Pembacaan Alkitab: Yak. 1:1
Tidak diragukan lagi bahwa kaum
saleh dalam pemulihan Tuhan mengasihi Tuhan. Akan tetapi, walaupun Anda
mengasihi Tuhan Yesus, Anda mungkin belum memiliki keterampilan rohani atau
modal rohani untuk memberitakan Injil, menyajikan kebenaran, dan melayankan
hayat. Itulah sebabnya saya menganjuri Anda menempuh pendidikan rohani dan
dijenuhi dengan semua kekayaan yang terkandung dalam berita‑berita di berbagai
kitab Perjanjian Baru yang telah kita bahas. Semakin Anda dijenuhi dengan
kekayaan‑kekayaan ini, Anda akan semakin diperlengkapi untuk memberitakan Injil
dengan cara yang berbeda kepada berbagai orang. Anda juga akan bisa menyajikan
kebenaran kepada orang‑orang Kristen lainnya. Setiap orang Kristen sejati
mengasihi kebenaran. Jika Anda menyajikan kebenaran kepada saudara seiman, ia
akan tertarik oleh kebenaran itu. Banyak di antara kita yang masuk ke pemulihan
Tuhan karena tertarik oleh kebenaran. Lagi pula, di samping mengetahui
bagaimana memberitakan Injil dan menyajikan kebenaran, Anda juga bisa
menyuplaikan hayat dengan bersaksi kepada orang lain bagaimana Anda mengalami
Kristus, Sang almuhit, sebagai hayat dan suplai hayat Anda.
Akan tetapi, masih banyak orang
saleh yang belum diperlengkapi untuk memberitakan Injil, menyajikan kebenaran,
atau menyuplaikan hayat. Ketika kaum saleh itu berhubungan dengan orang lain,
seolah‑olah mereka tidak mempunyai firman untuk disajikan walaupun mereka
mempunyai hati untuk melakukan hal itu. Lebih‑lebih banyak lagi yang tidak bisa
menyuplaikan hayat kepada orang lain. Itulah sebabnya saya mendorong kaum saleh
untuk dijenuhi dengan kekayaan‑kekayaan Tuhan yang telah diberikan kepada kita
tahun demi tahun. Kekayaan‑kekayaan itu tersedia bagi kita di dalam berita‑berita
pelajaran‑hayat.
Dalam berita ini kita memulai
Pelajaran‑Hayat Yakobus. Terhadap kitab ini kaum beriman mempunyai sikap yang
berbeda‑beda. Martin Luther, seorang reformis besar yang dipakai Tuhan untuk
memulai pemulihan berkata bahwa Surat Yakobus merupakan suatu "surat jerami".
Akan tetapi, orang‑orang Kristen tertentu (khususnya sebagian orang Kristen
China), mengapresiasi kitab ini karena cocok dengan latar belakang etika
mereka, suatu latar belakang yang menekankan kesempurnaan etika dan moral.
Orang‑orang Kristen itu terutama menghargai Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru
dan Kitab Amsal dalam Perjanjian Lama. Di negara Barat, sewaktu Perjanjian Baru
dicetak secara terpisah dari Perjanjian Lama, sering Alkitab Perjanjian Baru
dicetak dengan dilampiri Kitab Mazmur. Tetapi di negara Timur, sewaktu Alkitab
Perjanjian Baru dicetak sendiri, sering Kitab Amsal digabungkan ke dalamnya.
Nampaknya orang‑orang Kristen di belahan Barat menyukai Kitab Mazinur, sedang
orang‑orang Kristen di belahan Timur menyukai Kitab Amsal.
Menurut konsepsi sejumlah orang,
Surat Yakobus sama dengan Kitab Amsal. Kesamaan ini dapat dilihat dalam lambang‑lambang
yang dipakai oleh Yakobus dalam suratnya: gelombang laut (1:6), bunga rumput
(1:10), matahari dengan panasnya yang terik (1:11). Ketika kita sampai pada
pasal 3, kita akan nampak bahwa dalam hal membereskan lidah, Yakobus
menggunakan dua puluh butir yang berbeda sebagai ilustrasinya (3:3‑12). Dalam
4:14 Yakobus memakai uap sebagai lambang hidup manusia, dan dalam 5:7 ia
menggunakan lambang seorang petani yang menantikan tanamannya matang. Lambang‑lambang
ini merupakan ciri khas Surat Yakobus. Karena itu, orang‑orang yang sangat
mengapresiasi Kitab Amsal juga mengapresiasi surat ini. Seperti yang akan kita
lihat nanti, saya juga mengapresiasi surat ini, tetapi saya mengapresiasinya
karena alasan yang berbeda.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 1
No comments:
Post a Comment