Hitstat

04 June 2016

1 Petrus - Minggu 13 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:21-22
Doa baca: 1 Ptr. 3:22
Yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.


Ayat 21 diakhiri dengan kata "Melalui kebangkitan Yesus Kristus". Tanpa kebangkitan Yesus Kristus, kita tidak dapat memiliki hayat kebangkitan, dan kita tidak dapat memiliki Roh pemberi-hayat di dalam kita. Melalui iman dan baptisan, kita semua telah diletakkan ke dalam kesatuan yang organik dengan Allah Tritunggal. Melalui kebangkitan Kristus kita dibawa ke dalam Allah Tritunggal. Demikian kita bersatu secara organik dengan Allah Tritunggal. Sekarang di dalam Allah Tritunggal dan bersama Allah Tritunggal kita menikmati hayat ilahi dan Roh pemberi-hayat. Jadi, setelah kita dibaptis, kita mempunyai hayat ilahi dan Roh pemberi-hayat untuk membuat kiasan baptisan menjadi nyata dan hidup bagi kita dalam pengalaman kita.

Ada dua aspek baptisan, aspek kematian dan aspek kebangkitan. Turun ke dalam air dan dibenamkan di dalam air berarti mati. Keluar dari air dan meninggalkan air berarti bangkit. Sebab itu, dalam baptisan kita tidak hanya melihat aspek kematian Kristus, tetapi juga aspek kebangkitan Kristus. Kematian Kristus dapat berkhasiat dan berlaku hanya di dalam kebangkitan. Jika Kristus mati tetapi tidak bangkit, kematian-Nya menjadi sia-sia. Keberhasilan kematian Kristus ada di dalam Roh kebangkitan. Kristus mati menghapus dosa kita (Yoh. 1:29), dan Dia mati karena dosa-dosa kita, menanggung dosa-dosa kita (1 Kor. 15:3; 1 Ptr. 2:24). Kematian Kristus sekarang membuat kita terbebaskan dari dosa (Rm. 6:7). Tetapi khasiat kematian ini ada di dalam kebangkitan Kristus. Realitas dan khasiat kematian Kristus adalah di dalam Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan. Ketika Roh pemberi-hayat dengan hayat kebangkitan masuk ke dalam kita, Roh ini membuat kematian Kristus berkhasiat dalam pengalaman kita. Dengan segera dan spontan, kita dibebaskan dari dosa, dan kita menikmati penebusan yang dirampungkan oleh Kristus di atas salib.

Pada butir ini saya ingin mengatakan lagi sebuah kata mengenai bahtera Nuh. Semua orang mengakui bahwa bahtera Nuh melambangkan Kristus. Tetapi banyak pembaca Alkitab tidak jelas dengan cara apa atau dalam aspek apa bahtera Nuh melambangkan Kristus. Bahtera Nuh melambangkan Kristus dalam kebangkitan melewati kematian.

Ketika Kristus hidup di bumi. Dia tentu saja belum dibangkitkan, karena Dia belum mati. Namun dalam Yohanes 11:25 Ia berkata kepada Marta, "Akulah kebangkitan dan hidup (hayat)." Ini dengan jelas menyatakan bahwa Kristus, sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, adalah hayat dan kebangkitan. Karena itu, bahtera Nuh melambangkan Kristus yang bangkit melewati kematian.

Fakta bahtera itu melewati air dan keluar dari air melambangkan Kristus di dalam kebangkitan, sebab bahtera itu sendiri adalah lambang Kristus. Bagaimana mungkin Kristus dan Kristus sendiri, masuk ke dalam kematian dan keluar darinya? Kristus dapat keluar dari kematian dalam kebangkitan karena Dia adalah kebangkitan dan milik kebangkitan. Karena Kristus adalah Yang unik dari kebangkitan, Dia mempunyai kekuatan untuk melewati kematian. Menurut Kisah Para Rasul 2:24, maut tidak dapat menahan Dia. Tetapi bila orang lain masuk ke dalam lingkungan maut, dia tertahan di sana, tidak mungkin keluar. Kristus tidak hanya masuk ke dalam kematian dan melewatinya, tetapi Dia malah dengan sengaja tinggal dalam lingkungan kematian selama tiga hari. Setelah lewat tiga hari, Dia meninggalkan kematian. Karena Kristus adalah kebangkitan, Dia dapat dengan mudah meninggalkan kematian. Ini dilambangkan dengan bahtera Nuh, yang masuk ke dalam air kematian, tinggal di dalam air kematian, melintasi air kematian, dan keluar dari air kematian. Inilah lambang Kristus di dalam kebangkitan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 25

No comments: