Hitstat

02 January 2016

Ibrani - Minggu 32 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Yer. 31:33-34; Ibr. 8:10-11


Kita telah nampak bahwa Kristus ada di dalam kita. Kristus ini adalah hayat, dan hayat ini memiliki hukumnya. Jadi, di dalam kita ada Kristus, hayat, dan hukum. Kristus yang tinggal di dalam roh kita adalah hayat, dan hayat ini mempunyai satu hukum. Dalam Yeremia 31:33 Tuhan berkata, "Aku akan menaruh Taurat‑Ku dalam batin (setiap bagian dalam batin, Tl.) mereka dan menuliskannya dalam hati mereka." Tetapi dalam Ibrani 8:10 yang mengutip Yeremia 31:33 dikatakan, "Aku akan menaruh hukum-hukum‑Ku dalam pikiran mereka dan menulisnya dalam hati mereka" (Tl.). Perhatikan, hukum dalam Yeremia 31:33 menjadi hukum‑hukum dalam Ibrani 8:10. Tidak hanya demikian, dalam 8:10 kata "pikiran" telah dipakai sebagai pengganti kata "setiap bagian dalam batin". Ini menunjukkan bahwa pikiran adalah salah satu bagian batin. Bagian batin sedikitnya mencakup pikiran, emosi, dan tekad. Apa sebabnya terjadi perubahan demikian? Yeremia 31:33 dan Ibrani 8:10 mengatakan Allah menaruh hukum atau hukum‑hukum‑Nya ke berbagai bagian batin kita, atau pikiran kita, dan menuliskan hukum atau hukum‑hukum‑Nya dalam hati kita. Hati tersusun dari pikiran, emosi, tekad, dan hati nurani. Ini berarti Kristus pertama‑tama masuk ke dalam roh kita. Kristus ini adalah hukum yang harus berkembang ke dalam pikiran kita. Perkembangan hukum yang tinggal di batin kita ke dalam pikiran kita adalah ditaruhnya hukum tersebut ke dalam setiap bagian batin kita. Hukum ini juga harus berkembang ke dalam emosi dan tekad kita. Melalui berkembang ke dalam setiap bagian batin kita, maka hukum yang satu ini menjadi beberapa hukum. Setiap kali kita memberi kesempatan kepada hukum ini, ia akan berkembang di dalam kita. Perkembangan ini adalah menaruh; dan menaruh berarti menuliskan. Dengan demikian Tuhan menaruh hukum‑Nya ke dalam setiap bagian batin kita dan menuliskannya dalam hati kita. Ketika Tuhan terus berkembang, menaruh, dan menuliskan, maka gambar Kristus akan diekspresikan dalam jiwa kita, dan kita akan diserupakan dengan gambar Putra sulung Allah.

Begitu kita nampak visi ini, kita akan membenci ajaran‑ajaran yang agamis. Jangan lagi mengajar saya berbuat begini dan berbuat begitu. Saya tidak peduli dengan ajaran-ajaran itu. Saya hanya tahu Yesus Kristus, Putra sulung Allah dalam roh saya, yang setiap kesempatan menunggu untuk mengembangkan diri‑Nya ke dalam pikiran, emosi, dan tekad saya. Saya hanya mau sederhana, senantiasa terbuka kepada‑Nya dan tidak berencana melakukan sesuatu. Saya hanya membuka diri saya dan berkata, "Tuhan Yesus, kembangkanlah diri‑Mu ke dalam pikiran, emosi, dan tekadku. Tuhan, biarkanlah hukum yang unik itu menjadi hukum‑hukum dalam setiap bagian batinku. Aku ingin Engkau berkembang di dalamku, sehingga Engkau menduduki setiap bagian diriku. Aku tidak mau mengasihi, membenci, atau berbuat apa pun. Aku hanya ingin Engkau mengembangkan diri‑Mu ke dalamku." Dengan cara inilah kita akan diubah dan diserupakan dengan gambar Putra sulung Allah. Inilah yang hendak dilakukan Allah, ini pun pekerjaan yang sedang Ia lakukan di dalam kita hari ini. Hal ini mutlak berbeda dengan ajaran agama, sebab ini adalah pekerjaan hayat. Hayat ini ialah Kristus sendiri beserta hukum yang bekerja di dalam kita, mengatur kita, menguasai kita, dan mengembangkan diri‑Nya ke setiap bagian batin kita.

Bagaimana Kristus dapat berkembang di dalam kita? Hanya melalui memakan Dia sebagai manna yang tersembunyi. Manna yang tersembunyi yang kita makan akan menjadi unsur yang bertunas di dalam kita. Ketika unsur ini bertunas dari bagian kita yang terdalam, ia akan bertunas ke dalam dan melalui pikiran kita. Inilah operasi hukum hayat yang mengubah dan menyerupakan kita dengan gambar Kristus, sehingga kita semua menjadi ekspresi‑Nya yang hidup.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 64

No comments: