Hitstat

21 January 2016

Yakobus - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:1


Tidak diragukan lagi bahwa kaum saleh dalam pemulihan Tuhan mengasihi Tuhan. Akan tetapi, walaupun Anda mengasihi Tuhan Yesus, Anda mungkin belum memiliki keterampilan rohani atau modal rohani untuk memberitakan Injil, menyajikan kebenaran, dan melayankan hayat. Itulah sebabnya saya menganjuri Anda menempuh pendidikan rohani dan dijenuhi dengan semua kekayaan yang terkandung dalam berita‑berita di berbagai kitab Perjanjian Baru yang telah kita bahas. Semakin Anda dijenuhi dengan kekayaan‑kekayaan ini, Anda akan semakin diperlengkapi untuk memberitakan Injil dengan cara yang berbeda kepada berbagai orang. Anda juga akan bisa menyajikan kebenaran kepada orang‑orang Kristen lainnya. Setiap orang Kristen sejati mengasihi kebenaran. Jika Anda menyajikan kebenaran kepada saudara seiman, ia akan tertarik oleh kebenaran itu. Banyak di antara kita yang masuk ke pemulihan Tuhan karena tertarik oleh kebenaran. Lagi pula, di samping mengetahui bagaimana memberitakan Injil dan menyajikan kebenaran, Anda juga bisa menyuplaikan hayat dengan bersaksi kepada orang lain bagaimana Anda mengalami Kristus, Sang almuhit, sebagai hayat dan suplai hayat Anda.

Akan tetapi, masih banyak orang saleh yang belum diperlengkapi untuk memberitakan Injil, menyajikan kebenaran, atau menyuplaikan hayat. Ketika kaum saleh itu berhubungan dengan orang lain, seolah‑olah mereka tidak mempunyai firman untuk disajikan walaupun mereka mempunyai hati untuk melakukan hal itu. Lebih‑lebih banyak lagi yang tidak bisa menyuplaikan hayat kepada orang lain. Itulah sebabnya saya mendorong kaum saleh untuk dijenuhi dengan kekayaan‑kekayaan Tuhan yang telah diberikan kepada kita tahun demi tahun. Kekayaan‑kekayaan itu tersedia bagi kita di dalam berita‑berita pelajaran‑hayat.

Dalam berita ini kita memulai Pelajaran‑Hayat Yakobus. Terhadap kitab ini kaum beriman mempunyai sikap yang berbeda‑beda. Martin Luther, seorang reformis besar yang dipakai Tuhan untuk memulai pemulihan berkata bahwa Surat Yakobus merupakan suatu "surat jerami". Akan tetapi, orang‑orang Kristen tertentu (khususnya sebagian orang Kristen China), mengapresiasi kitab ini karena cocok dengan latar belakang etika mereka, suatu latar belakang yang menekankan kesempurnaan etika dan moral. Orang‑orang Kristen itu terutama menghargai Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru dan Kitab Amsal dalam Perjanjian Lama. Di negara Barat, sewaktu Perjanjian Baru dicetak secara terpisah dari Perjanjian Lama, sering Alkitab Perjanjian Baru dicetak dengan dilampiri Kitab Mazmur. Tetapi di negara Timur, sewaktu Alkitab Perjanjian Baru dicetak sendiri, sering Kitab Amsal digabungkan ke dalamnya. Nampaknya orang‑orang Kristen di belahan Barat menyukai Kitab Mazinur, sedang orang‑orang Kristen di belahan Timur menyukai Kitab Amsal.

Menurut konsepsi sejumlah orang, Surat Yakobus sama dengan Kitab Amsal. Kesamaan ini dapat dilihat dalam lambang‑lambang yang dipakai oleh Yakobus dalam suratnya: gelombang laut (1:6), bunga rumput (1:10), matahari dengan panasnya yang terik (1:11). Ketika kita sampai pada pasal 3, kita akan nampak bahwa dalam hal membereskan lidah, Yakobus menggunakan dua puluh butir yang berbeda sebagai ilustrasinya (3:3‑12). Dalam 4:14 Yakobus memakai uap sebagai lambang hidup manusia, dan dalam 5:7 ia menggunakan lambang seorang petani yang menantikan tanamannya matang. Lambang‑lambang ini merupakan ciri khas Surat Yakobus. Karena itu, orang‑orang yang sangat mengapresiasi Kitab Amsal juga mengapresiasi surat ini. Seperti yang akan kita lihat nanti, saya juga mengapresiasi surat ini, tetapi saya mengapresiasinya karena alasan yang berbeda.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 1

No comments: