Pembacaan
Alkitab: Ibr. 4:14; Kel. 28:9-12
Ibrani 4:14 mengatakan, "Jadi, karena kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus,
Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita."
Tuhan Yesus pertama‑tama diutus dari Allah kepada kita melalui inkamasi (2:14),
untuk menjadi Rasul kita (3:1), Perintis, Pemimpin (2:10), yang lebih unggul
daripada Musa (3:3), dan Yosua kita yang sejati (4:8) untuk membawa kita, teman‑teman
sekutu‑Nya (1:9; 3:14), masuk ke dalam kemuliaan dan perhentian (2:10; 4:11).
Kemudian Dia pergi kembali dari kita kepada Allah melalui kebangkitan dan
kenaikan (5:5‑6) menjadi Imam Besar kita, untuk memikul kita di hadirat Allah
dan untuk memenuhi semua keperluan kita (2:17‑18; 4:15). Kristus yang kita
perlukan dan yang kita miliki hari ini dalam perhentian hari Sabat hidup gereja
ialah Imam Besar kita. Seorang imam besar sepatutnya tidak berada di jalan‑jalan
atau di padang gurun, melainkan di tempat maha kudus. Di manakah Kristus hari
ini? Ia senantiasa berada di tempat maha kudus. Imam Besar kita tidak berada di
mezbah untuk mempersembahkan kurban, tidak pula berada di tempat kudus,
menyediakan roti sajian, menyalakan pelita, dan membakar ukupan. Ia berada di
tempat maha kudus. Fungsi utama Imam Besar kita hari ini bukan di mezbah dan
tempat kudus, melainkan di tempat maha kudus, yaitu tempat penyertaan dan
kemuliaan Allah. Memang benar, Kristus pernah berada di atas salib, tetapi
dalam Ibrani 1:3 diwahyukan bahwa pekerjaan‑Nya di atas salib itu telah
selesai. Kini Ia sedang duduk di sebelah kanan Allah di surga. Selain tempat
ini tidak ada tempat yang lebih dekat kepada Allah.
Kristus yang berada di tempat maha kudus ini bukan hanya
Juruselamat, Penebus, Rasul, atau Pemimpin keselamatan kita, Ia pun Imam Besar
kita. Apakah yang sedang Ia kerjakan di tempat yang maha kudus? Ia sedang
menyuplaikan Allah ke dalam kita. Lupakanlah segala lingkungan, kelemahan,
kesulitan, bahkan diri kita sendiri, dan ingatlah satu hal ini saja: Yesus
Kristus hari ini berada di tempat yang maha kudus sebagai Imam Besar kita.
Asalkan kita memiliki Imam Besar yang demikian, kita memiliki segala sesuatu
yang kita perlukan.
Menurut Perjanjian Lama, setiap kali Imam Besar masuk ke hadirat
Allah, dalam tempat maha kudus, ia harus mengenakan dua buah batu permata di
atas bahunya, dan di atas batu itu terukir nama‑nama dari kedua belas suku
Israel (Kel. 28:9‑12). Ia juga harus mengenakan penutup dada, yang di atasnya
tercantum dua belas batu permata yang juga berukirkan nama kedua belas suku
Israel (Kel. 28:15‑30). Hal itu menunjukkan bahwa seluruh umat Israel berada di
atas bahu dan dada Imam Besar. Karena bahu melambangkan kekuatan dan dada
melambangkan kasih sayang, hal itu melambangkan umat Allah berada di atas
kekuatan Imam Besar dan dalam kasih sayang Imam Besar. Ketika Imam Besar masuk
ke tempat maha kudus, ia membawa seluruh umat Allah bersamanya. Dalam pandangan
Allah, ketika Imam Besar berada di tempat maha kudus, segenap umat‑Nya juga berada
di sana. Demikian pula, ketika Allah memandang Kristus, Imam Besar kita, di
tempat yang maha kudus, Ia pun memandang kita berada di atas bahu dan dada‑Nya.
Sekarang ini juga kita berada di atas bahu dan dada‑Nya di tempat maha kudus,
dan bersama‑sama Dia di dalam kemuliaan Allah.
Ketika Kristus memikul kita di hadapan Allah di tempat maha kudus,
Ia juga menyuplaikan Allah ke dalam diri kita. Pengalaman atas Kristus sebagai
Imam Besar yang memikul kita di atas bahu dan dada‑Nya serta yang menyuplaikan
Allah ke dalam kita terjadi di tempat maha kudus, tempat kita menikmati Allah
dan segala kelimpahan‑Nya. Ketika kita memasuki pengalaman semacam ini, kita
sulit menyatakan di mana kita berada atau apakah yang sedang terjadi. Kita
hanya dapat berkata bahwa kita sedang berada di atas bahu dan dada Imam Besar
kita, dan Ia sedang menyuplaikan sesuatu ke dalam kita, sehingga kita beroleh
penghiburan dan kekuatan. Pengalaman atas Kristus sebagai Imam Besar adalah
pengalaman dan kenikmatan yang paling tinggi. Kita semua perlu belajar tinggal
di bahu dan dada-Nya di tempat maha kudus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 27
No comments:
Post a Comment