Pembacaan Alkitab: Mat. 21:42
Doa baca: Mat. 21:42
Kata Yesus kepada mereka,
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak
Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
Dalam Matius 21:42-44 kita nampak bahwa Tuhan
Yesus membicarakan aspek yang lain dari diri-Nya sebagai batu. Dia bukan hanya batu
bangunan dan batu sandungan; Dia juga adalah batu yang menghancurkan, batu yang
meremukkan. Sebagai batu yang menghancurkan, Dia akan meremukkan para
penentang. Aspek dari Dia ini disebutkan dalam Daniel 2:34-35. Ayat-ayat ini
mewahyukan bahwa ketika Tuhan Yesus datang kembali, Dia akan meremukkan para
penentang.
Mereka yang tersandung pada firman telah ditetapkan oleh Allah
kepada ketidaktaatan; ketidaktaatan adalah bagian mereka. Jika seseorang tidak percaya
apa yang Alkitab katakan mengenai Kristus, dia tersandung pada-Nya. Secara spontan
akibat dari ketidakpercayaan dan ketersandungan adalah pemberontakan. Ini
adalah ketidaktaatan. Karena itu, ketidaktaatan menjadi bagian yang ditentukan
atas orang tersebut. Sesungguhnya, hal ini masuk akal. Siapa saja yang tidak
percaya kepada firman akan tersandung dan kemudian akan menuai buah, panen,
dari apa yang sudah ia tabur. Dia menabur ketidakpercayaan, dan dia menuai
ketidaktaatan sebagai hasil yang ditentukan baginya. Ini adalah prinsip rohani
yang mendasar dan mengendalikan. Jika Anda memiliki ketidakpercayaan, Anda akan
menuai ketidaktaatan. Jika Anda memiliki ketidakpercayaan, Anda akan menuai pemberontakan.
Ini berarti Anda adalah seorang pemberontak. Hal ini bukan hanya berlaku bagi orang
Yahudi, tetapi juga bagi orang Kristen, termasuk mereka yang berada dalam
pemulihan.
Baik di China maupun di Amerika Serikat, saya telah melihat
ketidaktaatan dan pemberontakan timbul sebagai bagian yang ditentukan bagi
mereka yang tidak percaya kepada firman dan yang tersandung pada hal itu. Tidak
ada orang Kristen yang tersandung pada perkataan Tuhan yang penuh anugerah. Seseorang
mungkin mendengar bahwa Tuhan itu penuh rahmat, penuh anugerah, penuh kebaikan,
mengirim hujan untuk orang yang benar dan untuk orang yang tidak benar. Tidak
akan ada orang yang tersandung pada perkataan anugerah yang sedemikian ini. Namun,
Alkitab juga memiliki perkataan yang tegas. Batu bangunan, batu penjuru, juga
adalah batu sandungan dan batu karang yang menghancurkan. Mereka yang kendur
dan ceroboh mungkin tidak percaya kepada perkataan yang sedemikian ini.
Malahan, mereka mungkin berkata, "Tidak, Kristus tidaklah sesempit itu.
Sepanjang aku percaya kepada Tuhan Yesus, aku dapat mengambil jalan apa pun
yang aku pilih mengenai gereja. Mengapa aku harus berada di dalam pemulihan
Tuhan? Tuhan Yesus tidaklah sesempit Anda." Akhirnya, akibat dari tidak
percaya dan tersandung pada firman Tuhan yang ketat adalah ketidaktaatan,
pemberontakan. Mereka yang sekarang paling banyak menentang adalah yang paling
memberontak. Mereka telah ditentukan untuk hal itu. Kita perlu nampak bahwa ini
adalah prinsip pengendali mengenai hal ini. Prinsipnya adalah jika kita
memiliki ketidakpercayaan sedemikian, kita akan menuai panen ketidaktaatan, dan
ketidaktaatan itu merupakan pemberontakan.
Ketika kita membaca 1 Petrus 2:4-8, kita mungkin mengira Petrus
tidak perlu mencakup ayat 6, 7, dan 8. Sedikitnya, kita dapat menganggap ayat 7
dan 8 tidak perlu. Dalam opini kita, ayat 4 mungkin sudah cukup. Sejauh
menyinggung bangunan Allah, ayat 4 mungkin cukup. Tetapi Petrus melanjutkan
dengan ayat 6-8 untuk menyajikan suatu gambaran yang penuh dari Kristus sebagai
batu.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment