Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:11-12
Doa baca: 1 Ptr. 2:12
Milikilah cara hidup yang
baik di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya apabila mereka
memfitnah kamu sebagai pelaku kejahatan, mereka dapat melihatnya dari
perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat
mereka.
Kita
sekarang datang pada bagian ketiga dari Kitab 1 Petrus dan mulai memperhatikan kehidupan
kristiani dan penderitaannya. Dalam ayat 11
Petrus menyebut kaum beriman sebagai pendatang dan perantau. Dia menasihati pendatang
dan perantau itu agar menjauhkan diri dari hawa nafsu daging. Nasihat ini merupakan
suatu hal yang sangat riil dan bukan hanya suatu doktrin. Di sini Petrus seolah-olah
berkata, "Aku menasihati Anda semua agar menjauhkan diri dari hawa nafsu
daging. Tahukah Anda siapa Anda sebenarnya? Anda bukan orang dunia. Anda adalah
perantau dan pendatang, orang milik negara lain dan yang melancong melalui
negara asing. Sesungguhnya, Anda di bumi ini adalah orang asing, karena Anda bukan
warga negara di bumi. Anda adalah pendatang surgawi dan perantau rohani.
Sebagai orang yang sedemikian ini, Anda seharusnya menempuh kehidupan yang
berbeda dari orang dunia. Anda perlu menjauhkan diri dari cara hidup yang sia-sia.
Cara hidup yang sia-sia adalah kehidupan yang berasal dari hawa nafsu daging.
Karena itu, untuk menunjukkan kepada yang lain bahwa Anda adalah orang asing
surgawi, Anda harus menjauhkan diri dari hawa nafsu daging."
Dalam ayat 11 Petrus mengatakan
bahwa hawa nafsu daging berjuang melawan jiwa. Tubuh yang jatuh itu karnal (milik
daging) dan penuh dengan nafsu. Hawa nafsu daging ada di dalam tubuh manusia
yang telah jatuh yang berperang melawan jiwa; jiwa manusia adalah bagian batin manusia,
yang terdiri atas pikiran, tekad, dan emosi. Sering kita memikirkan hal-hal
yang baik, mengasihi hal-hal yang baik, dan memutuskan untuk melakukan hal-hal
yang baik. Pemikiran berada di dalam pikiran, mengasihi berada di dalam emosi,
dan memutuskan berada di dalam tekad. Walaupun demikian, hawa nafsu daging
sering berperang melawan apa yang kita pikirkan dalam pikiran kita, apa yang
kita kasihi dalam emosi kita, dan apa yang kita putuskan dengan tekad kita. Hawa
nafsu daging bertentangan dengan pikiran-pikiran, tujuan, dan keputusan kita
yang baik. Karena itu, kita seharusnya menjauhkan diri dari hawa nafsu daging
yang berjuang melawan jiwa.
Menurut
ayat 12, jika kita memiliki cara hidup yang baik di antara bangsa-bangsa,
melalui meneliti pekerjaan kita yang baik, mereka akan memuliakan Allah pada
hari pelawatan. Hari pelawatan Allah adalah hari Allah memeriksa, memelihara. Mengenai
pengertian hari pelawatan ini, ada bermacam-macam penafsiran. Satu penafsiran
mengatakan bahwa hari pelawatan adalah hari penghakiman. Namun arti yang mendasar
dari pelawatan ialah mengamati, memeriksa, menilik, meneliti. Dalam bahasa
aslinya, akar kata "pelawatan" sama dengan kata "penilik". Pemikiran
Petrus di sini adalah hari pelawatan adalah waktu Allah meneliti umat perantau seperti
seorang gembala meneliti domba-dombanya. Kemudian Allah akan menjadi Gembala
dan Penilik jiwa mereka. Berdasarkan pengertian dari kata pelawatan ini sebagai
dasar kita, kita dapat melanjutkan berkata bahwa hari pelawatan adalah waktu Allah
memeriksa, merawat. Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa hari pelawatan
Allah adalah hari Allah datang mengunjungi kita. Ketika Allah mengunjungi kita,
itulah hari pelawatan.
Apa yang
Allah akan lakukan ketika Dia datang melawat kita? Apakah Dia datang untuk
menghakimi kita? Tidak, Dia datang bukan untuk menghakimi kita, melainkan
melawat kita dengan tujuan mengawasi kita dan meneliti bagaimana kita
bertingkah laku dan apa yang kita lakukan. Seolah-olah Dia berkata kepada kita,
"Apa yang terjadi pada kalian? Apa yang kalian lakukan? Apakah segala
sesuatunya berjalan dengan baik?" Pelawatan Allah sama seperti yang dilakukan
seorang gembala. Itu juga merupakan kunjungan seorang penilik. Inilah alasan
Petrus membicarakan Tuhan sebagai Gembala dan Penilik jiwa kita (2:25).
Juruselamat kita adalah Gembala dan Penilik. Dia menggembalakan kita dan menilik
kita untuk mengadakan pemeliharaan yang baik terhadap kita. Ini adalah
pengertian yang tepat atas kata "pelawatan" dalam ayat 12.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 19
No comments:
Post a Comment