Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:21-22
Doa baca: 1 Ptr. 3:22
Yang duduk di sebelah
kanan Allah, setelah Ia naik ke surga sesudah segala malaikat, kuasa dan
kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Ayat 21 diakhiri dengan kata "Melalui
kebangkitan Yesus Kristus".
Tanpa kebangkitan Yesus Kristus, kita tidak dapat memiliki hayat kebangkitan, dan
kita tidak dapat memiliki Roh pemberi-hayat di dalam kita. Melalui iman dan baptisan,
kita semua telah diletakkan ke dalam kesatuan yang organik dengan Allah
Tritunggal. Melalui kebangkitan Kristus kita dibawa ke dalam Allah Tritunggal. Demikian
kita bersatu secara organik dengan Allah Tritunggal. Sekarang di dalam Allah Tritunggal
dan bersama Allah Tritunggal kita menikmati hayat ilahi dan Roh pemberi-hayat. Jadi,
setelah kita dibaptis, kita mempunyai hayat ilahi dan Roh pemberi-hayat untuk
membuat kiasan baptisan menjadi nyata dan hidup bagi kita dalam pengalaman
kita.
Ada dua
aspek baptisan, aspek kematian dan aspek kebangkitan. Turun ke dalam air dan
dibenamkan di dalam air berarti mati. Keluar dari air dan meninggalkan air
berarti bangkit. Sebab itu, dalam baptisan kita tidak hanya melihat aspek
kematian Kristus, tetapi juga aspek kebangkitan Kristus. Kematian Kristus dapat
berkhasiat dan berlaku hanya di dalam kebangkitan. Jika Kristus mati tetapi tidak
bangkit, kematian-Nya menjadi sia-sia. Keberhasilan kematian Kristus ada di dalam
Roh kebangkitan. Kristus mati menghapus dosa kita (Yoh. 1:29), dan Dia mati
karena dosa-dosa kita, menanggung dosa-dosa kita (1 Kor. 15:3; 1 Ptr. 2:24). Kematian
Kristus sekarang membuat kita terbebaskan dari dosa (Rm. 6:7). Tetapi khasiat kematian
ini ada di dalam kebangkitan Kristus. Realitas dan khasiat kematian Kristus
adalah di dalam Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan. Ketika Roh pemberi-hayat dengan
hayat kebangkitan masuk ke dalam kita, Roh ini membuat kematian Kristus
berkhasiat dalam pengalaman kita. Dengan segera dan spontan, kita dibebaskan
dari dosa, dan kita menikmati penebusan yang dirampungkan oleh Kristus di atas
salib.
Pada
butir ini saya ingin mengatakan lagi sebuah kata mengenai bahtera Nuh. Semua
orang mengakui bahwa bahtera Nuh melambangkan Kristus. Tetapi banyak pembaca
Alkitab tidak jelas dengan cara apa atau dalam aspek apa bahtera Nuh melambangkan
Kristus. Bahtera Nuh melambangkan Kristus dalam kebangkitan melewati kematian.
Ketika
Kristus hidup di bumi. Dia tentu saja belum dibangkitkan, karena Dia belum mati.
Namun dalam Yohanes 11:25 Ia berkata kepada Marta, "Akulah kebangkitan dan hidup (hayat)." Ini dengan jelas menyatakan bahwa Kristus, sebelum kematian dan
kebangkitan-Nya, adalah hayat dan kebangkitan. Karena itu, bahtera Nuh
melambangkan Kristus yang bangkit melewati kematian.
Fakta bahtera itu melewati air
dan keluar dari air melambangkan Kristus di dalam kebangkitan, sebab bahtera
itu sendiri adalah lambang Kristus. Bagaimana mungkin Kristus dan Kristus
sendiri, masuk ke dalam kematian dan keluar darinya? Kristus dapat keluar dari
kematian dalam kebangkitan karena Dia adalah kebangkitan dan milik kebangkitan.
Karena Kristus adalah Yang unik dari kebangkitan, Dia mempunyai kekuatan untuk melewati
kematian. Menurut Kisah Para Rasul 2:24, maut tidak dapat menahan Dia. Tetapi bila
orang lain masuk ke dalam lingkungan maut, dia tertahan di sana, tidak mungkin
keluar. Kristus tidak hanya masuk ke dalam kematian dan melewatinya, tetapi Dia
malah dengan sengaja tinggal dalam lingkungan kematian selama tiga hari.
Setelah lewat tiga hari, Dia meninggalkan kematian. Karena Kristus adalah
kebangkitan, Dia dapat dengan mudah meninggalkan kematian. Ini dilambangkan
dengan bahtera Nuh, yang masuk ke dalam air kematian, tinggal di dalam air
kematian, melintasi air kematian, dan keluar dari air kematian. Inilah lambang
Kristus di dalam kebangkitan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment