Hitstat

09 May 2016

1 Petrus - Minggu 10 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:5
Doa baca: 1 Ptr. 2:5
Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.


Keselamatan pada akhir ayat 2 berkaitan dengan transformasi bagi pembangunan. Sesungguhnya, ayat 5 adalah lanjutan langsung dari ayat 2. Ayat 2 berakhir dengan pemikiran bertumbuh dan beroleh keselamatan, yang menyiratkan bahwa keselamatan mencakup transformasi. Kemudian ayat 5 berlanjut dengan menunjukkan bahwa transformasi ini adalah bagi pembangunan. Karena alasan ini kita dapat mengatakan bahwa keselamatan dalam ayat 2 adalah masalah transformasi bagi pembangunan. Saya percaya bahwa kita telah menjamah pemikiran dalam pikiran dan hati Petrus ketika dia menulis. Dalam ayat-ayat ini Petrus seolah-olah berkata, "Kalian kaum beriman telah dilahirkan kembali, sekarang kalian adalah bayi-bayi yang baru lahir. Sebagai bayi-bayi yang baru lahir, kalian seharusnya lapar dan haus akan susu dalam firman sehingga dapat bertumbuh dan beroleh keselamatan. Keselamatan ini adalah transformasi bagi pembangunan." Ini pastilah pemikiran Petrus ketika dia sedang menulis Surat Kiriman ini.

Puji Tuhan bahwa kelahiran kembali telah membuat kita menjadi bayi-bayi yang baru lahir! Sebagai bayi-bayi yang dilahirkan kembali, kita semua seharusnya damba akan air susu yang murni dari firman. Kemudian dengan susu ini kita seharusnya bertumbuh dan beroleh keselamatan. Keselamatan ini adalah transformasi, dan transformasi adalah pembangunan. Mendapatkan rawatan dari Kristus bersandarkan minum susu yang penuh gizi dalam firman Allah bukan hanya untuk bertumbuh dalam hayat, tetapi juga untuk pembangunan. Bertumbuh adalah untuk pembangunan.

Dalam ayat 5 Petrus menunjukkan bahwa kaum beriman adalah batu-batu hidup. Melalui kelahiran kembali dan transformasi, kita, kaum beriman dalam Kristus menjadilah batu-batu hidup, sama seperti Kristus. Kita diciptakan dari tanah liat (Rm. 9:21). Tetapi pada saat dilahirkan kembali, kita menerima benih hayat ilahi, yang mentransformasi kita menjadi batu hidup melalui pertumbuhan hayat ini di dalam kita. Pada saat Petrus bertobat, Tuhan memberinya nama baru, Petrus -- batu (Yoh. 1:42); dan ketika Petrus menerima wahyu tentang Kristus, Tuhan mewahyukan lebih lanjut bahwa Tuhan adalah batu karang (Mat. 16:16-18). Melalui dua peristiwa tersebut, Petrus menerima kesan yang dalam bahwa Kristus dan kaum beriman-Nya adalah batu-batu untuk pembangunan Allah.

Kali pertama Petrus bertemu dengan Tuhan Yesus, Tuhan mengubah namanya dari Simon menjadi Petrus. Ketika menyinggung Tuhan Yesus dan Petrus, Yohanes 1:42 mengatakan, "Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, 'Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).'" Menurut prinsip Alkitab, apa yang Tuhan katakan akan terjadi. Karena itu, ketika Tuhan memanggil Petrus, batu, itu berarti Petrus pasti akan menjadi batu. Apa pun yang Tuhan katakan kepada kita akan tergenap. Jika Dia mengatakan, "Anda emas," Anda akan menjadi emas. Tuhan tahu bahwa ketika Dia mengubah nama Simon menjadi Petrus, sebuah batu, dia akan menjadi sebuah batu. Sejangka waktu kemudian, di Kaisarea Filipi, ketika menjawab pertanyaan Tuhan, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Petrus yang menerima wahyu dari Bapa berkata, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup." Yesus menanggapi perkataan Petrus, "Dan Aku pun berkata kepadamu. Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku ..." (Mat. 16:18). Di sini Tuhan menunjukkan bahwa diri-Nya adalah batu yang di atasnya gereja didirikan dan bahwa Petrus adalah batu."


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 18

No comments: