Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:1-3
Doa baca: 1 Ptr. 4:3
Sebab telah cukup banyak
waktu kamu pergunakan untuk melakukan apa yang suka dilakukan bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam berbagai hawa nafsu,
keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang
terlarang.
Dalam 4:1 Petrus menerangkan
bahwa siapa saja yang menderita dalam daging (secara badani) telah berhenti
dari (berbuat) dosa. Kesenangan membarakan hawa nafsu daging kita (ayat 2);
penderitaan mendinginkannya. Tujuan penebusan Kristus adalah melepaskan kita
dari cara hidup sia-sia yang kita warisi (1:18-19). Penderitaan sejalan dengan penebusan
Kristus dalam menggenapkan tujuan itu, menjaga kita dari cara hidup yang
berdosa, dari kubangan ketidaksenonohan (ayat 3-4). Penderitaan semacam itu kebanyakan
dikarenakan penganiayaan, adalah pendisiplinan Allah dalam pemerintahan-Nya.
Mengalami penderitaan semacam itu adalah dihakimi, ditanggulangi, dan
didisiplin Allah dalam daging (ayat 6). Karena itu, kita harus mempersenjatai
diri kita dengan pikiran yang jernih untuk menanggung penderitaan semacam itu.
Dalam ekonomi Allah,
penderitaan merampungkan satu pekerjaan yang baik bagi anak-anak Allah.
Penderitaan banyak membatasi nafsu kita. Semakin banyak kenikmatan materi yang
dimiliki seseorang, ia akan semakin banyak menggunakan dan menuruti hawa nafsunya.
Tetapi jika kita menderita kemiskinan, penganiayaan, atau penyakit, penderitaan
ini akan membatasi keinginan hawa nafsu. Secara umum orang tahu bahwa orang
kaya lebih banyak melakukan dosa-dosa penuh nafsu daripada orang miskin. Jika Anda
sangat kaya dan tidak perlu bekerja, Anda akan memakai waktu Anda untuk
menuruti hawa nafsu Anda. Anda mungkin akan keliling dunia mencari kesenangan.
Tetapi Tuhan mungkin membatasi keuangan Anda sehingga sulit memiliki cukup uang
untuk kebutuhan hidup. Anda harus bekerja berjam-jam untuk mendapat penghasilan.
Akibat pekerjaan-pekerjaan Anda, Anda tidak mempunyai waktu atau tenaga untuk menuruti
nafsu Anda sendiri. Hasrat untuk mengejar kesenangan hawa nafsu dibunuh oleh
kemiskinan Anda.
Dalam
ayat 2 Petrus selanjutnya berkata, "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah." Ayat ini menyatakan bahwa kita jangan lagi hidup dalam cara yang
sia-sia, seperti cara hidup yang diwariskan nenek moyang kita (1:18), melainkan
menempuh hidup dengan kudus dan unggul (1:15; 2:12), murni dalam rasa takut
yang kudus, dan baik dalam Kristus (3:2, 16). Inilah kehendak Allah.
Jika kita kaya dalam materi,
kita tidak mudah meninggalkan hawa nafsu dan melakukan kehendak Allah. Inilah sebabnya
Allah memberikan sebagian penderitaan kepada kita. Penderitaan-penderitaan ini membatasi
hawa nafsu kita dan melindungi kita dalam kehendak Allah. Dalam hal ini kita
semua harus menyembah Allah untuk penderitaan-penderitaan kita. Kita harus berkata
kepada-Nya, "Tuhan, betapa aku menyembah-Mu, karena dalam kedaulatan-Mu, Engkau
telah memberikan penderitaan-penderitaan kepadaku sehingga aku boleh terlindung
dalam kehendak-Mu."
Jangan takut bahwa penderitaan-penderitaan
kita akan terlalu besar. Tuhan tahu bagaimana memberikan penderitaan-penderitaan
kepada kita. Jika Dia menuntut para suami memberi suatu kehormatan kepada istri
mereka, tentu saja Dia tahu berapa banyak penderitaan yang akan diberikan kepada
kita. Dia tidak akan memberi terlalu sedikit atau terlalu banyak. Karunia-Nya ada
dalam takaran yang tepat, tepat dengan apa yang kita perlukan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 26
No comments:
Post a Comment