Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:60
Apakah perbedaan antara hukum hayat
dengan pengurapan minyak? Dalam Perjanjian Lama ada hukum Taurat dan para nabi.
Hukum Taurat diberikan sebagai kesaksian Allah, dan menurut sifat Pemberi hukum
itu. Hukum Taurat adalah kesaksian Allah sebab ia mempersaksikan apa adanya
Allah. Hukum Taurat mempersaksikan bahwa Allah itu kudus, benar, kasih, dan
terang. Karena Ia adalah Allah semacam itu, maka sifat hukum Taurat itu benar,
kudus, penuh terang dan kasih. Jadi, hukum Taurat adalah kesaksian Allah. Dari
antara bangsa-bangsa, Allah telah memilih bani Israel menjadi umat-Nya, Ia
menghendaki mereka menjadi umat-Nya menurut apa adanya Allah. Karena hukum
Taurat mewahyukan apa adanya Allah, maka bani Israel juga harus menjadi umat
Allah menurut hukum Taurat-Nya.
Dalam Yesaya 1 kita nampak bani Israel
telah meninggalkan Allah dan hukum-Nya (Yes. 1:4, 10). Karena bani Israel telah
menyimpang, maka Allah mengutus para nabi untuk memanggil mereka, yakni melalui
menegur, menasihati, dan membimbing, agar mereka kembali kepada kesaksian
Allah. Allah tidak ingin membuat ministri nabi menjadi suatu standar. Standar
kesaksian-Nya ialah hukum Taurat. Ministri para nabi hanyalah untuk membawa
umat itu kembali kepada intinya dan membawa mereka kembali ke dalam
kesaksian-Nya. Jadi, ministri para nabi berfungsi untuk memulihkan umat Allah
yang telah jatuh, supaya mereka kembali kepada hukum‑Nya.
Perjanjian Baru terbentuk dari hukum
hayat dan pengurapan minyak. Hukum hayat menggantikan hukum harfiah, sedang
pengurapan minyak menggantikan para nabi. Hukum Taurat mempersaksikan sifat
Allah, sedang para nabi diutus untuk mewakili persona Allah. Dalam hukum Taurat
kita nampak sifat Allah, dalam para nabi kita nampak persona Allah.
Allah tidak memperhatikan perbuatan
kita, Ia memperhatikan apa adanya kita. Catatan tentang Yakub dalam Kitab
Kejadian menyatakan hal ini. Sepanjang hidupnya, Yakub tidak berbuat apa‑apa.
Walau ia tidak pernah melakukan hal‑hal yang luar biasa, tetapi ia senantiasa
berada di bawah proses pengubahan Allah. Bahkan ketika ia masih berada dalam
rahini ibunya, Allah sudah memakai Esau untuk menanggulanginya. Sanak
keluarganya menjadi suatu tim untuk mengubahnya. Setelah Yakub meninggalkan
rumah dan tiba di rumah pamannya Laban, tangan Laban segera menggarapnya. Apakah
Anda mengira seumur hidup Yakub adalah terboroskan sia‑sia? Namun tahun‑tahun
itu bagi Yakub tidaklah berarti pemborosan. Allah tidak mau pekerjaan Anda. Ia
dapat melakukan segalanya cukup dengan mengucapkan sepatah kata saja bila Ia
mau. Ia dapat mengadakan sesuatu yang tidak ada (Rm. 4:17). Bila Ia ingin
sesuatu, Ia cukup mengatakan satu kalimat saja dan jadilah hal itu. Ia tidak
membutuhkan bantuan Anda. Akan tetapi Allah tidak dapat mengubah Yakub hanya
dengan mengatakan, "Yakub, kamu harus menjadi Israel." Untuk menjadi
Israel, Yakub memerlukan suatu proses yang sangat panjang. Inilah hayat.
Kita semua harus diselamatkan dari
pekerjaan ke dalam hayat. Entah Anda tinggal di rumah atau membersihkan balai
sidang, itu sesungguhnya bukan perkara yang penting. Saya tidak mengatakan
balai sidang tidak perlu dibersihkan. Saya mengatakan entah kita tinggal di
rumah, atau datang ke balai sidang, bahkan masuk ke surga, itu tidak berarti
apa‑apa. Yang penting adalah apa adanya kita ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 68
No comments:
Post a Comment