Hitstat

02 May 2016

1 Petrus - Minggu 9 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:1-2
Doa baca: 1 Ptr. 2:2
Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu menginginkan air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.


Menurut perkataan Petrus dalam 2:2, dengan susu murni dari firman kita dapat bertumbuh dan beroleh keselamatan. Keselamatan di sini adalah hasil pertumbuhan dalam hayat, bukan keselamatan awal. Keselamatan sempurna dan lengkap dari Allah memiliki sejangka waktu yang cukup panjang, dimulai dari kelahiran kembali (termasuk pembenaran), hingga pemuliaan (Rm. 8:30). Ketika kita dilahirkan kembali, kita menerima keselamatan awal. Kemudian kita perlu bertumbuh melalui makan Kristus sebagai susu yang penuh gizi dalam firman Allah, mencapai keselamatan sempurna, mencapai kematangan dan dimuliakan. Keselamatan ini akan ternyata sebagai keselamatan jiwa kita, pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri (1:5, 9-10, 13). Namun, menurut konteksnya, "dan beroleh keselamatan" di sini mengacu langsung kepada "pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani" dalam ayat 5, dan mengacu kepada "memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar" (kebajikan-kebajikan Allah) dalam ayat 9.

Jika kita bertumbuh dan beroleh keselamatan, kita akan mengalami keselamatan dari kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah, lima hal negatif yang dibicarakan dalam ayat 1. Untuk diselamatkan dari kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah, kita tidak bisa berusaha sendiri. Ini tidak dapat dilakukan melalui perbaikan diri, pembenahan, atau koreksi. Sebaliknya, diselamatkan dari hal-hal yang negatif ini adalah perkara yang batini.

Sebagai suatu ilustrasi, misalkan dalam tubuh seseorang ada bakteri yang menyebabkan dia sakit. Bakteri ini berada di dalam darahnya dan di dalam jaringan tubuhnya. Apa gunanya mencoba memecahkan masalah ini dengan membasuh orang itu dengan sabun? Itu hanya bisa membersihkan lapisan luar dari kulitnya. Pembersihan itu tidak akan berkhasiat melawan bakteri yang berada di dalam tubuhnya. Untuk menanggulangi bakterinya, orang itu memerlukan antibiotik. Dia juga perlu menerima gizi yang tepat untuk tubuh jasmaninya sehingga ia dapat bertumbuh. Pertumbuhan ini akan membantu menyembuhkan dia dari penyakitnya. Demikian pula, hanya dengan pertumbuhan yang batini sehingga beroleh keselamatan, kita diselamatkan secara spontan dari "kuman" kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah.

Keselamatan dalam ayat 2 bukanlah keselamatan dalam tahap awal atau dalam tahap penyempurnaan; ini adalah keselamatan dalam tahap pertumbuhan, dalam tahap transformasi. Memang, kata transformasi tidak digunakan di sini. Namun, keselamatan dalam ayat ini menyiratkan transformasi.Kelahiran kembali berada pada keselamatan tahap awal; transformasi berada pada keselamatan tahap pertumbuhan; dan pemuliaan, berada pada tahap penyempurnaan. Kita tidak berada pada tahap awal atau pada tahap penyempurnaan. Kita berada pada tahap pertumbuhan dari keselamatan, yaitu dalam tahap transformasi.

Transformasi berbeda dari sekadar perubahan. Transformasi melibatkan perubahan dari suatu bentuk kepada bentuk yang lain. Namun, hal itu melibatkan suatu perubahan yang batini dalam sifat atau susunan, bukan hanya suatu perubahan luaran dalam bentuk. Sebagai contoh, misalkan seseorang sakit, dan air mukanya terlihat tidak sehat. Dia mungkin mencoba memperbaiki penampilannya dengan bersolek (berdandan). Hari ini banyak orang, termasuk orang Kristen, terlibat dalam pekerjaan perbaikan secara luaran, pekerjaan yang dapat dibandingkan dengan pekerjaan merias mayat. Perubahan luaran semacam itu mutlak berbeda dengan transformasi yang hidup, yang batini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 16

No comments: