Pembacaan
Alkitab: Flp. 3:12-14; 2 Tim. 4:6-8
Bapa kita yang berhikmat telah menggunakan perhentian yang akan
datang dalam Kerajaan Seribu Tahun itu sebagai dorongan bagi kita, agar hari ini
kita mau menempuh perjalanan kita atau berlomba dengan sebaik‑baiknya.
Bagaimanakah cara Anda berlomba? Janganlah Anda berlomba dengan malas. Jika demikian,
Anda tidak akan matang. Mungkin Anda kini menikmati perhentian hari ini dalam
hidup gereja, yaitu dalam perhentian pertumbuhan, namun bisakah Anda berbagian
dalam perhentian yang akan datang yakni perhentian kematangan? Karena itu
janganlah kita mengabaikan masalah ini. Paulus sudah berlomba sejak mula
pertama ia melayani Tuhan, tetapi ketika ia menulis Surat 1 Korintus, ia belum
berani mengatakan bahwa dirinya pasti bisa memperoleh pahala.
Akan tetapi dalam 2 Timotius 4:6‑8 Paulus telah beroleh keyakinan
untuk memperoleh pahala katanya, "Mengenai diriku, darahku sudah mulai
dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah
mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah
memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan
hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan‑Nya."
Surat ini ditulis oleh Paulus tidak lama sebelum ia mati sahid. Dapatkah
kita mengucapkan perkataan seperti ini ketika kita akan mengakhiri hidup kita?
Dapatkah kita mengatakan bahwa kita telah mengakhiri pertandingan yang baik,
telah mencapai garis akhir dari perjalanan yang harus kita tempuh, dan telah
memelihara iman, bahkan telah tersedia mahkota kebenaran bagi kita?
Perhatikanlah, di sini tidak dikatakan mahkota anugerah, melainkan mahkota
kebenaran. Paulus mengetahui dengan pasti bahwa Tuhan, Hakim yang adil, pada
suatu hari kelak akan mengaruniakan satu mahkota kebenaran kepadanya sesuai
dengan keadilan‑Nya pada hari‑Nya. Apakah yang dimaksud dengan "hari‑Nya"?
Itulah perhentian di zaman yang akan datang, yang juga adalah perhentian
kematangan. Paulus mengatakan bahwa mahkota itu bukan hanya dikaruniakan
kepadanya saja, tetapi juga kepada setiap orang yang merindukan kedatangan‑Nya.
Bagaimanakah pertumbuhan kita sekarang? Bagaimanakah perlombaan
kita sekarang? Jawabannya akan menentukan masa depan kita, yakni menentukan
dapat tidaknya kita menikmati perhentian kematangan di dalam Kerajaan Seribu
Tahun kelak. Banyak orang Kristen berkonsepsi keliru, mengira asalkan mereka
sudah beroleh selamat pasti akan beroleh bagian dalam Kerajaan Seribu Tahun.
Walaupun bertahun‑tahun lamanya saya diajari demikian, setelah mempelajari
Alkitab lebih lanjut, saya menemukan bahwa konsepsi itu tidak tepat. Manusia
beroleh selamat cukup dengan percaya saja, tetapi bila ingin berkuasa bersama
Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun, itu bukan masalah karunia keselamatan,
melainkan suatu pahala atau hadiah yang mendorong kita berlomba dengan tepat.
Di sinilah terlihat hikmat Bapa.
Bukankah hidup gereja merupakan hari Sabat pada hari ini? Ya, puji
Tuhan, hidup gereja adalah perhentian pertumbuhan yang membawa kita kepada
perhentian kematangan. Namun dapat tidaknya kita beroleh bagian dalam
perhentian kematangan di kemudian hari tergantung pada bagaimana pertumbuhan
kita hari ini. Hal ini sangat logis. Bapa kita sangatlah berhikmat. Bahkan
seorang bapa jasmani pun bisa mengajar anak‑anaknya, "Anak‑anak, jika
kalian baik‑baik belajar dan sukses dalam ujian terakhir, kalian akan kuberi
hadiah yang besar. Tetapi jika tidak, akan kuhukum sehari penuh dalam kamar
gelap. Ketika kalian ada di dalam kamar gelap, kakak atau adikmu yang sukses
akan menikmati hadiah mereka dan mengalami perhentian sehari penuh."
Demikian pula Bapa kita yang di surga, dalam Perjanjian Baru ini Ia juga
memperlakukan kita seperti itu. Bapa kita, Bapa kita yang pengasih, berhikmat
dan mengetahui bagaimana mendorong anak‑anak‑Nya untuk bertumbuh.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 20
No comments:
Post a Comment