Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 2:18-21
Doa baca: 1 Ptr. 2:18
Hai kamu, hamba-hamba,
tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan
peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
Ayat 21 dibuka dengan
perkataan ini, "Sebab
untuk itulah kamu dipanggil." Pernahkah Anda
berpikir bahwa Anda telah dipanggil untuk menderita secara tidak adil? Kata "itulah" dalam ayat 21 mengacu
kepada penderitaan-penderitaan yang tidak adil, penderitaan karena melakukan
kebaikan, yang disebutkan dalam ayat 19 dan 20. Kita akan gembira mendengar
bahwa kita telah dipanggil kepada kerajaan dan kepada kemuliaan Allah. Hal-hal
ini sungguh menakjubkan. Tetapi mungkin sangat sedikit dari kita, entah tua
atau muda, yang menyadari dari ayat 21 bahwa kita telah dipanggil untuk
menderita perlakuan yang tidak adil.
Sebagaimana ditunjukkan dalam konteksnya, beberapa orang beriman
yang kepadanya surat ini ditulis, dipanggil untuk menderita secara tidak adil
di bawah tuan yang kejam. Dalam ayat 18 Petrus berkata, "Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada
tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang
bengis." Kemudian dalam ayat 19 Petrus melanjutkan, "Sebab adalah
anugerah jika seseorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung." Sebagaimana telah kita tunjukkan, sadar
akan kehendak Allah berarti kesadaran akan Allah -- kesadaran akan hubungan
seseorang dengan Allah, menunjukkan bahwa seseorang hidup dalam persekutuan
yang akrab dengan Allah, memiliki dan memelihara hati nurani yang bersih dan
baik terhadap Allah (3:16; 1 Tim.
1:5, 19; 3:9; 2 Tim. 1:3). Dalam batin kita ada suatu kesadaran di hadapan
Allah, dan kesadaran ini mengatur dan menuntun kita. Jika seseorang menanggung penderitaan,
menderita secara tidak adil karena kesadaran di dalam ini, itu adalah anugerah.
Ayat 20 sangat mirip dalam isi dengan ayat 19: "Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena
kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus
menderita, maka itu adalah anugerah di hadapan Allah."
Sekarang kita nampak bahwa
ayat 21 menunjukkan bahwa kita telah dipanggil untuk ini. Kita telah dipanggil untuk
menikmati anugerah dan untuk mengekspresikan Allah, sebagaimana dijelaskan
dalam ayat 19 dan 20. Ini berarti kita telah dipanggil untuk menderita sehingga
di dalamnya kita bisa memiliki kenikmatan akan Allah sebagai anugerah dan mengekspresikan
Dia. Bagaimanapun situasi lingkungan kita, Allah adalah anugerah kita, kenikmatan
kita yang batini. Allah ini adalah anugerah kita. Kenikmatan ini mendorong kita
dan kemudian menjadi ekspresi luaran kita, suatu ekspresi yang terlihat oleh
orang lain. Mereka yang mengamati anugerah ini terekspresi dari dalam kita akan
mampu melihat sesuatu yang menarik pada wajah kita, dalam sikap kita, atau
dalam atmosfer di sekitar kita. Mereka akan merasakan bahwa apa yang mereka
lihat terekspresi menyenangkan dan dapat diterima. Sebagaimana telah kita
tunjukkan berkali-kali, inilah anugerah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment