Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:9
Doa baca: 1 Ptr. 2:9
Tetapi kamulah bangsa
yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Satu Petrus 2:5 mengatakan
bahwa kita, sebagai batu-batu hidup, sedang dibangun menjadi suatu rumah
rohani. Bagaimanapun, kita semua adalah tanah liat. Bagaimana kita dapat dibangunkan?
Untuk dibangun menjadi sebuah rumah rohani, kita perlu menjadi batu-batu. Tetapi
bagaimana kita dapat menjadi batu-batu yang hidup yang sesungguhnya? Kita
menjadi batu-batu hidup melalui datang kepada Kristus sebagai batu yang hidup
(ayat 4).
Kita bisa menggunakan ilustrasi
kayu yang membatu sebagai ilustrasi tentang transformasi. Di Arizona ada suatu
tempat yang dikenal dengan hutan yang membatu, suatu daerah yang berisi banyak
kayu yang membatu. Kayu yang membatu adalah kayu yang telah ditransformasi menjadi
batu. Selama sejangka waktu, air telah mengaliri kayu dan meresapi kayu.
Melalui aliran air ini, substansi kayu ini telah ditransformasi menjadi batu. Di
satu pihak, unsur kayu disingkirkan; di pihak lain, unsur batu dimasukkan untuk
menggantikan unsur kayu. Dengan jalan ini kayu menjadi batu.
Transformasi tidak dapat
terjadi dalam semalaman. Kayu di Arizona memerlukan waktu yang sangat panjang
untuk diubah menjadi kayu yang membatu. Jika kayu yang membatu dapat berbicara,
kayu itu akan berkata, "Perlu waktu yang panjang berada di dalam arus air
untuk ditransformasi dari kayu menjadi kayu yang membatu." Sebagai orang
yang berada di dalam Tuhan selama lebih dari lima puluh tahun, saya dapat
bersaksi bahwa transformasi memerlukan waktu. Saya jamin bahwa Anda tidak dapat
ditransformasi hanya dalam beberapa bulan atau dalam beberapa tahun.
Sasaran Allah atas kaum
beriman adalah memiliki rumah yang terbangun dengan batu hidup. Batu-batu itu
bukannya tersebar dan terserak, juga bukan batu-batu yang hanya dikumpulkan dan
ditumpuk, melainkan batu-batu yang dibangun satu dengan yang lainnya.
Rumah rohani yang ke dalamnya
kita terbangun adalah bangunan Allah. Akhirnya, bangunan ini akan rampung di dalam
Yerusalem Baru. Di Yerusalem Baru tidak akan ada lagi tanah liat, karena semua tanah
liat telah ditransformasi menjadi batu permata. Ini berarti Yerusalem Baru
dibangun dengan batu-batu permata. Kita sedang menjadi batu-batu permata yang
terbangun menjadi Yerusalem Baru. Haleluya, pekerjaan pembangunan sekarang sedang
berlangsung! Bagaimana pekerjaan ini berlangsung? Hal ini dilaksanakan melalui proses
pembatuan, transformasi. Hal ini terjadi ketika kita setiap hari, setiap jam, datang
kepada Kristus sebagai susu dan meminum Dia. Kemudian kita akan memiliki
aliran, arus, yang mentransformasi kita dari tanah liat menjadi batu bagi
pembangunan Allah.
Rumah rohani dan imamat yang
kudus adalah sinonim. Rumah rohani adalah bagi tempat kediaman Allah, dan
imamat yang kudus adalah bagi pelayanan Allah. Menurut 2:5, pembangunan rumah rohani
menjadi imamat yang kudus adalah bagi suatu fungsi yang khusus. Fungsi ini
adalah "untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah." Di sini kita nampak bahwa Yesus Kristus adalah
saluran yang melaluinya kurban rohani dipersembahkan kepada Allah. Kristus menyalurkan
persembahan-persembahan kita kepada Allah, dan persembahan-persembahan ini
adalah kurban-kurban yang dipersembahkan kepada Dia. Selain itu, apa yang dipersembahkan
kepada Allah haruslah sesuatu yang berasal dari Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment