Pembacaan Alkitab: Rm. 8:16-17, 29-30
Pada butir ini kita perlu membaca Roma
8:29‑30, "Sebab semua orang yang dipilih‑Nya dari semula, mereka juga
ditentukan‑Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak‑Nya,
supaya Ia, Anak‑Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Mereka
yang ditentukan‑Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil‑Nya. Mereka yang
dipanggil‑Nya, mereka itu juga dibenarkan‑Nya. Mereka yang dibenarkan‑Nya,
mereka itu juga dimuliakan-Nya." Kita juga perlu membaca Roma 8:16‑17,
"Roh itu bersaksi bersama‑sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak‑anak
Allah. Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang‑orang
yang berhak menerima janji‑janji Allah, yang akan menerimanya bersama‑sama
dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama‑sama dengan Dia, supaya kita
juga dipermuliakan bersama‑sama dengan Dia." Sasarannya ialah
mendapatkan kemuliaan. Mendapatkan kemuliaan ini ialah kesempurnaan dan
kegenapan penyerupaan. Keputraan telah dimulai di dalam kita, tetapi belum
disempurnakan dan belum digenapkan. Kini kita sedang mengalami proses
pengudusan, pengubahan, dan penyerupaan. Dari hari ke hari kita dijenuhi oleh
persona ajaib yang berhuni di dalam batin kita. Ia selalu mencari kesempatan
untuk mengembangkan diri‑Nya ke dalam tiap bagian diri kita. Ia ingin menjenuhi
kita hingga kita dikuduskan, diubah, dan diserupakan dengan gambar‑Nya, dan
mencapai kesempurnaan dan kegenapan keputraan. Inilah kehendak Allah pada hari
ini.
Allah berkehendak menyerupakan kita
dengan Putra‑Nya. Putra‑Nya adalah model yang telah tergarap ke dalam kita dan
sedang menunggu kesempatan untuk menjenuhi kita dengan unsur‑Nya. Kita perlu
bekerja sama dengan Dia melalui hidup menurut sifat‑Nya dan bergerak menurut
persona‑Nya. Kita harus berkata, "Tuhan, aku tidak peduli masalah
kerohanian. Aku hanya ingin hidup menurut sifat-Mu dan bergerak menurut persona‑Mu."
Bersandar belas kasihan Tuhan, sepanjang tahun‑tahun ini saya telah hidup dan
bergerak secara demikian. Jika Anda hidup menurut sifat persona ajaib ini, dan
bergerak menurut persona‑Nya, Anda akan beroleh suplai yang berlimpah, bahkan
orang lain pun akan beroleh suplai melalui Anda. Inilah yang diperlukan dalam
hidup gereja dewasa ini.
Operasi hukum hayat dan operasi
pengurapan minyak akan menggenapkan keputraan di dalam diri kita. Kita semua
telah ditentukan untuk beroleh keputraan, kini kita sedang menempuh proses
untuk dijadikan putra Allah sepenuhnya. Hari ini hukum Taurat kita adalah hukum
hayat, dan nabi kita ialah pengurapan minyak. Hukum ini sesuai dengan sifat
Kristus dan nabi ini sesuai dengan persona‑Nya.
Allah kita sejati dan hidup. Di dalam
kita pun Ia sejati dan hidup; bukan menurut "agama", bukan pula
menurut pikiran manusia. Setelah di dalam Putra mengalami inkarnasi dan
kebangkitan, memiliki sifat ilahi dan insani, Ia lalu masuk ke dalam kita
sebagai persona hidup, yang bersifat ajaib. Sifat‑Nya sekarang sedang berfungsi
di batin kita. Kita telah nampak bahwa fungsi sifat‑Nya adalah operasi hukum
hayat, dan operasi persona‑Nya adalah pengurapan minyak. Dalam hidup gereja,
kita tidak memperhatikan pengajaran, doktrin, mukjizat dan "karunia".
Hari demi hari kita hanya memperhatikan persona hidup, dan sifat-Nya yang ajaib
ini. Sifat‑Nya tidak akan berubah selamanya, dan senantiasa bekerja dalam batin
kita, untuk mengembangkan unsur‑Nya ke dalam diri kita. Selain itu, pengurapan‑Nya
juga membimbing kita secara terus‑menerus dalam tindakan, pergerakan, dan
perilaku kita. Jadi, kita hidup dan bergerak berdasarkan sifat dan persona‑Nya.
Dengan demikianlah Ia berangsur‑angsur menggarapkan diri‑Nya ke dalam diri
kita. Semakin banyak Ia tergarap ke dalam kita, semakin banyak pula kita
mencapai kesempurnaan dan kemuliaan Putra Allah. Gereja adalah perkara hayat.
Hayat ini justru adalah persona yang ajaib, yang pernah mengalami inkarnasi dan
kebangkitan, dan kini menjadi Roh pemberi-hayat, yang memiliki sifat ilahi dan
insani. Ketika kita hidup menurut sifat‑Nya, dan bergerak menurut pengurapan
minyak‑Nya, kita akan bertumbuh dan akan dijenuhi, diubah bahkan diserupakan
dengan gambar‑Nya, sehingga akhirnya diniatangkan di dalam keputraan dan siap
terangkat. Saat itu barulah kita siap sedia untuk berjumpa dengan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 67
No comments:
Post a Comment