Hitstat

28 April 2016

1 Petrus - Minggu 8 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.


Satu Petrus 1 adalah bagian yang lengkap dari kitab ini. Bagian ini dengan jelas mewahyukan bahwa Allah Tritunggal bekerja atas umat pilihan-Nya untuk melaksanakan ekonomi-Nya dan untuk membawa mereka ke dalam partisipasi penuh akan diri-Nya, sehingga mereka dapat menikmati Dia sebagai anugerah. Ketika umat pilihan Allah menikmati Allah Tritunggal sebagai anugerah, mereka memiliki damai. Karena itu, damai adalah hasil dari kenikmatan akan anugerah. Butir pertama yang dibahas dalam pasal 1 adalah Allah Tritunggal bekerja atas umat pilihan-Nya, agar mereka menikmati diri-Nya sebagai anugerah, sehingga mereka memiliki damai.

Pasal 1 selanjutnya mewahyukan bahwa pekerjaan Allah Tritunggal menghasilkan keselamatan yang sempurna. Pertama kita memiliki pekerjaan Allah bagi ekonomi-Nya, dan bekerja ini mendatangkan keselamatan sempurna Allah. Keselamatan sempurna Allah mencakup kelahiran kembali Bapa, penebusan Putra, dan pengudusan Roh itu. Ini adalah keselamatan sempurna yang dirampungkan oleh pekerjaan Allah Tritunggal.

Keselamatan sempurna Allah Tritunggal menghasilkan dua hal: kehidupan yang kudus bagi ekspresi Allah, dan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas terhadap semua orang kudus. Kedua hal ini, kehidupan yang kudus dan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, adalah gambaran dari hidup gereja (church life) yang sejati. Di satu pihak, dalam hidup gereja yang riil kita nampak ekspresi Allah; di pihak lain, dalam hidup gereja yang sedemikian ada kasih yang tulus ikhlas terhadap satu sama lain. Karena itu, kekudusan dan kasih adalah hasil dari keselamatan sempurna yang dirampungkan oleh pekerjaan Allah Tritunggal atas orang-orang pilihan-Nya. Ini adalah ringkasan yang jelas dan lengkap dari pasal 1.

Dalam 2:1 Petrus melanjutkan perkataannya, "Karena itu, buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah." Ayat ini dimulai dengan "karena itu." Ini menunjukkan bahwa anjuran dalam 2:1-10 berdasar pada apa yang diwahyukan dalam pasal 1. Tiga hal pokok yang dirampungkan dalam kaum beriman oleh Allah Tritunggal ditekankan dalam pasal 1: Kelahiran kembali oleh Bapa (1:3, 23), penebusan Putra (1:2, 18-19), dan pengudusan Roh itu (1:2). Hal itu membuat kaum beriman menjadi orang-orang kudus yang menempuh hidup kudus (1:15-16). Berdasarkan hal itu, Petrus menasihati kaum beriman untuk bertumbuh dalam hayat (2:2) guna membangun suatu rumah rohani (2:5).

Meskipun pasal 1 lengkap dalam isinya, tetapi menurut pengalamannya, Petrus masih banyak perkataan. Karena itu, berdasarkan pasal 1, dia meneruskan untuk memberi dorongan yang terdapat dalam pasal 2. Dia mulai dengan menyuruh kaum beriman membuang segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Dari ratusan hal dosa, Petrus memilih lima: kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, dengki, dan fitnah. Saya minta Anda meluangkan waktu untuk melihat apakah sebenarnya kelima butir ini.

Lima butir negatif yang disebutkan di sini membentuk satu urutan. Kejahatan adalah akarnya, sumbernya, fitnah adalah ekspresinya. Di dalam kita mungkin ada tipu muslihat, kejahatan, sebagai akar. Akhirnya, akan ada fitnah sebagai ekspresi dari kejahatan ini. Perkembangan dari kejahatan kepada fitnah mencakup tipu muslihat, kemunafikan, dan dengki. Jika pada kita ada tipu muslihat, pada kita juga akan ada kemunafikan; dan jika ada kemunafikan, akan ada dengki. Jadi, akarnya adalah kejahatan, perkembangannya mencakup tipu muslihat, kemunafikan, dan dengki, dan ekspresi yang terakhir adalah fitnah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 15

No comments: