Hitstat

05 May 2016

1 Petrus - Minggu 9 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:4, 6
Doa baca: 1 Ptr. 2:6
Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu, sebuah batu penjuru yang terpilih dan mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”


Kita telah menunjukkan bahwa batu hidup tidak hanya memiliki hayat, tetapi juga bisa bertumbuh dalam hayat. Batu hidup dalam ayat 4 adalah Kristus bagi pembangunan Allah. Di sini Petrus mengubah perkataan kiasannya dari benih yang termasuk hayat nabati (1:23-24), kepada batu yang termasuk mineral. Benih adalah untuk penanaman hayat, batu adalah untuk pembangunan (2:5). Pemikiran Petrus terus maju dari penanaman hayat kepada pembangunan Allah. Untuk menjadi hayat kita, Kristus adalah benih; untuk pembangunan Allah, Dia adalah batu. Setelah menerima Dia sebagai benih hayat, kita perlu bertumbuh agar kita dapat mengalami Dia sebagai batu yang hidup di dalam kita. Karena itu, Dia juga akan membuat kita menjadi batu hidup; diubah dengan sifat batu-Nya, supaya kita dapat terbangun bersama orang lain menjadi rumah rohani di atas diri-Nya sebagai dasar dan batu penjuru. Sekarang marilah kita membahas apa yang Petrus katakan dalam ayat 6-8 mengenai Kristus sebagai batu bagi pembangunan Allah.

Satu Petrus 2:6, mengutip Yesaya 28:16, mengatakan, "Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu, sebuah batu penjuru yang terpilih dan mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan" Meskipun batu yang hidup ini ditolak oleh pemimpin-pemimpin umat Allah, batu ini dipilih oleh Allah. Pemilihan Allah atas Kristus sebagai batu yang hidup memiliki dua aspek. Pertama, seperti telah kita lihat, Kristus dipilih oleh Allah dalam kekekalan yang lampau. Ini adalah pemilihan awal Allah akan Dia. Kemudian Allah memilih Kristus untuk kali kedua dalam kebangkitan. Kebangkitan adalah bukti yang kuat bahwa Allah telah memilih Kristus. Pemilihan yang kedua ini adalah suatu konfirmasi atas pemilihan Allah yang pertama. Karena itu, dalam kebangkitan, Allah menegaskan pemilihan yang Dia tetapkan atas Kristus dalam kekekalan yang lampau.

Perkataan, "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu penjuru yang terpilih," mengacu tidak hanya kepada kebangkitan Kristus, tetapi juga kepada kenaikan-Nya. Setelah Allah membangkitkan Kristus, Dia mengangkat Kristus ke surga. Karena itu, kenaikan Kristus adalah tanda yang lebih lanjut dan penegasan bahwa Allah telah memilih Dia.

Pemilihan Allah akan Kristus dalam kekekalan yang lampau tidak terlihat oleh seorang pun, bahkan tidak terlihat oleh para malaikat. Ketika Allah memilih Kristus, belum ada yang diciptakan, karena pilihan itu dibuat sebelum dunia diciptakan. Hanya Allah yang tahu bahwa Kristus adalah Yang Terpilih. Tetapi pilihan ini dinyatakan dalam kebangkitan dan kenaikan Kristus. Segera setelah kenaikan Kristus, Petrus menyadari bahwa Kristus adalah Mesias yang dipilih oleh Allah. Ini adalah alasan Petrus berkata kepada para pemimpin agama dalam Kisah Para Rasul 4, "Maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dalam keadaan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri -- namun ia telah menjadi batu penjuru. Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (ayat 10-12). Tidak ada keselamatan di dalam nama yang lain karena Allah telah memilih Kristus, dan pilihan ini telah dinyatakan dan ditegaskan oleh kebangkitan dan kenaikan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 17

No comments: