Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:11
Doa baca: 1 Ptr. 1:11
Mereka pun meneliti saat
yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di
dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya bersaksi tentang segala penderitaan
yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
Petrus mungkin hanyalah
seorang nelayan, tetapi dia juga seorang penulis yang luar biasa. Dia
meluangkan sejumlah besar waktu untuk mempelajari Perjanjian Lama. Dia menemukan
hal-hal yang diselidiki para nabi, dan dia mempunyai keberanian untuk
mengatakan bahwa sewaktu para nabi menyelidiki, Roh Kristus berada di dalam
mereka. Sebagaimana telah kita singgung dalam berita sebelumnya, penyusunan Roh
Kristus bersifat zaman. Ini berarti Roh Kristus disusun secara zaman melalui dan
dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Namun, fungsi Roh ini bersifat kekal, karena
Dia adalah Roh yang kekal (Ibr. 9:14). Mengenai penyusunan Roh Kristus,
faktornya adalah waktu. Tetapi mengenai fungsi Roh Kristus, faktornya bukan
waktu. Roh Allah memadai dan cukup bagi penciptaan, tetapi bagi pelaksanaan keselamatan
sempurna Allah dan bagi penerapan keselamatan ini, diperlukan Roh Kristus. Ketika
nabi-nabi Perjanjian Lama menyelidiki saat yang bagaimana Kristus akan
menderita, Roh Kristus bekerja di dalam mereka. Ini berarti Roh Allah
Tritunggal -- Roh pemberi-hayat yang almuhit dari Kristus -- sedang beroperasi
di dalam mereka. Menurut fungsi, tidak ada perbedaan antara pekerjaan Roh itu di
dalam nabi-nabi dan pekerjaan-Nya di dalam para rasul. Itu adalah Roh yang sama
dengan fungsi yang sama.
Satu dan 2 Petrus ditulis
kepada kaum beriman Yahudi. Orang Yahudi mengenal Allah, dan mereka percaya
kepada pemercikan darah kurban. Meskipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
mengenal Dia sebagai Bapa dari Kristus. Selanjutnya, mereka mengenal Roh Allah
dan Roh Yehova (TUHAN), tetapi mereka tidak mengenal Roh Kristus. Dalam 1:2
Petrus sengaja menggunakan ungkapan "percikan darah-Nya" untuk membedakan
pemercikan ini dengan pemercikan darah kurban dalam Perjanjian Lama. Selain
itu, dalam 1:3 dia berbicara tentang "Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus"
untuk membedakan Allah orang Kristen dari Allah orang Yahudi. Petrus berusaha meyakinkan
kaum beriman Yahudi bahwa bahkan para nabi Perjanjian Lama sama dengan orang
Kristen Perjanjian Baru. Roh Kristus yang ada di dalam orang Kristen Perjanjian
Baru juga bekerja di dalam nabi-nabi Perjanjian Lama.
Secara umum, dalam zaman
Perjanjian Lama Roh itu berada di atas kaum beriman, tidak berada di dalam
mereka. Tetapi di sini, berdasarkan prinsip fungsi yang kekal dari Roh Kristus,
ada suatu perkecualian: kita diberi tahu bahwa Roh Kristus bekerja di dalam
para nabi Perjanjian Lama. Petrus berkata bahwa Roh Kristus di dalam mereka
membuat para nabi jelas mengenai saat yang bagaimana Kristus akan menderita.
Ungkapan "saat yang
bagaimana" menyiratkan banyak hal. Ungkapan ini menunjukkan kepada kaum
beriman Yahudi bahwa saat yang bagaimana Kristus akan datang adalah saat
ketidakpercayaan. Pada zaman Petrus, tidak banyak orang Yahudi yang percaya
kepada Tuhan Yesus. Mereka yang percaya malah dianiaya. Orang Yahudi yang tidak
percaya menantang kaum beriman Yahudi, katanya, "Lihat, betapa sedikitnya orang
yang percaya kepada Yesusmu! Mengapa kalian begitu bodoh, percaya kepada
seorang Nazaret yang tergantung di atas salib?" Kita tidak seharusnya
mengharapkan banyak orang Yahudi percaya kepada Tuhan Yesus. Saat yang
bagaimana Kristus datang adalah saat ketidakpercayaan. Ini berarti
ketidakpercayaan adalah ciri khas waktu kedatangan Kristus. Yesaya bertanya,
"Siapa yang percaya kepada pemberitaan kami?" Petrus tentunya telah melihat
ketidakpercayaan ini pada orang-orang dalam zamannya. Petrus memberitakan,
tetapi sangat sedikit orang Yahudi yang menanggapi. Itu adalah saat yang
bagaimana. Hari ini, banyak orang Kristen mengharapkan kebangunan yang besar.
Namun, itu berlawanan dengan prinsip bahwa saat yang bagaimana Kristus datang
ditandai dengan ketidakpercayaan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment