Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 2:27
Pengurapan minyak mempunyai fungsi
yang indah. Pertama, pengurapan minyak dapat menegur kita, dan kedua, dapat
menyuruh kita kembali kepada hukum hayat. Pengurapan tidak mengajar kita
melakukan segala sesuatu, ia hanya mengajar kita tinggal di dalam Kristus. Jika
kita tinggal di dalam Kristus, kita boleh pergi ke mana saja. Tetapi Anda harus
ingat ketentuan yang penting ini ‑ tinggal di dalam Kristus. Allah tidak
memperhatikan ke mana kita pergi atau apa yang kita perbuat. Dalam ekonomi
Allah, perbuatan kita tidaklah penting, yang mutlak penting adalah apa adanya
kita. Apa adanya kita tergantung pada hayat yang olehnya kita hidup hari demi
hari.
Allah mementingkan sifat‑Nya, tetapi
penyertaan‑Nya adalah pelindung kita. Sifat Allah ada di dalam kita, kita harus
hidup menurut sifat ini. Ini berarti kita harus hidup menurut hukum hayat.
Namun kita sering diselewengkan. Pada saat kita diselewengkan, penyertaan Allah
akan menaungi, mengawasi, dan memperingatkan kita. Bila kita menyeleweng dari
hukum hayat, pengurapan minyak akan berkata, "Tidak!" Setelah kita
berkata, "Tuhan, aku bertobat," pengurapan minyak akan menyuruh kita
kembali kepada hukum hayat. Pengurapan minyak mewakili penyertaan Allah yang
membimbing, mengoreksi, dan membawa kita kembali ke dalam sifat‑Nya. Kita harus
hidup menurut hukum hayat. Ini berarti kita harus hidup dan bertindak menurut
sifat Allah.
Allah tidak memperhatikan apa yang
kita perbuat, yang diperhatikan‑Nya ialah apakah apa adanya kita ini menurut
sifat‑Nya yang ada di dalam kita. Ia tidak terlalu memperhatikan apa yang kita
katakan kepada istri kita, tetapi memperhatikan dengan hayat apakah kita
berbicara kepada istri kita, atau menurut sifat apakah kita berbicara
kepadanya? Saya tidak mengunjungi tempat‑tempat yang penuh dosa, sebab sifat
ilahi dalam diri saya tidak mengizinkan saya ke sana. Ketika kita dari hari ke
hari hidup menurut sifat ilahi, kita akan dijenuhi dengan Kristus, dan diubah
menjadi gambar‑Nya.
Pelayanan gereja bukanlah suatu
pelayanan yang dilakukan hanya menurut pengurapan minyak, juga bukan hanya
menurut organisasi saja. Jika pelayanan kita hanya seperti itu, tidak lama
kemudian pasti kita akan saling bertengkar. Hidup menurut hukum hayat lebih
penting daripada mengikuti pengurapan minyak. Kita mungkin dipimpin oleh
pengurapan minyak dalam membersihkan balai sidang, namun di antara kita tetap
tidak ada pembangunan sedikit pun. Seorang saudara yang mengaku dirinya
mengikuti pengurapan minyak, namun tidak hidup menurut hukum hayat, bisa
berkata, "Kita tidak berada dalam organisasi, kita berada dalam
organisme." Akan tetapi "organisme" ini justru berasal dari
sifat bawaan yang rusak. Jika cara hdup kita demikian, mustahil ada
pembangunan. Semakin kita bertumbuh, kita semakin nampak adanya pembangunan.
Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam
hayat? Melalui mematuhi pengurapan minyak yang mengajar kita tinggal di dalam
Kristus. Tinggal di dalam Kristus berarti hidup menurut sifat‑Nya. Sifat‑Nya
senantiasa bekerja dan berfungsi dalam batin kita. Fungsi sifat hayat adalah hukum,
hayat. Semakin kita hidup menurut hukum hayat, kita akan semakin diubah menjadi
manusia yang dikehendaki‑Nya.
Kita tidak seharusnya terlalu
memperhatikan pekerjaan, tetapi harus memperhatikan apa adanya kita, apa adanya
kita ialah menurut sifat Allah di dalam kita. Belajarlah hidup menurut hukum
hayat. Pengurapan minyak adalah penyertaan Allah untuk membimbing, membetulkan,
dan mengembalikan kita kepada hukum hayat. Hukum hayatlah yang bekerja di dalam
kita dan mengubah kita. Jika saudara saudari di tiap gereja mau hidup menurut
sifat ilahi Allah yang ada di dalam batin mereka, tentu hari ini Tuhan akan
memiliki kesaksian yang unggul di bumi. Kesaksian ini akan mempermalukan musuh,
dan membawa Tuhan kembali. Inilah perkara yang dinanti‑nantikan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 68
No comments:
Post a Comment