Pembacaan Alkitab: Yak. 1:4
Setelah mempelajari surat‑surat
Paulus dan semua berita pelajaran‑hayat dari surat‑surat itu, tidak ragu‑ragu
lagi kita akan dipengaruhi untuk menerima terang mengenai ekonomi Allah dan
diteguhkan bagi ekonomi Allah. Akan tetapi, ada kemungkinan kelakuan kita
sembrono atau kita mengabaikan hal‑hal praktek kristiani yang sempurna. Karena
itu, kita perlu keseimbangan yang dipaparkan dalam Kitab Yakobus.
Sifat khas yang menonjol dari
Surat Yakobus adalah menunjukkan bahwa kita mungkin sangat kuat dalam ekonomi
Allah, namun belum lagi sempurna dan utuh dalam kelakuan kita sebagai orang
Kristen dalam hidup kita sehari‑hari. Banyak di antara kita bisa bersaksi bahwa
kita telah nampak visi mengenai ekonomi Allah dan kita juga mutlak bagi visi
ini. Akan tetapi, kita masih perlu menaruh perhatian terhadap kelakuan kita
dalam hidup kita sehari‑hari. Seorang saudara mungkin sangat mudah marah
terhadap istrinya, atau seorang saudari mungkin bersikap tidak pantas terhadap
suaminya. Dalam kasus semacam ini, saudara maupun saudari tersebut tidak
sempurna atau utuh. Inilah suatu gambaran tentang fakta bahwa kita memerlukan
firman penyeimbang yang terdapat dalam Kitab Yakobus.
Di samping memberikan suatu keseimbangan, Surat
Yakobus juga menyajikan suatu peringatan yang tegas bahwa seseorang mungkin
sangat saleh, namun tidak jelas terhadap visi tentang ekonomi Perjanjian Baru
Allah. Menurut sejarah gereja, Yakobus terkenal sebagai orang yang menempuh
hidup yang saleh. Sebuah catatan mengatakan bahwa Yakobus menggunakan begitu
banyak waktu berlutut berdoa sehingga lututnya kebal. Yakobus pastilah seorang
yang saleh, seorang yang berdoa, dan hal doa ditekankan dalam suratnya. Namun,
Yakobus mungkin tidak memiliki visi yang jelas mengenai perbedaan anugerah
dengan hukum Taurat; yaitu, ia tidak mempunyai visi yang jelas mengenai ekonomi
Allah. Akan tetapi, suratnya terkenal dan luar biasa dalam hal kelakuan orang
Kristen dan menekankan praktek kristiani yang sempurna.
Kita benar‑benar perlu mempunyai
pandangan yang seimbang terhadap Surat Yakobus. Di satu pihak, kita perlu
nampak bahwa surat ini menunjukkan bahwa Yakobus mungkin kekurangan visi yang
jelas tentang ekonomi Allah. Di pihak lain, kitab ini menunjukkan perlunya
praktek kristiani yang sempurna. Dari kedua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru,
empat belas kitab ditulis oleh Paulus. Surat‑surat Paulus membahas ekonomi
Allah, penyaluran Allah. Ekonomi ini vital dan penting. Namun untuk
melaksanakan ekonomi Allah, kita memerlukan praktek kristiani yang sempurna.
Ini berarti kita tidak boleh ceroboh dalam hidup sehari-hari. Sebagai gambaran,
kita bisa menggunakan prajurit dalam suatu angkatan bersenjata. Tanggung jawab
utama seorang prajurit adalah berperang bagi negaranya. Namun untuk menjadi seorang
pejuang yang baik, seorang prajurit perlu menempuh hidup pribadi yang baik
setiap hari. Demikian juga, walaupun kita mungkin menjadi prajurit-prajurit,
pejuang-pejuang, bagi ekonomi Allah, kita masih perlu menempuh hidup kristiani
yang sempurna dan utuh setiap hari.
Tempat Kitab Yakobus ditunjukkan
oleh posisinya dalam susunan kitab-kitab Perjanjian Baru: langsung menyusul
keempat belas Surat-surat Kiriman Paulus. Surat-surat Kiriman Paulus dari Roma
hingga Ibrani, semuanya mengungkapkan pokok utama ekonomi Allah. Kita boleh
menyamakan surat-surat itu dengan pintu gerbang utama suatu bangunan. Kemudian
kita hisa menyamakan Surat Yakobus dengan pintu kecil dekat gerbang tersebut.
Walaupun "gerbang" Surat-surat Kiriman Paulus itu penting, kita masih
memerlukan "pintu" Surat Yakobus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 3
No comments:
Post a Comment