Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:13
Doa baca: 1 Ptr. 1:13
Sebab itu, siapkanlah
akal budimu, waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada anugerah yang akan
diberikan kepadamu pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak.
Dalam kedua belas ayat pertama
dari pasal ini, butir-butir mengenai aspek ilahi sangatlah dalam dan tinggi;
sedang hal-hal pada sisi insani dibahas dalam 1:13-25 dengan lebih rinci. Sebab
itu, pasal ini dapat dibagi ke dalam dua bagian: ayat 1-12 membahas aspek
ilahi, dan ayat 13-25 membahas aspek insani.
Ayat 13-25 membahas dua butir
penting: cara hidup yang kudus dan kasih persaudaraan. Ayat 15 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di
dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil
kamu." Ayat 22 mengatakan, "Karena kamu telah menyucikan
dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih
persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling
mengasihi dengan segenap hatimu." Dalam ayat-ayat ini Petrus berharap kaum beriman memiliki cara hidup
yang kudus dan kasih persaudaraan.
Kita telah menekankan fakta
bahwa kedua belas ayat pertama dari pasal ini mewahyukan hal-hal yang dalam pada
aspek ilahi. Beberapa dari hal-hal ini adalah pengenalan dini Allah Bapa,
kelahiran kembali kepada pengharapan yang hidup, dan warisan yang tidak dapat binasa,
tidak dapat cemar, tidak dapat layu, dan tersimpan di surga bagi kita. Ayat 13-25
terutama membahas pembinaan cara hidup yang kudus dan kasih persaudaraan. Hal-hal
ini adalah hasil, akibat, dari keselamatan yang sempurna dari Allah Tritunggal.
Baiklah kita sekarang membahas
ayat 13-25 satu per satu. Ayat 13 mengatakan, "Sebab itu, siapkanlah akal budimu (pikiranmu),
waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada anugerah yang akan diberikan kepadamu
pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak." Ayat 3-12
adalah kalimat panjang tentang pujian (kata-kata indah) terhadap Allah Bapa,
yang menyingkapkan kepada kita keselamatan-Nya yang ajaib dan unggul, mulai dari
kelahiran kembali roh kita (ayat 3) dan rampung pada keselamatan jiwa kita
(ayat 9), terlaksana melalui penderitaan dan kemuliaan Kristus (ayat 11), dan
diterapkan atas kita oleh Roh Kudus (ayat 12). Berdasarkan hal-hal ini, ayat 13
memulai suatu nasihat kepada orang-orang yang berbagian dalam keselamatan sempurna
yang dilaksanakan oleh Allah Tritunggal menurut ekonomi-Nya.
Menyiapkan pikiran budi kita berarti tidak kendur dalam angan-angan
kita. Namun, kebanyakan dari kita sangat kendur dalam angan-angan kita.
Angan-angan kita sering meloncat-loncat dari satu hal ke hal yang lain. Dalam beberapa
detik, pikiran kita dapat mengembara ke seluruh dunia. Kita mungkin berpikir tentang
satu hal dan kemudian tiba-tiba berpikir tentang hal yang lain. Sebagai contoh,
selagi memuji Tuhan di depan meja Tuhan, kita dapat secara mendadak berpikir
tentang barang-barang yang telah kita beli dari toko. Karena pikiran kita dapat
mengembara sangat cepat, kita perlu menyiapkan pikiran kita.
Di sini Petrus seolah-olah berkata,
"Saudara-saudara, aku telah menyajikan kepada kalian sejumlah hal yang
ajaib, yang ilahi. Kalian telah membaca pujian mengenai Allah Tritunggal. Allah
dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus telah melahirkan kita kembali kepada pengharapan
yang hidup. Aku telah membicarakan pemilihan Allah menurut pengenalan dini-Nya,
penebusan Kristus, dan penerapan Roh itu. Sekarang aku mendorong kalian untuk
menyiapkan pikiran kalian. Jangan biarkan pikiran kalian kendur."
Dalam ayat 13 Petrus juga berbicara tentang waspadalah. Waspada
di sini mengacu kepada berpikiran tenang dan jernih, mampu memahami ekonomi Allah
dalam keselamatan-Nya, seperti yang diwahyukan dalam ayat 3-12, tanpa terganggu
oleh rasa takut, cemas, atau kekhawatiran apa pun.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment