Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:19-20
Doa baca: 1 Ptr. 2:19
Sebab adalah anugerah
jika seseorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang
tidak harus ia tanggung.
Dalam 2:13-20 kita memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari kita. Dalam ayat 19 Petrus berkata, "Adalah anugerah," dan pada akhir ayat 20, "Ini adalah anugerah." Anugerah di sini mengacu kepada dorongan
hayat ilahi di dalam kita dan ekspresinya dalam kehidupan kita, agar perilaku
kita merupakan hal yang indah dan diperkenan dalam pandangan manusia maupun Allah
(ayat 20). Apakah anugerah dalam cara kehidupan kita? Itu adalah dorongan hayat
ilahi yang kita terima pada waktu kita dilahirkan kembali secara batiniah dan ekspresi
hayat ilahi secara lahiriah. Kemudian dorongan dan ekspresi ini membuat
perilaku kita indah dan dapat diterima. Ketika orang lain melihat hal ini, mereka
mungkin mengatakan bahwa ini adalah anugerah dalam kehidupan kita. Hari demi
hari kita seharusnya menanamkan kesan bahwa anugerah menyertai kita. Ini berarti
mereka seharusnya dapat melihat anugerah dalam kehidupan sehari-hari kita.
Anugerah adalah hayat ilahi
menjadi kenikmatan kita. Pertama, anugerah adalah dorongan batiniah; kemudian anugerah
terekspresikan secara lahiriah dalam kehidupan kita. Dorongan yang di dalam dan
ekspresi yang di luar menjadi sesuatu yang manis, yang diperkenan, dapat
diterima. Saya percaya bahwa ini adalah pengertian yang tepat dari perkataan Petrus
mengenai anugerah dalam 2:19-20.
Ibrani 12:28 mengatakan, "Marilah kita menerima anugerah" (Tl.).
Menerima anugerah berarti mendapatkan anugerah, mempergunakan anugerah, dan menerapkan
anugerah. Anugerah telah datang dan sekarang beserta dengan kita. Apakah
anugerah? Anugerah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh
yang almuhit, pemberi-hayat, dan berhuni di dalam kita. Dalam segala keadaan dan
situasi kita seharusnya mempergunakan anugerah dan menerapkannya.
Kita semua perlu belajar bagaimana menerima anugerah, yaitu
bagaimana memakai anugerah. Jika kita melakukan ini, sesuatu yang ajaib, unggul,
dan menyenangkan akan mendorong kita dari dalam. Kemudian kita akan mampu
menanggung segala sesuatu, menahan segala sesuatu, dan mengerjakan segala
sesuatu yang tidak dapat dikerjakan orang lain. Secara spontan, sebagai hasil dorongan
yang ada di dalam kita, akan ada ekspresi tertentu pada diri kita. Ekspresi dan
dorongan ini adalah Allah Tritunggal yang kita alami dan kita perhidupkan. Bagi
orang lain, hal ini adalah sesuatu yang manis, dapat diperkenan, dapat
diterima, dan patut disyukuri.
Saya mengapresiasi apa yang Petrus katakan mengenai anugerah
dalam ayat 19-20. Paulus memiliki banyak perkataan mengenai anugerah, tetapi
dia tidak pernah menulis perkataan seperti yang terdapat dalam 2:19-20. Perkataan
Petrus di sini unik. Sebagaimana telah kita lihat, anugerah yang dibicarakan dalam
ayat-ayat ini sesungguhnya adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses,
yang sekarang adalah Roh yang almuhit, pemberi-hayat, dan berhuni bagi
pengalaman dan kenikmatan kita. Secara batiniah Dia mendorong kita, dan secara lahiriah
Dia adalah ekspresi pada diri kita. Sebagai Orang yang sedemikian ini, Dia
manis, menyenangkan, penuh anugerah, dan dapat diterima. Ini adalah anugerah.
Betapa besar hal ini!
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment