Hitstat

22 June 2016

1 Petrus - Minggu 16 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:5-6, 12
Doa baca: 1 Ptr. 4:5
Tetapi mereka harus memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.


Satu Petrus 4:5 membicarakan orang-orang yang tidak percaya. Mereka harus memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan mengenai semua yang telah dilakukan dan dikatakan mereka dalam seumur hidupnya. Ini mewahyukan pemerintahan Allah atas semua manusia. Tuhan siap menghakimi semua orang, baik orang hidup maupun orang mati. Penghakiman-Nya adalah administrasi pemerintahan-Nya yang dengannya Dia menanggulangi keadaan di antara manusia.

Kata "hidup" dalam 4:5 mengacu pada siapa? Mengacu pada orang-orang yang tidak percaya yang masih hidup ketika Tuhan Yesus datang kembali. Sebelum Tuhan duduk di atas takhta kemuliaan-Nya menurut Matius 25:31, Dia akan melaksanakan banyak penghakiman selama kesusahan besar. Semua bangsa yang hidup akan dikumpulkan bersama-sama di depan-Nya untuk dihakimi. Dia akan memisahkan siapa yang adalah kambing-kambing, yang buruk, yang akan "pergi ke dalam penghukuman kekal", ke dalam api kekal, dan domba-domba, yang baik, yang akan mewarisi kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan.

"Orang yang mati" dalam 4:5 mengacu kepada orang tidak percaya yang mati, yaitu yang akan dihakimi pada takhta putih besar yang digambarkan dalam Wahyu 20. Kita telah melihat bahwa setelah kesusahan besar, Tuhan akan menlaksanakan penghakiman-Nya atas bangsa-bangsa yang masih hidup. Lalu Milenium, Kerajaan Seribu Tahun akan dimulai. Setelah Milenium, Tuhan akan menjalankan penghakiman-Nya atas semua orang yang sudah mati. Menurut Wahyu 20:15, "Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." Inilah penghakiman terakhir bagi orang-orang tidak percaya yang mati. Penghakiman itu akan diikuti oleh pembakaran langit lama dan bumi lama.

Dalam 4:6 Petrus selanjutnya berkata, "Itulah sebabnya, Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah" (Tl.). Dalam ayat ini "orang-orang mati" mengacu kepada kaum beriman dalam Kristus yang sudah mati, yang menderita aniaya karena kesaksian kristiani mereka, seperti yang disinggung dalam 1:6; 2:18-21; 3:16-17; dan 4:12-19. Dalam kitab ini, penganiayaan semacam ini oleh Petrus dianggap sebagai penghakiman Allah, yang menurut pemerintahan Allah dan dimulai dari rumah Allah (4:17). Injil diberitakan kepada kaum beriman yang mati ketika mereka masih hidup, agar mereka di satu pihak bisa dihakimi, ditanggulangi oleh Allah dalam daging, menurut manusia melalui penganiayaan para penentang, tetapi di pihak lain, hidup di dalam roh menurut Allah dengan percaya kepada Kristus. Ini memperlihatkan betapa ketat dan seriusnya penghakiman Allah dalam administrasi pemerintahan-Nya. Jika kaum beriman yang taat kepada Injil ditanggulangi oleh penghakiman pemerintahan-Nya, lebih-lebih orang yang menentang Injil dan memfitnah orang-orang beriman, akan dihakimi oleh penanggulangan Allah (4:17-18).

Dalam 4:12 Petrus berkata, "Saudara-saudara yang terkasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu." Menurut apa yang telah kita bahas mengenai ayat ini dalam satu berita di depan, "nyala api siksaan' di sini berarti menyala, melambangkan tungku pemurni emas dan perak yang menyala-nyala (Ams. 27:21; Mzm. 66:10); ini serupa dengan kiasan yang dipakai dalam 1:7. Petrus menganggap penganiayaan yang diderita kaum beriman sebagai tungku yang menyala-nyala yang digunakan Allah untuk memurnikan hayat mereka. Inilah cara Allah menanggulangi kaum beriman dalam penghakiman administrasi pemerintahan-Nya, yang dimulai dari rumah-Nya sendiri (4:17-19).


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 30

No comments: