Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:3; Flp. 4:13
Doa baca: 1 Ptr. 2:3
Jika kamu benar-benar
telah mengalami bahwa Tuhan itu baik.
Makanan yang merawat hanya akan menghasilkan transformasi
bila diberikan kepada sesuatu yang hidup dan organik. Jika Anda mencoba
memberikan perawatan kepada sesuatu yang tidak hidup dan tidak organik, hal itu
akan menjadi membusuk dan cemar. Tidaklah mungkin sesuatu yang tidak berhayat
menerima bantuan dari makanan yang merawat. Jelaslah tidak berguna mencoba
memberikan makanan kepada mayat. Tidak diragukan, susu sejati dalam firman dapat
memberi kita makanan dan merawat kita. Namun, hal itu hanya dapat memberi makan
dan merawat mereka yang hidup dan organik. Tanpa hayat, tidak akan ada sesuatu
di dalam kita yang bekerja sama dengan perawatan ini.
Petrus memulai 2:2 dengan perkataan "Seperti bayi yang baru lahir". Kata "bayi yang baru
lahir" menunjukkan suatu organisme yang hidup. Seorang bayi yang baru
lahir itu hidup dan organik. Sebagai bayi yang baru lahir yang sedemikian, kita
perlu minum susu yang murni dari firman. Kemudian susu itu akan memberikan
perawatan yang hidup, yang organik. Dengan spontan hayat di dalam kita akan
bekerja sama dengan perawatan susu itu sehingga kita dapat bertumbuh. Namun,
jika kita tidak memiliki unsur yang hidup dan organik di dalam kita melalui
kelahiran kembali, perawatan di dalam susu firman tidak akan berakibat apa-apa,
karena tidak akan ada kerja sama di pihak kita.
Petrus yakin bahwa orang-orang
yang dia kirimi surat telah dilahirkan kembali. Tetapi dia tidak yakin bahwa mereka
telah mengecap Tuhan. Karena alasan ini dia berkata, "Jika kamu benar-benar telah mengecap
bahwa Tuhan itu baik" (ay. 3). Tentunya kaum beriman adalah bayi-bayi yang
baru lahir, tetapi sebagaimana ditunjukkan dalam ayat 3, beberapa dari mereka
mungkin belum pernah mengecap bahwa Tuhan itu baik. Hari ini, jutaan orang
beriman benar-benar telah dilahirkan kembali, tetapi banyak yang tidak pernah
mengecap bahwa Tuhan itu baik.
Baiklah kita menggunakan sebuah contoh untuk menunjukkan betapa
seseorang mungkin dilahirkan kembali tetapi belum mengecap bahwa Tuhan itu
baik. Seorang wanita setengah baya telah diselamatkan selama dua tahun. Setelah
menghadiri sidang-sidang kita sejangka waktu, suatu hari dia berdiri memberikan
kesaksian. Dia berkata bahwa suaminya telah kehilangan pekerjaannya, dan mereka
tidak mampu membayar uang sewa rumah. Selain itu, anak mereka sakit. Dia terus
berkata bahwa dia berdoa kepada Tuhan tentang situasi itu. Dia memuji Tuhan karena
Tuhan memberi suaminya pekerjaan yang baik, menyediakan tempat tinggal yang
lebih baik bagi mereka, dan bahkan menyembuhkan anak mereka. Dia
mendeklarasikan, "Haleluya, Tuhan Yesus hidup dan mampu!" Saya
akan berkata dengan tegas bahwa ini bukanlah kesaksian dari seorang yang telah
mengecap bahwa Tuhan itu baik. Meskipun dia berbicara
tentang kebaikan Tuhan, ini bukanlah kesaksian mengecap bahwa Tuhan itu baik.
Lalu, apakah kesaksian yang sejati tentang mengecap Tuhan?
Misalkan saudari yang sama bersaksi tentang sesuatu seperti ini, "Suamiku telah
kehilangan pekerjaannya, kami telah kehilangan tempat tinggal kami, dan putra
kami sakit. Tetapi, saudara dan saudari, saya dapat bersaksi bahwa semakin sulit
situasi kita, semakin bahagia kita dalam batin. Oh, betapa saya menikmati Tuhan!
Saya telah mengalami sedikit dari apa yang Paulus alami ketika dia meminta
kepada Tuhan untuk menyingkirkan duri itu dan Tuhan menolak, berkata bahwa
anugerah-Nya cukup bagi Paulus. Dia meletakkan Paulus ke dalam suatu lingkungan
yang khusus sehingga dia terpaksa menikmati anugerah. Di satu pihak, Paulus
menderita karena duri itu. Tetapi di pihak lain, dia menikmati anugerah Tuhan
yang menopang. Aku dapat bersaksi bahwa aku sedang menikmati Dia
sebagai anugerahku. " Ini adalah kesaksian tentang mengecap Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment