Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:7
Doa baca: 1 Ptr. 4:7
Kesudahan segala sesuatu
sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan waspadalah, supaya kamu dapat
berdoa.
Dalam
zaman Perjanjian Baru, penghakiman Allah dimulai dari rumah Allah (1 Ptr. 1:17;
4:17) dan akan dilanjutkan hingga hari kedatangan Tuhan (2 Ptr. 3:10); ini adalah
hari penghakiman terhadap orang-orang Yahudi, kaum beriman, dan orang-orang kafir
sebelum Kerajaan Seribu Tahun. Setelah Kerajaan Seribu Tahun, semua orang mati,
termasuk manusia dan setan-setan akan dihakimi dan binasa selamanya (1 Ptr. 4:5;
2 Ptr. 3:7), dan langit dan bumi akan dibakar (2 Ptr. 3:10, 12).
Banyak
orang Kristen mempunyai konsepsi bahwa dihakimi oleh Allah adalah binasa selama-lamanya.
Itu adalah pengertian yang tradisional terhadap penghakiman Allah. Sesungguhnya
Alkitab menyinggung berbagai macam penghakiman dengan akibat yang berbeda-beda.
Ada penghakiman yang mengakibatkan hukuman disipliner, ada yang mendatangkan hukuman
sezaman (dispensasional), dan ada yang mendatangkan kebinasaan kekal. Melalui semua
penghakiman, Allah membersihkan alam semesta dan memurnikannya sehingga Ia bisa
mendapatkan satu langit baru dan bumi baru, satu alam semesta baru yang penuh
dengan keadilan (2 Ptr. 3:13), sehingga Ia berkenan.
Menurut
4:6, penganiayaan pun dipandang sebagai salah satu bagian dalam penghakiman Allah.
Dalam ayat 14-17, ditunjukkan bahwa penganiayaan adalah permulaan penghakiman
Allah. Dalam ayat 15-16, Petrus berkata bahwa kita tidak seharusnya menderita karena
berbuat jahat atau berbuat kekacauan, sebaliknya, kita seharusnya menderita sebagai
orang Kristen. Kemudian Ia berkata dalam ayat 17 bahwa telah tiba saatnya
penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri. Ini menunjukkan, menurut
pengertian Petrus, penganiayaan yang dialami kaum beriman adalah penghakiman
Allah.
Kita
telah nampak bahwa Allah melaksanakan penanggulangan dalam pemerintahan-Nya melalui
berbagai macam penghakiman. Allah menghakimi malaikat yang murtad, Kota Sodom
dan Gomora, dan umat Israel di padang gurun. Ia juga menghakimi kaum saleh dalam
Perjanjian Baru. Penganiayaan dapat menimpa kaum beriman karena mereka salah dalam
hal-hal tertentu. Allah dapat menggunakan penganiayaan sebagai ganjaran sezaman.
Ganjaran sezaman ini adalah penghakiman Allah dalam pemerintahan-Nya atas diri kita,
untuk menggenapkan kita. Tujuan penghakiman adalah agar kita dapat hidup
bersandar Allah di dalam roh.
Dalam 4:7-11 Petrus
melanjutkan pembicaraannya mengenai pengurus yang baik dari berbagai anugerah Allah.
Ayat 7 mengatakan, "Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan waspadalah, supaya
kamu dapat berdoa." Segala sesuatu yang menjadi sandaran daging
akan berlalu, dan menurut perkataan rasul di sini, kesudahan segala sesuatu sudah
dekat. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan yang kita tempuh dalam daging,
dalam nafsu manusia (ayat 2) akan segera berakhir, karena semuanya itu berhubungan
dengan segala sesuatu yang segera berlalu. Karena itu, kita harus menguasai
diri, berwaspada dan tenang, supaya kita dapat berdoa. Menurut bahasa aslinya,
"menguasai diri" di sini berarti "berpikiran jernih, sehat,
tenang, mampu memahami segala sesuatu dengan wajar dan tuntas tanpa gangguan".
Selain itu, "waspadalah, supaya dapat berdoa" berarti tenang untuk berjaga-jaga,
juga berarti siap sedia. Inilah waspada dan tenang supaya dapat berdoa. Ini sama
dengan firman Tuhan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah" (Mat. 26:41; Luk. 21:36).
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 27
No comments:
Post a Comment