Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:21-24
Doa baca: 1 Ptr. 2:24
Ia sendiri telah memikul
dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati
terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Dalam ayat 23 Petrus melanjutkan perkataannya mengenai Tuhan,
"Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan diri-Nya kepada Dia yang menghakimi
dengan adil." Perkataan ini mengacu
kepada semua penderitaan Tuhan. Tuhan menyerahkan semua penghinaan dan luka-luka
yang diderita-Nya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil dalam
pemerintahan-Nya, yaitu Allah yang adil, yang ditaati-Nya. Ini menunjukkan
bahwa Tuhan mengakui pemerintahan Allah ketika Dia menempuh hidup sebagai
manusia di bumi.
Ketika Tuhan Yesus menderita
di bumi, Dia selalu menyerahkan semuanya kepada Dia yang menghakimi dengan
adil. Perkataan pendek ini menunjukkan tidak hanya Tuhan menempuh suatu
kehidupan yang merupakan suatu model bagi kita, tetapi juga menunjukkan bahwa
Dia menempuh suatu kehidupan yang mutlak di bawah pemerintahan Allah. Dia
sendiri selalu berada di bawah pemerintahan Allah, dan Dia menyerahkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan-Nya kepada penghakiman Allah.
Karena kedua Surat Kiriman ini
menyinggung tentang pemerintahan Allah, maka penghakiman Allah dan Tuhan disebut
berkali-kali (2:23; 4:5-6, 17; 2 Ptr. 2:3-4, 9; 3:7) sebagai salah satu dari
hal utama. Penghakiman Allah dimulai dari malaikat-malaikat (2 Ptr. 2:3-4) dan
berlangsung terus melewati angkatan demi angkatan manusia dalam Perjanjian Lama
(2 Ptr. 2:5-9). Dalam zaman Perjanjian Baru, penghakiman Allah dimulai dari
rumah Allah (1 Ptr. 1:17; 2:23; 4:6, 17) dan berlangsung sampai datangnya hari
Tuhan (2 Ptr. 3:10), yang akan menjadi hari penghakiman atas orang Yahudi, orang
beriman, dan orang kafir sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Setelah Kerajaan Seribu
Tahun, semua yang mati, termasuk manusia dan roh-roh, akan dihakimi dan binasa (1
Ptr. 4:5; 2 Ptr. 3:7), dan langit dan bumi akan dibakar habis (2 Ptr. 3:10, 12).
Hasil dari berbagai penghakiman itu tidak sama. Ada penghakiman yang mengakibatkan
penanggulangan disipliner, ada yang mengakibatkan penghukuman sezaman, dan ada yang
mengakibatkan kebinasaan kekal. Bagaimanapun, Tuhan Allah akan membersihkan dan
memurnikan alam semesta dengan semua panghakiman itu, agar Dia bisa memiliki
langit baru dan bumi baru bagi yang menjadi alam semesta baru yang penuh dengan
kebenaran-Nya (2 Ptr. 3:13) bagi perkenan-Nya.
Dalam 2:23 Petrus mengatakan
bahwa Allah Bapa adalah Dia yang selalu menghakimi dengan adil. Ini berarti
pemerintahan-Nya itu adil. Kristus berdasarkan dan percaya kepada Sang adil ini.
Karena alasan ini, Petrus mengatakan bahwa ketika Kristus berada di bumi, Dia
selalu menyerahkan semuanya kepada Allah Bapa, yang menghakimi dengan adil.
Ayat 24 mengatakan, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." Ayat ini
berbicara tentang Kristus sebagai Juruselamat kita, Penebus kita. Sebagai
Juruselamat kita, Kristus "memikul dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di
kayu salib." Secara harfiah, "telah mati bagi dosa" berarti dilepaskan
dari dosa; karena itu, berarti telah mati terhadap dosa. Di dalam kematian Kristus,
kita telah mati terhadap dosa-dosa (Rm. 6:8, 10-11, 18). Kita telah mati
terhadap dosa sehingga kita dapat hidup untuk kebenaran. Hidup untuk kebenaran
adalah hidup dalam kebangkitan Kristus (Ef. 2:6; Yoh. 14:19; 2 Tim. 2:11).
Kita telah disembuhkan oleh bilur-bilur Kristus. Ini
adalah penyembuhan dari kematian. Kita dahulu mati (Ef. 2:1), tetapi penderitaan
kematian Kristus telah menyembuhkan kematian kita sehingga kita dapat hidup
dalam kebangkitan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment