Hitstat

03 May 2016

1 Petrus - Minggu 9 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:3; Flp. 4:13
Doa baca: 1 Ptr. 2:3
Jika kamu benar-benar telah mengalami bahwa Tuhan itu baik.


Makanan yang merawat hanya akan menghasilkan transformasi bila diberikan kepada sesuatu yang hidup dan organik. Jika Anda mencoba memberikan perawatan kepada sesuatu yang tidak hidup dan tidak organik, hal itu akan menjadi membusuk dan cemar. Tidaklah mungkin sesuatu yang tidak berhayat menerima bantuan dari makanan yang merawat. Jelaslah tidak berguna mencoba memberikan makanan kepada mayat. Tidak diragukan, susu sejati dalam firman dapat memberi kita makanan dan merawat kita. Namun, hal itu hanya dapat memberi makan dan merawat mereka yang hidup dan organik. Tanpa hayat, tidak akan ada sesuatu di dalam kita yang bekerja sama dengan perawatan ini.

Petrus memulai 2:2 dengan perkataan "Seperti bayi yang baru lahir". Kata "bayi yang baru lahir" menunjukkan suatu organisme yang hidup. Seorang bayi yang baru lahir itu hidup dan organik. Sebagai bayi yang baru lahir yang sedemikian, kita perlu minum susu yang murni dari firman. Kemudian susu itu akan memberikan perawatan yang hidup, yang organik. Dengan spontan hayat di dalam kita akan bekerja sama dengan perawatan susu itu sehingga kita dapat bertumbuh. Namun, jika kita tidak memiliki unsur yang hidup dan organik di dalam kita melalui kelahiran kembali, perawatan di dalam susu firman tidak akan berakibat apa-apa, karena tidak akan ada kerja sama di pihak kita.

Petrus yakin bahwa orang-orang yang dia kirimi surat telah dilahirkan kembali. Tetapi dia tidak yakin bahwa mereka telah mengecap Tuhan. Karena alasan ini dia berkata, "Jika kamu benar-benar telah mengecap bahwa Tuhan itu baik" (ay. 3). Tentunya kaum beriman adalah bayi-bayi yang baru lahir, tetapi sebagaimana ditunjukkan dalam ayat 3, beberapa dari mereka mungkin belum pernah mengecap bahwa Tuhan itu baik. Hari ini, jutaan orang beriman benar-benar telah dilahirkan kembali, tetapi banyak yang tidak pernah mengecap bahwa Tuhan itu baik.

Baiklah kita menggunakan sebuah contoh untuk menunjukkan betapa seseorang mungkin dilahirkan kembali tetapi belum mengecap bahwa Tuhan itu baik. Seorang wanita setengah baya telah diselamatkan selama dua tahun. Setelah menghadiri sidang-sidang kita sejangka waktu, suatu hari dia berdiri memberikan kesaksian. Dia berkata bahwa suaminya telah kehilangan pekerjaannya, dan mereka tidak mampu membayar uang sewa rumah. Selain itu, anak mereka sakit. Dia terus berkata bahwa dia berdoa kepada Tuhan tentang situasi itu. Dia memuji Tuhan karena Tuhan memberi suaminya pekerjaan yang baik, menyediakan tempat tinggal yang lebih baik bagi mereka, dan bahkan menyembuhkan anak mereka. Dia mendeklarasikan, "Haleluya, Tuhan Yesus hidup dan mampu!" Saya akan berkata dengan tegas bahwa ini bukanlah kesaksian dari seorang yang telah mengecap bahwa Tuhan itu baik. Meskipun dia berbicara tentang kebaikan Tuhan, ini bukanlah kesaksian mengecap bahwa Tuhan itu baik.

Lalu, apakah kesaksian yang sejati tentang mengecap Tuhan? Misalkan saudari yang sama bersaksi tentang sesuatu seperti ini, "Suamiku telah kehilangan pekerjaannya, kami telah kehilangan tempat tinggal kami, dan putra kami sakit. Tetapi, saudara dan saudari, saya dapat bersaksi bahwa semakin sulit situasi kita, semakin bahagia kita dalam batin. Oh, betapa saya menikmati Tuhan! Saya telah mengalami sedikit dari apa yang Paulus alami ketika dia meminta kepada Tuhan untuk menyingkirkan duri itu dan Tuhan menolak, berkata bahwa anugerah-Nya cukup bagi Paulus. Dia meletakkan Paulus ke dalam suatu lingkungan yang khusus sehingga dia terpaksa menikmati anugerah. Di satu pihak, Paulus menderita karena duri itu. Tetapi di pihak lain, dia menikmati anugerah Tuhan yang menopang. Aku dapat bersaksi bahwa aku sedang menikmati Dia sebagai anugerahku. " Ini adalah kesaksian tentang mengecap Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 16

No comments: