Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:8-13
Doa Baca: 1 Ptr. 3:10
Siapa yang mau mencintai
hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang
jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Dalam ayat 7 Petrus mengatakan bahwa suami-suami dan istri-istri
adalah "teman pewaris dari anugerah hayat". Anugerah hayat
adalah Allah dalam ketritunggalan-Nya menjadi hayat dan suplai hayat kita --
Bapa adalah sumber hayat, Putra adalah saluran hayat, dan Roh adalah aliran
hayat yang mengalir di dalam kita, dengan Putra dan Bapa sebagai anugerah bagi
kita (1 Yoh. 5:11-12; Yoh. 7:38-39; Why. 22:1). Semua orang beriman adalah
pewaris anugerah ini. Pendeknya, anugerah hayat adalah Allah Tritunggal melalui
proses menjadi Roh yang almuhit, Roh pemberi-hayat, Roh yang berhuni. Allah Tritunggal
sekarang ada di dalam kita sebagai anugerah hayat. Para suami dan para istri adalah
teman pewaris dari anugerah hayat ini. Kita mewarisi anugerah hayat
bersama-sama.
Warisan ini adalah bagian dari "warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, dan
tidak dapat layu" (1:4). Semua butir dari warisan kekal kita
berhubungan dengan hayat ilahi yang kita terima melalui kelahiran kembali dan
yang kita alami dan nikmati sepanjang hidup kita sebagai orang Kristen. Semua
suami dan istri perlu melihat bahwa dalam kehidupan pernikahan mereka, suami dan
istri adalah ahli waris bersama dari warisan semacam itu, khususnya anugerah
hayat.
Dalam 3:8-13 Petrus membicarakan kehidupan Kristiani dan
penderitaannya berkenaan dengan hidup bersama. Ayat 8 mengatakan, "Akhirnya,
hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara seiman,
penyayang dan rendah hati." Ayat
ini diisi dengan istilah-istilah yang baik. Paulus juga menggunakan istilah
semacam ini, tetapi dia tidak menjajarkannya seperti cara Petrus.
Ayat 9 melanjutkan, "Dan janganlah membalas kejahatan dengan
kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu
memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat." Pada
bagian pertama ayat ini "memberkati", petunjuk waktu dalam bahasa Yunaninya
berarti "selalu memberkati". Bila yang lain mencaci maki kita, kita
jangan membalas mencaci maki mereka. Sebaliknya, kita harus memberkati mereka. Perkataan
Petrus di sini sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 5:44 dan
apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 12:14.
Dalam ayat 10 Petrus melanjutkan, "Siapa yang mau
mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya
terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu." Hari-hari baik adalah hari-hari yang penuh kebaikan,
mengacu kepada hal-hal yang baik sebagai berkat. Jika kita ingin melihat hari-hari
baik, kita harus menjaga lidah kita terhadap yang jahat dan bibir kita terhadap
ucapan-ucapan yang menipu. Mengenai hal ini, Kristus adalah teladan untuk kita
ikuti. Dalam 2:22 Petrus mengatakan kepada kita bahwa Kristus "tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada
dalam mulut-Nya". Tetapi bibir kita dan lidah kita mendatangkan
banyak masalah. Banyak hal negatif telah diakibatkan dari pemakaian lidah dan
bibir kita dengan tidak tepat.
Dalam ayat 11 Petrus
mengatakan tentang menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, mencari perdamaian
dan berusaha mendapatkannya. Dalam ayat 12 dia mengatakan bahwa mata Tuhan
tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang
minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.
Kemudian dalam ayat 13 Petrus mengatakan, "Lagi pula,
siapa yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat
baik?" Menurut ayat ini, kita jangan hanya rajin berbuat baik, tetapi
harus menjadi orang yang rajin berbuat baik. Kata "orang yang rajin"
menunjukkan semacam orang yang khusus. Kita semua harus menjadi orang yang rajin
berbuat baik.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment