Hitstat

14 April 2016

1 Petrus - Minggu 6 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:13
Doa baca: 1 Ptr. 1:13
Sebab itu, siapkanlah akal budimu, waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada anugerah yang akan diberikan kepadamu pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak.


Dalam kedua belas ayat pertama dari pasal ini, butir-butir mengenai aspek ilahi sangatlah dalam dan tinggi; sedang hal-hal pada sisi insani dibahas dalam 1:13-25 dengan lebih rinci. Sebab itu, pasal ini dapat dibagi ke dalam dua bagian: ayat 1-12 membahas aspek ilahi, dan ayat 13-25 membahas aspek insani.

Ayat 13-25 membahas dua butir penting: cara hidup yang kudus dan kasih persaudaraan. Ayat 15 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu." Ayat 22 mengatakan, "Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu." Dalam ayat-ayat ini Petrus berharap kaum beriman memiliki cara hidup yang kudus dan kasih persaudaraan.

Kita telah menekankan fakta bahwa kedua belas ayat pertama dari pasal ini mewahyukan hal-hal yang dalam pada aspek ilahi. Beberapa dari hal-hal ini adalah pengenalan dini Allah Bapa, kelahiran kembali kepada pengharapan yang hidup, dan warisan yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, tidak dapat layu, dan tersimpan di surga bagi kita. Ayat 13-25 terutama membahas pembinaan cara hidup yang kudus dan kasih persaudaraan. Hal-hal ini adalah hasil, akibat, dari keselamatan yang sempurna dari Allah Tritunggal.

Baiklah kita sekarang membahas ayat 13-25 satu per satu. Ayat 13 mengatakan, "Sebab itu, siapkanlah akal budimu (pikiranmu), waspadalah dan berharaplah sepenuhnya pada anugerah yang akan diberikan kepadamu pada saat Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak." Ayat 3-12 adalah kalimat panjang tentang pujian (kata-kata indah) terhadap Allah Bapa, yang menyingkapkan kepada kita keselamatan-Nya yang ajaib dan unggul, mulai dari kelahiran kembali roh kita (ayat 3) dan rampung pada keselamatan jiwa kita (ayat 9), terlaksana melalui penderitaan dan kemuliaan Kristus (ayat 11), dan diterapkan atas kita oleh Roh Kudus (ayat 12). Berdasarkan hal-hal ini, ayat 13 memulai suatu nasihat kepada orang-orang yang berbagian dalam keselamatan sempurna yang dilaksanakan oleh Allah Tritunggal menurut ekonomi-Nya.

Menyiapkan pikiran budi kita berarti tidak kendur dalam angan-angan kita. Namun, kebanyakan dari kita sangat kendur dalam angan-angan kita. Angan-angan kita sering meloncat-loncat dari satu hal ke hal yang lain. Dalam beberapa detik, pikiran kita dapat mengembara ke seluruh dunia. Kita mungkin berpikir tentang satu hal dan kemudian tiba-tiba berpikir tentang hal yang lain. Sebagai contoh, selagi memuji Tuhan di depan meja Tuhan, kita dapat secara mendadak berpikir tentang barang-barang yang telah kita beli dari toko. Karena pikiran kita dapat mengembara sangat cepat, kita perlu menyiapkan pikiran kita.

Di sini Petrus seolah-olah berkata, "Saudara-saudara, aku telah menyajikan kepada kalian sejumlah hal yang ajaib, yang ilahi. Kalian telah membaca pujian mengenai Allah Tritunggal. Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus telah melahirkan kita kembali kepada pengharapan yang hidup. Aku telah membicarakan pemilihan Allah menurut pengenalan dini-Nya, penebusan Kristus, dan penerapan Roh itu. Sekarang aku mendorong kalian untuk menyiapkan pikiran kalian. Jangan biarkan pikiran kalian kendur."

Dalam ayat 13 Petrus juga berbicara tentang waspadalah. Waspada di sini mengacu kepada berpikiran tenang dan jernih, mampu memahami ekonomi Allah dalam keselamatan-Nya, seperti yang diwahyukan dalam ayat 3-12, tanpa terganggu oleh rasa takut, cemas, atau kekhawatiran apa pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 11

No comments: