Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi
yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani,
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Jangan sekali-kali membaca
firman dengan cara yang alamiah atau dengan cara yang ceroboh. Namun, banyak
orang Kristen membaca Alkitab dengan cara yang alamiah dan menganggapnya memang
seharusnya demikian. Tetapi jika kita masuk ke kedalaman firman, kita akan
diterangi. Kemudian kita akan memiliki banyak perasaan yang batini dan juga
memiliki pengutaraan untuk membicarakan apa yang kita lihat.
Menurut perkataan Petrus dalam
ayat 2, kita seharusnya mendambakan susu firman yang murni sehingga olehnya kita
dapat bertumbuh. Bertumbuh adalah masalah hayat dan di dalam hayat. Kita menerima
hayat ilahi melalui kelahiran kembali, dan kita perlu bertumbuh dalam hayat ini
dan dengan hayat ini melalui dirawat dengan susu yang disalurkan oleh firman
Allah.
Kita seharusnya mendambakan
susu yang murni dari firman tidak hanya untuk memiliki antibiotik rohani, tetapi
juga untuk menerima perawatan sehingga kita dapat bertumbuh. Susu firman yang murni
merawat kita, dan melalui perawatan ini kita bertumbuh.
Banyak orang Kristen berpikir
bahwa bertumbuh adalah memiliki lebih banyak pengetahuan. Setelah seorang
beriman baru dibaptis, yang lain mungkin mendorong dia untuk menghadiri semacam
penelaahan Alkitab. Dia mungkin terdorong untuk memperoleh banyak pengetahuan. Namun,
dia mungkin tidak mendengar perkataan yang membantu dia menyadari bahwa melalui
kelahiran kembali dia telah menerima hayat ilahi, dan bahwa sekarang keperluannya
adalah bertumbuh dalam hayat. Dia mungkin hanya dibantu mendengar cerita-cerita
dalam Kitab Injil dan kemudian cerita-cerita dalam Perjanjian Lama. Sedikit
demi sedikit, dia mungkin mengambil lebih banyak pengetahuan Alkitab, dan
beberapa mungkin menganggap hal ini sebagai pertumbuhan. Namun konsepsi
pertumbuhan semacam itu sepenuhnya berlawanan dengan apa yang ada dalam Perjanjian
Baru. Menurut Perjanjian Baru, pertumbuhan adalah pertambahan dalam kapasitas
hayat. Pengetahuan tidak membantu kita bertumbuh dalam kapasitas hayat.
Bagaimana anak-anak bertumbuh?
Mereka bertumbuh dengan menerima perawatan. Jika seorang bayi memiliki makanan yang
sehat dan setiap hari menerima makanan yang merawat, secara bertahap dia akan bertumbuh.
Pertumbuhan ini adalah pertambahan dari semua makanan yang dia makan. Akhirnya,
sebagai orang dewasa yang bertumbuh, ia akan menjadi suatu dari susunan apa
yang dia makan. Mungkin pada waktu lahir dia hanya memiliki berat badan 3 kg.
Tetapi ketika dewasa, dia menjadi seorang pria yang memiliki berat badan 90 kg.
Dia telah mengalami pertumbuhan yang sejati dalam hayat, pertumbuhan yang
berasal dari makan makanan yang sehat, mencernanya, dan mengasimilasinya ke dalam
sel-selnya sehingga menjadi sel-sel dari apa adanya dia. Ini adalah suatu
ilustrasi dari pertumbuhan yang sejati dalam hayat.
Kita perlu mendambakan susu
firman yang murni sehingga dengannya kita dapat memiliki pertumbuhan yang sejati
dalam hayat. Pertumbuhan yang sejati adalah pertambahan kapasitas hayat. Jika
kita bertumbuh dalam hayat, unsur hayat di dalam kita akan bertambah, dan akan
ada pertambahan dalam perawakan rohani kita (Ef. 4:13).
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment