Hitstat

23 January 2016

Yakobus - Minggu 1 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:2


Pokok Surat Yakobus adalah praktek kristiani yang sempurna. Yakobus menulis tidak hanya mengenai kesempurnaan orang Kristen, lebih‑lebih adalah praktek kristiani yang sempurna, yaitu kesempurnaan yang tidak teoritis, melainkan yang riil dalam hidup kita sehari‑hari. Inilah pokok utama surat ini, yakni Yakobus mengajarkan perihal praktek kristiani yang sempurna. Kebajikan‑kebajikan yang ia ungkapkan dalam kitab ini berkaitan dengan kesempurnaan ini. Dalam 1:2 Yakobus mulai menyajikan kebajikan-kebajikan ini kepada kita.

Dalam 1:2 Yakobus mengatakan, "Saudara‑saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai‑bagai pencobaan." Di sini kita nampak bahwa kebajikan pertama yang berkaitan dengan praktek kristiani yang sempurna yang dibahas oleh Yakobus adalah menanggung pencobaan‑pencobaan dengan iman.

Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat, Iblis (1 Yoh. 5:19). Iblis menentang Allah terus‑menerus, dan dalam setiap kesempatan. Iblis tidak senang bila orang‑orang berpaling kepada Allah dan ia tidak akan membiarkan hal ini. Begitu seseorang berpaling kepada Allah, Iblis akan menghasut orang‑orang di sekelilingnya untuk menganiaya orang itu. Paulus pernah mengatakan bahwa kita, orang-orang Kristen, ditetapkan untuk menderita penganiayaan (Flp. 1:29). Karena itu, penganiayaan merupakan bagian yang ditentukan bagi kita sebagai kaum beriman di dalam Kristus. Jadi, aspek pertama dari praktek kristiani yang sempurna adalah menanggung pencobaan‑pencobaan, sebuah istilah yang mencakup penganiayaan.

Penganiayaan adalah suatu penderitaan. Akan tetapi, pencobaan‑pencobaan bukan hanya suatu penderitaan, karena pencobaan‑pencobaan adalah suatu penderitaan yang mengandung maksud untuk mencobai atau menguji kita. Sebagai gambaran, kita bisa memakai ujian akhir di sekolah. Murid‑murid tahu bahwa ujian akhir bisa menjadi suatu penderitaan dan pencobaan yang riil. Akan tetapi, sebenarnya pencobaan semacam itu merupakan suatu pertolongan bagi para murid. Jika di sekolah tidak ada ujian akhir, para murid mungkin akan melalaikan pelajaran mereka. Namun, ketika mereka tahu bahwa ujian akhir telah di ambang pintu, mereka akan berkonsentrasi kepada pelajaran mereka dengan rajin. Karena itu, ujian akhir membantu para murid mempelajari hal‑hal yang penting. Karena alasan inilah para orang tua murid akan sangat berterima kasih dengan adanya ujian akhir, karena mengetahui hal itu membantu anak‑anak mereka untuk memperoleh manfaat dari pendidikan mereka.

Dalam "sekolah pendidikan rohani" juga ada "ujian akhir" dan macam‑macam "ujian" lainnya. "Kepala" sekolah ini adalah Bapa surgawi kita. Ia mengatur berbagai pencobaan, berbagai ujian bagi kita. Semua pencobaan itu baik bagi kita. Sebagaimana ujian‑ujian berfaedah bagi para murid, demikian juga berbagai pencobaan yang kita hadapi sebagai orang‑orang Kristen bermanfaat bagi kita.

Allah menggunakan pencobaan‑pencobaan untuk menyempurnakan kita. Jika kita nampak hal ini, kita akan berterima kasih kepada Allah yang menyempurnakan kita melalui pencobaan‑pencobaan. Pencobaan‑pencobaan tidak saja membantu kita dalam hal pendidikan rohani dan pengalaman hayat, tetapi juga membantu membentuk karakter kita dan perilaku kita dalam hidup kita sehari‑hari.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 1

No comments: