Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:16-18
Doa baca: 1 Ptr. 3:18
Sebab juga Kristus telah
mati sekali untuk dosa-dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak
benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam
keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan menurut Roh.
Jika kita ingin memiliki perilaku yang baik dan
menguduskan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus memperhatikan hati
nurani kita. Tidaklah cukup kita dibenarkan oleh orang lain. Kita perlu
dibenarkan oleh hati nurani kita sendiri. Kita tidak boleh puas bahwa kita
dibenarkan oleh masyarakat, oleh saudara-saudara, atau oleh seluruh gereja. Tidak
seorang pun mengenal kita sepenuhnya selain hati nurani kita sendiri. Ini
khususnya berlaku bagi hati nurani yang diterangi dari roh yang dilahirkan
kembali. Hati nurani yang diperbarui diterangi oleh roh yang dilahirkan
kembali. Hati nurani yang diterangi oleh Roh yang berhuni dapat dipercaya dalam
kesaksian dan akurat dalam penilaian. Penilaian dari hati nurani kita yang diterangi
lebih akurat daripada penilaian siapa pun.
Hati nurani yang diterangi dari roh kita yang dilahirkan kembali
adalah hakim yang batiniah. Hakim yang batiniah yaitu hati nurani kita, bekerja
sama dengan Allah yang berhuni. Hati nurani yang diterangi dari roh kita yang
dilahirkan kembali dapat menjadi hakim yang batiniah karena ia bekerja sama dengan
Allah yang berhuni. Itulah sebabnya penilaian hati nurani yang diterangi sangat
cermat dan akurat. Karena itu, kita harus memperhatikan hati nurani kita.
Dalam ayat 17 Petrus melanjutkan, "Sebab lebih
baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada
menderita karena berbuat jahat." Kembali Petrus berbicara mengenai penderitaan yang tidak adil. Dia membahas
butir ini sebelumnya dalam 2:18-21, di mana dia mengatakan bahwa Kristus adalah
teladan bagi kita sebagai orang yang menderita karena ketidakadilan dan kita
harus mengikuti jejak-Nya.
Ayat 18 mengatakan, "Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk
dosa-dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia
membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai
manusia, tetapi yang telah dihidupkan dalam Roh." Kristus
adalah Ia yang Benar dan kita adalah orang-orang yang tidak benar, tetapi Dia
telah mati untuk dosa-dosa kita. Kristus mati untuk dosa-dosa kita agar Dia
dapat membawa kita kepada Allah. Kematian-Nya menghapus semua rintangan, khususnya
rintangan dosa-dosa dan ketidakbenaran kita. Karena kematian-Nya telah
menghapus rintangan dosa-dosa dan ketidakbenaran, maka kita mempunyai satu jalan
untuk mencapai Allah. Kristus mati untuk membawa kita kepada Allah.
Dosa-dosa dalam ayat 18, 2;24, 1 Korintus 15:3, dan
Ibrani 9:28 mengacu kepada perbuatan-perbuatan dosa lahiriah kita, sedangkan
dosa dalam 2 Korintus 5:21 dan Ibrani 9:26 mengacu kepada dosa yang ada dalam
sifat kita sejak lahir. Kristus mati karena dosa-dosa kita, memikul dosa-dosa
kita di atas salib, agar dosa-dosa kita bisa diampuni Allah. Tetapi Dia
dijadikan dosa dan menghapus dosa dunia, agar persoalan dosa (tunggal) kita
bisa dibereskan. Petrus tidak menanggulangi dosa dalam sifat kita lebih dulu,
melainkan dosa-dosa dalam perbuatan, tindakan kita. Penekanan kitab ini adalah
kematian Kristus menebus kita dari cara hidup kita sia-sia yang kita warisi
(1:18-19).
Sesungguhnya, Kristus itu, orang yang benar, mati
"untuk orang-orang yang tidak benar" menunjukkan bahwa kematian
Kristus adalah untuk penebusan, bukan untuk mati sebagai martir. Di atas salib,
Dia adalah Pengganti kita, memikul dosa-dosa kita; Dia yang benar, menggantikan
kita yang tidak benar, dihakimi oleh Allah yang adil berdasarkan keadilan-Nya,
guna menyingkirkan rintangan dosa kita, dan membawa kita masuk ke hadapan Allah.
Inilah menebus kita terlepas dari dosa-dosa, berpaling kepada Allah, lepas dari
perilaku kita yang tidak benar, berpaling kepada Allah yang adil.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment