Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:19-20
Doa baca: 1 Ptr. 3:19
Dan di dalam Roh itu juga
Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara.
Dari abad ke abad guru-guru besar dari berbagai aliran
memiliki penafsiran yang beragam mengenai roh-roh yang di dalam penjara (ay.
19). Yang paling sesuai dengan Alkitab adalah sebagai berikut: di sini roh-roh
itu tidak mengacu kepada roh-roh manusia yang sudah mati dan tidak bertubuh,
yang berada di alam maut, melainkan mengacu kepada malaikat-malaikat (malaikat-malaikat
adalah roh-roh -- Ibr. 1:14) yang jatuh karena ketidaktaatan pada zaman Nuh (ay.
20 dan Pelajaran-Hayat Kejadian, berita ke-27) dan dipenjara dalam lubang
kegelapan, menunggu penghakiman hari besar itu (2 Ptr. 2:4-5; Yud. 6). Setelah kematian-Nya
dalam daging, Kristus dalam Roh-Nya yang hidup pergi (kemungkinan ke jurang
maut -- Rm. 10:7) menemui malaikat-malaikat yang memberontak itu untuk memberitakan,
kemungkinan, kemenangan Allah atas siasat Iblis untuk mengacaukan rencana ilahi,
yang dirampungkan melalui inkarnasi-Nya dalam Kristus dan kematian Kristus
dalam daging.
"Penjara" dalam ayat 19 mengacu kepada Tartarus,
lubang yang dalam dan gelap (2 Ptr. 2:4; Yud. 6) tempat malaikat-malaikat yang jatuh
ditahan. Frase "memberitakan Injil" bukan ditujukan kepada
memberitakan kabar baik, melainkan memberitakan kemenangan yang dicapai oleh
Allah, yaitu melalui kematian Kristus di atas salib, Allah membinasakan Iblis
dan kuasa kegelapannya (Ibr. 2:14; Kol. 2:15). Pemberitaan ini ditujukan kepada
"yang tidak taat". Ini adalah untuk malaikat, bukan manusia, dan sebab
itu berbeda dengan "delapan orang" yang disebut dalam ayat 20. Jadi,
roh-roh di dalam penjara tidak ditujukan kepada roh-roh yang tidak bertubuh
dari orang-orang yang mati di alam maut, tetapi kepada malaikat-malaikat yang
jatuh karena tidak taat pada zaman Nuh. Tetapi banyak penafsir mengatakan bahwa
roh-roh dalam ayat 19 mengacu kepada roh-roh orang-orang tertentu yang tidak
mendengarkan pemberitaan Nuh. Orang-orang yang mengikuti penafsiran itu
mengatakan bahwa pada zaman Nuh, Kristus melalui Roh-Nya memberitakan Injil kepada
orang-orang pada generasi Nuh. Tidak hanya demikian, mereka juga mengajarkan
bahwa "dihidupkan dalam roh" dalam ayat 18 mengacu kepada Roh Kudus.
Mereka mengira dalam Roh Kudus ini Kristus memberitakan Injil pada zaman Nuh.
Kristus tidak memberitakan injil kepada roh-roh yang di dalam
penjara, Dia memberitakan kepada malaikat-malaikat yang memberontak tentang
kemenangan Allah atas Iblis melalui inkarnasi dan kematian Kristus. Pada saat
itu, Kristus belum dibangkitkan. Setelah kematian-Nya, dalam roh kuasa-Nya Dia pergi
ke suatu tempat khusus untuk memberitakan kemenangan Kristus. Mungkin Dia
berkata, "Kalian, malaikat-malaikat yang mengikuti Iblis memberontak
melawan Allah. Tetapi melalui inkarnasi dan kematian-Ku, pemimpinmu, Iblis,
telah ditaklukkan." Pemberitaan ini adalah satu hal yang memalukan bagi Iblis
dan pengikut-pengikutnya, tetapi adalah kemuliaan bagi Allah.
Kristus mati di atas salib untuk menebus kita. Tetapi meskipun
Dia dibunuh di dalam tubuh-Nya, Dia dihidupkan dan diberi kuasa dalam roh-Nya
sebelum kebangkitan-Nya. Dalam Roh yang hidup dan berkuasa ini Dia pergi untuk memberitakan
kepada malaikat-malaikat yang memberontak mengenai kemenangan Allah atas Iblis,
pemimpin mereka.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 24
No comments:
Post a Comment