Pembacaan
Alkitab: Mat. 25:15
Kita tidak hanya telah dilahirkan kembali sehingga mendapatkan
hayat Allah dan menjadi anak‑anak Allah, tetapi juga telah diberi talenta untuk
melayani Tuhan sebagai hamba‑Nya. Dari perumpamaan talenta kita nampak bahwa
talenta diberikan menurut kemampuan hamba‑hamba itu "Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing‑masing menurut kesanggupannya." (Mat. 25:15). Kita
semua memiliki beberapa kemampuan dan talenta yang diberikan menurut kemampuan
kita. Rasul Paulus memiliki kemampuan besar, dan banyak talenta diberikan
kepadanya. Saudara Watchman Nee juga memiliki kemampuan besar, ia juga menerima
banyak talenta. Namun, semua kemampuan alamiah kita harus dibereskan dahulu
oleh kematian Kristus, baru dapat dibawa ke dalam kebangkitan untuk bekerja
sama dengan talenta pemberian Tuhan itu. Kemampuan alamiah kita sering kali
merupakan hambatan bagi kegunaan kita dalam tangan Tuhan. Dalam pekerjaan
Tuhan, hanya kemampuan yang sudah dibangkitkanlah yang dapat mengimbangi talenta
yang Tuhan berikan.
Kita tidak boleh memaafkan diri sendiri dengan berkata, "Puji
Tuhan, aku tidak memiliki banyak kemampuan dan talenta, maka aku tidak perlu
berbuat banyak." Entah kita diberi lima talenta, dua talenta, atau satu
talenta, prinsipnya sama, yaitu kita harus mendapatkan lima, dua, dan satu
talenta lain untuk Tuhan. Kalaupun Anda hanya diberi satu talenta, Anda tidak
dapat memakai hal itu sebagai alasan untuk malas. Menurut perumpamaan ini, yang
paling berbahaya bukan mereka yang menerima banyak talenta, melainkan yang
menerima satu talenta. Hamba yang menerima satu talenta mencoba berdalih, tetapi
malah menerima teguran dan hukuman. Banyak guru Alkitab golongan fundamental,
termasuk C.I. Scofield mengatakan bahwa hamba yang menerima satu talenta adalah
orang Kristen palsu. Seperti telah kita katakan dalam berita yang lalu, guru‑guru
fundamental itu adalah golongan Calvin, yang terpaksa mengatakan demikian,
karena mereka tidak dapat mencocokkan firman Allah tersebut dengan ajaran sekali
beroleh selamat akan selamat selamalamanya. Karena mereka tidak memahami
mengapa seorang Kristen ada kemungkinan dilempar dalam kegelapan, maka mereka
terpaksa mengatakan bahwa hamba yang malas, yang menerima satu talenta itu,
adalah orang Kristen palsu. Golongan Calvin tidak nampak masalah pahala dan
ganjaran. Namun wahyu firman kudus‑Nya memperlihatkan kepada kita bahwa tidak
hanya ada karunia keselamatan kekal oleh iman, tetapi juga ada balasan dalam
suatu masa sesuai dengan pekerjaan tiap orang, baik pahala atau hukuman. Pahala
itu adalah perhentian hari Sabat dalam Kerajaan Seribu Tahun. Untuk dapat
memasuki perhentian hari Sabat ini, kita perlu setelah beroleh selamat
selamanya karena iman, hidup dengan berjaga‑jaga seperti gadis bijak itu, dan
bekerja dengan setia seperti hamba yang baik itu. Jika tidak, kita akan
kehilangan perhentian hari Sabat dalam Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang,
dan akan menderita ganjaran.
Kalau kita hanya memiliki kemampuan, kita tidak dapat bekerja bagi
Tuhan. Selain kemampuan, kita harus pula beroleh talenta (karunia) dari Tuhan.
Bila kita telah diberi talenta, kita harus menerapkannya. Hanya dengan
menerapkan talenta barulah kita memperoleh faedah. Faedah berasal dari anugerah
Allah, sedang datangnya anugerah berdasarkan penerapan kita terhadap talenta,
berdasarkan fungsi dan latihan kita. Jika kita tidak menerapkan talenta,
anugerah tidak akan datang; sebab anugerah datang berdasarkan latihan kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment