Pembacaan
Alkitab: Why. 2:26-27
Istilah "talenta" dalam Matius 25 sama dengan
istilah "karunia" dalam Surat‑surat Kiriman. Paulus mengingatkan
Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya (2 Tim. 1:6).
Berbicara tentang hayat, kita perlu bertumbuh, sedang berbicara tentang
pekerjaan, kita perlu menerapkan talenta (karunia) kita masing‑masing.
Perumpamaan sepuluh gadis mewahyukan betapa kita perlu diubah oleh Roh pemberi
hayat, dan perumpamaan talenta mewahyukan perlunya kita menerapkan talenta
rohani kita dengan tepat. Kita sekalian perlu diubah demi minyak ekstra yang
terisi dalam wadah kita, kita juga perlu memperoleh keuntungan bagi Tuhan
dengan jalan menerapkan talenta kita. Jadi, di samping perlu pertumbuhan, kita
juga perlu menghasilkan keuntungan bagi ekonomi Allah. Pertumbuhan hayat kita
akan menentukan waktu kematangan kita, dan penerapan talenta kita akan
menentukan posisi yang kita nikmati bersama dengan Kristus dalam Kerajaan Seribu
Tahun. Bila kita tidak matang dan tidak menerapkan talenta kita, kita akan
kehilangan pengangkatan awal dan kenikmatan meraja bersama Kristus. Matius 25
mengatakan tentang "kebahagiaan tuanmu" (ayat 21, 23). Tidak
dapat diragukan lagi, kebahagiaan ini adalah perhentian hari Sabat selama
kerajaan yang akan datang.
Zaman gereja dan zaman kerajaan adalah bagian dari masa
penggenapan kehendak Allah. Hingga pada akhir Kerajaan Seribu Tahun barulah
rencana‑Nya genap seluruhnya. Karena itu Allah tidak tergesa‑gesa memberikan
ganjaran‑Nya ke atas kita dalam zaman gereja, mungkin akan dilaksanakan dalam
zaman Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang itu. Ketika Kerajaan Seribu Tahun
berakhir, kehendak Allah yang kekal telah genap, dan setelah langit dan bumi
baru dan Yerusalem Baru tiba, barulah Ia tidak perlu mengganjar kita lagi. Dapat
tidaknya kita memerintah bersama Kristus di dalam Kerajaan Seribu Tahun
tergantung pada bagaimana kita hari ini. Tuhan mempunyai kuasa kedaulatan, Ia
mempunyai cara untuk membuat kita bertumbuh dan matang. Jika kita tidak matang
dalam zaman ini, Ia akan mematangkan kita dalam zaman yang akan datang.
Ketika gadis‑gadis yang bodoh itu menyadari bahwa mereka kehabisan
minyak, mereka disuruh membayar harga untuk membeli minyak (Mat. 25:8‑9).
Keselamatan itu gratis, namun pekerjaan Roh Kudus yang mengubah kita itu
menuntut kita membayar harga. Jika hari ini kita enggan membayar harga, kelak
kita tetap harus membayar harga. Lagi pula hal itu tidak dapat diwakili oleh
orang lain. Menurut perumpamaan sepuluh gadis, bahkan saat Tuhan telah kembali
dan kita telah dibangkitkan, gadis-gadis yang bodoh tetap harus membayar harga
untuk mengisi wadah mereka dengan minyak ekstra. Hendaklah kita menerima Matius
25 dengan serius. Bila dalam zaman gereja hari ini kita enggan membayar harga
membeli minyak, nanti ketika Tuhan kembali dan ketika kita dibangkitkan, kita
tetap harus membayar harga untuk membelinya. Inilah prinsip yang telah
ditetapkan. Ini bukan konsepsi saya atau ajaran saya, melainkan wahyu firman
Alkitab yang murni. Banyak orang Kristen hanya memilih dan membaca ayat‑ayat
Alkitab menurut seleranya sendiri, atau hanya memilih ayat‑ayat yang sesuai
dengan konsepsi alamiahnya. Mereka tidak berani menjamah ayat-ayat seperti
Matius 25 ini; hal ini sungguh mencelakakan, menipu orang lain juga menipu diri
sendiri! Gadis‑gadis yang bijak dan hamba‑hamba yang setia akan memasuki satu
perhentian hari Sabat yang lebih indah daripada yang kita ketahui hari ini.
Walaupun kita sedang menikmati hari Sabat yang indah dalam zaman gereja, tetapi
ini tidak sebaik hari Sabat yang terdapat dalam zaman kerajaan. Masuk ke dalam kebahagiaan
Tuhan berarti masuk ke dalam perhentian hari Sabat bersama Tuhan dalam Kerajaan
Seribu Tahun. Ketika Tuhan memandang para pemenang, hati‑Nya merasa puas, dan
Ia pun memasuki perhentian hari Sabat‑Nya. Jika kita juga berada di tengah‑tengah
pemenang, kita pun akan masuk ke dalam perhentian itu bersama‑Nya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment