merah, mereka terlepas dari perhambaan dan kekejaman Mesir. Setelah menyeberang Laut Merah, mereka menjadi bangsa yang bebas dan merdeka. Di satu pihak, mereka semuanya telah beroleh selamat. Walaupun demikian, dalam karunia keselamatan Allah yang kaya, yang mereka nikmati hanya sepertiganya. Walaupun mereka telah diselamatkan dari hukuman Allah dari perhambaan Firaun, namun bagaimana dengan kehendak Allah yang kekal? Bagaimana dengan ekspresi dan kekuasaan Allah? Pada waktu itu, Kemah Pertemuan belum dibangun; pemerintahan ilahi Allah belum didirikan di bumi ini. Karena itu, walau bani Israel telah diselamatkan dari Mesir, mereka masih harus mengalami kedua tahap lainnya dari karunia keselamatan Allah untuk dapat menggenapkan kehendak kekal Allah.

Setelah umat Israel diselamatkan dari Mesir, di mana mereka memakan domba Paskah dan roti tidak beragi, mereka lalu mengalami keselamatan melalui padang gurun. Mereka perlu menikmati, mengambil bagian dalam, dan mengalami Kristus lebih banyak, seperti dilambangkan oleh manna dan batu karang yang mengalirkan air hidup. Setelah mengeluarkan mereka dari Mesir, Allah lalu membawa mereka memasuki tahap kedua, itulah yang dilambangkan oleh padang gurun. Di padang gurun barulah mereka bisa menikmati manna sebagal makanan (Kel. 16:31‑32), dan air yang meleraikan dahaga (Kel. 17:6).

Sesudah mengembara di padang gurun, bani Israel menyeberang Sungai Yordan dan memasuki Tanah Permai Kanaan. Itulah tahap ketiga dalam keselamatan mereka. Dalam tahap ketiga, di dalam tanah permai, yang mereka nikmati lebih tinggi daripada apa yang mereka nikmati sebelumnya, yakni anak domba, roti tidak beragi, manna, dan air hidup; kini mereka menikmati hasil bumi Tanah Kanaan. Walaupun mereka tiap hari makan manna di padang gurun selama 40 tahun, namun segera setelah memasuki tanah permai, manna terhenti dan mulailah mereka menikmati hasil bumi tanah yang almuhit itu (Yos. 5:11‑12). Anak domba Paskah, manna surgawi, air hidup, dan hasil tanah permai Kanaan, semuanya merupakan lambang kekayaan Kristus dalam berbagai aspeknya. Haleluya atas kenikmatan yang kaya atas Kristus, dalam berbagai tahap karunia keselamatan.

Dalam keselamatan tahap ketiga, keselamatan memasuki Kanaan, bani Israel telah masuk ke dalam perhentian (Ul. 12:9). Semua kenikmatan yang kaya atas Kristus dalam ketiga tahap keselamatan ini ialah untuk memperoleh tanah permai agar di sana dapat dibangun Bait Allah, sehingga Allah beroleh ekspresi dan pemerintahan. Keselamatan Allah yang sempurna dan kenikmatan yang kaya atas Kristus adalah untuk ekspresi dan Kerajaan Allah. Keselamatan dari Mesir, melalui padang gurun, dan memasuki tanah permai mutlak untuk ekspresi dan Kerajaan Allah. Seperti telah kita nampak, di mana ada ekspresi dan Kerajaan Allah, di situ ada perhentian hari Sabat. Bila kemuliaan Allah memenuhi rumah‑Nya, yaitu Bait Suci, seluruh umat‑Nya pun menikmati perhentian dalam hadirat‑Nya. Allah dan umat‑Nya yang beroleh selamat menikmati perhentian. Jadi, kita nampak jelas bahwa ketiga tahap dalam karunia keselamatan Allah adalah untuk ekspresi dan kerajaan‑Nya, agar Ia beserta umat‑Nya yang beroleh selamat bersama‑sama mendapatkan perhentian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 26

No comments: