Pembacaan Alkitab: Yak. 1:2
Pokok Surat Yakobus adalah
praktek kristiani yang sempurna. Yakobus menulis tidak hanya mengenai
kesempurnaan orang Kristen, lebih‑lebih adalah praktek kristiani yang sempurna,
yaitu kesempurnaan yang tidak teoritis, melainkan yang riil dalam hidup kita sehari‑hari.
Inilah pokok utama surat ini, yakni Yakobus mengajarkan perihal praktek
kristiani yang sempurna. Kebajikan‑kebajikan yang ia ungkapkan dalam kitab ini
berkaitan dengan kesempurnaan ini. Dalam 1:2 Yakobus mulai menyajikan kebajikan-kebajikan
ini kepada kita.
Dalam 1:2 Yakobus mengatakan, "Saudara‑saudaraku,
anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai‑bagai
pencobaan." Di sini kita nampak bahwa kebajikan pertama yang berkaitan
dengan praktek kristiani yang sempurna yang dibahas oleh Yakobus adalah
menanggung pencobaan‑pencobaan dengan iman.
Seluruh dunia berada di bawah
kuasa si jahat, Iblis (1 Yoh. 5:19). Iblis menentang Allah terus‑menerus, dan
dalam setiap kesempatan. Iblis tidak senang bila orang‑orang berpaling kepada
Allah dan ia tidak akan membiarkan hal ini. Begitu seseorang berpaling kepada
Allah, Iblis akan menghasut orang‑orang di sekelilingnya untuk menganiaya orang
itu. Paulus pernah mengatakan bahwa kita, orang-orang Kristen, ditetapkan untuk
menderita penganiayaan (Flp. 1:29). Karena itu, penganiayaan merupakan bagian
yang ditentukan bagi kita sebagai kaum beriman di dalam Kristus. Jadi, aspek
pertama dari praktek kristiani yang sempurna adalah menanggung pencobaan‑pencobaan,
sebuah istilah yang mencakup penganiayaan.
Penganiayaan adalah suatu
penderitaan. Akan tetapi, pencobaan‑pencobaan bukan hanya suatu penderitaan,
karena pencobaan‑pencobaan adalah suatu penderitaan yang mengandung maksud
untuk mencobai atau menguji kita. Sebagai gambaran, kita bisa memakai ujian
akhir di sekolah. Murid‑murid tahu bahwa ujian akhir bisa menjadi suatu
penderitaan dan pencobaan yang riil. Akan tetapi, sebenarnya pencobaan semacam
itu merupakan suatu pertolongan bagi para murid. Jika di sekolah tidak ada
ujian akhir, para murid mungkin akan melalaikan pelajaran mereka. Namun, ketika
mereka tahu bahwa ujian akhir telah di ambang pintu, mereka akan berkonsentrasi
kepada pelajaran mereka dengan rajin. Karena itu, ujian akhir membantu para
murid mempelajari hal‑hal yang penting. Karena alasan inilah para orang tua
murid akan sangat berterima kasih dengan adanya ujian akhir, karena mengetahui
hal itu membantu anak‑anak mereka untuk memperoleh manfaat dari pendidikan
mereka.
Dalam "sekolah pendidikan
rohani" juga ada "ujian akhir" dan macam‑macam "ujian"
lainnya. "Kepala" sekolah ini adalah Bapa surgawi kita. Ia mengatur
berbagai pencobaan, berbagai ujian bagi kita. Semua pencobaan itu baik bagi kita.
Sebagaimana ujian‑ujian berfaedah bagi para murid, demikian juga berbagai
pencobaan yang kita hadapi sebagai orang‑orang Kristen bermanfaat bagi kita.
Allah menggunakan pencobaan‑pencobaan
untuk menyempurnakan kita. Jika kita nampak hal ini, kita akan berterima kasih
kepada Allah yang menyempurnakan kita melalui pencobaan‑pencobaan. Pencobaan‑pencobaan
tidak saja membantu kita dalam hal pendidikan rohani dan pengalaman hayat,
tetapi juga membantu membentuk karakter kita dan perilaku kita dalam hidup kita
sehari‑hari.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 1
No comments:
Post a Comment