Hitstat

30 April 2016

1 Petrus - Minggu 8 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.


Jangan sekali-kali membaca firman dengan cara yang alamiah atau dengan cara yang ceroboh. Namun, banyak orang Kristen membaca Alkitab dengan cara yang alamiah dan menganggapnya memang seharusnya demikian. Tetapi jika kita masuk ke kedalaman firman, kita akan diterangi. Kemudian kita akan memiliki banyak perasaan yang batini dan juga memiliki pengutaraan untuk membicarakan apa yang kita lihat.

Menurut perkataan Petrus dalam ayat 2, kita seharusnya mendambakan susu firman yang murni sehingga olehnya kita dapat bertumbuh. Bertumbuh adalah masalah hayat dan di dalam hayat. Kita menerima hayat ilahi melalui kelahiran kembali, dan kita perlu bertumbuh dalam hayat ini dan dengan hayat ini melalui dirawat dengan susu yang disalurkan oleh firman Allah.

Kita seharusnya mendambakan susu yang murni dari firman tidak hanya untuk memiliki antibiotik rohani, tetapi juga untuk menerima perawatan sehingga kita dapat bertumbuh. Susu firman yang murni merawat kita, dan melalui perawatan ini kita bertumbuh.

Banyak orang Kristen berpikir bahwa bertumbuh adalah memiliki lebih banyak pengetahuan. Setelah seorang beriman baru dibaptis, yang lain mungkin mendorong dia untuk menghadiri semacam penelaahan Alkitab. Dia mungkin terdorong untuk memperoleh banyak pengetahuan. Namun, dia mungkin tidak mendengar perkataan yang membantu dia menyadari bahwa melalui kelahiran kembali dia telah menerima hayat ilahi, dan bahwa sekarang keperluannya adalah bertumbuh dalam hayat. Dia mungkin hanya dibantu mendengar cerita-cerita dalam Kitab Injil dan kemudian cerita-cerita dalam Perjanjian Lama. Sedikit demi sedikit, dia mungkin mengambil lebih banyak pengetahuan Alkitab, dan beberapa mungkin menganggap hal ini sebagai pertumbuhan. Namun konsepsi pertumbuhan semacam itu sepenuhnya berlawanan dengan apa yang ada dalam Perjanjian Baru. Menurut Perjanjian Baru, pertumbuhan adalah pertambahan dalam kapasitas hayat. Pengetahuan tidak membantu kita bertumbuh dalam kapasitas hayat.

Bagaimana anak-anak bertumbuh? Mereka bertumbuh dengan menerima perawatan. Jika seorang bayi memiliki makanan yang sehat dan setiap hari menerima makanan yang merawat, secara bertahap dia akan bertumbuh. Pertumbuhan ini adalah pertambahan dari semua makanan yang dia makan. Akhirnya, sebagai orang dewasa yang bertumbuh, ia akan menjadi suatu dari susunan apa yang dia makan. Mungkin pada waktu lahir dia hanya memiliki berat badan 3 kg. Tetapi ketika dewasa, dia menjadi seorang pria yang memiliki berat badan 90 kg. Dia telah mengalami pertumbuhan yang sejati dalam hayat, pertumbuhan yang berasal dari makan makanan yang sehat, mencernanya, dan mengasimilasinya ke dalam sel-selnya sehingga menjadi sel-sel dari apa adanya dia. Ini adalah suatu ilustrasi dari pertumbuhan yang sejati dalam hayat.

Kita perlu mendambakan susu firman yang murni sehingga dengannya kita dapat memiliki pertumbuhan yang sejati dalam hayat. Pertumbuhan yang sejati adalah pertambahan kapasitas hayat. Jika kita bertumbuh dalam hayat, unsur hayat di dalam kita akan bertambah, dan akan ada pertambahan dalam perawakan rohani kita (Ef. 4:13).


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 15

No comments: