Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:13-17
Doa baca: 1 Ptr. 4:17
Karena sekarang telah
tiba saatnya penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri. Jika penghakiman itu
dimulai pada kita, bagaimana pula kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya
pada Injil Allah?
Dalam
ayat 14 Petrus selanjutnya berkata, "Berbahagialah kamu, jika kamu dihina karena (dalam) nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu." Dalam nama Kristus berarti dalam persona Kristus, dalam diri Kristus. Karena
kaum beriman sudah percaya ke dalam Kristus (Yoh. 3:15), sudah dibaptis ke
dalam nama-Nya (Kis. 19:5), yaitu ke dalam diri-Nya (Gal. 3:27), maka mereka
ada di dalam Kristus (1 Kor. 1:30) dan bersatu dengan Dia (1 Kor. 6:17). Ketika
mereka dihina dalam nama-Nya, mereka dihina bersama-Nya, mengambil bagian dalam
penderitaan-Nya (ayat 13), memiliki persekutuan dalam penderitaan-Nya (Flp.
3:10).
Petrus mengatakan dalam ayat 14
bahwa jika kita dihina dalam nama Kristus, Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada pada
kita. Roh kemuliaan adalah Dia yang melalui-Nya
Kristus dimuliakan dalam kebangkitan-Nya (Rm. 1:4). Roh kemuliaan ini, yaitu
Roh Allah sendiri, memiliki perhentian di atas kaum beriman yang menderita
dalam penganiayaan, supaya Kristus yang bangkit dan ditinggikan, yang sekarang
ada dalam kemuliaan (ayat 13), mendapatkan kemuliaan.
Dalam ayat 16 Petrus melanjutkan, "Tetapi, jika ia
menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia
memuliakan Allah dalam nama Kristus itu." Dalam ayat 14 dan 16 kita mempunyai dua nama. Yang pertama adalah Kristus,
dan yang kedua adalah orang Kristen. Jika kita menderita karena kedua nama ini,
itulah kemuliaan. Penderitaan semacam ini adalah memuliakan Allah. Hal ini
memuliakan Allah, sebab jika kita menderita dalam nama Kristus dan menderita
sebagai orang Kristen, maka Roh Allah, yaitu Roh kemuliaan, memiliki perhentian
atas kita. Jika kita menderita karena Kristus, kemuliaan memiliki perhentian di
atas kita, dan kemuliaan itu sesungguhnya adalah Roh kemuliaan itu sendiri.
Bahasa Yunani untuk orang
Kristen adalah Christianos,
kata yang terbentuk dari bahasa Latin. Akhiran ianos, menyatakan bawahan seseorang, diterapkan
kepada budak-budak milik keluarga-keluarga besar (kaya) di Kekaisaran Romawi.
Orang yang menyembah maharaja atau Kaisar disebut Kaisarianos, yang berarti bawahan Kaisar, orang milik
Kaisar. Ketika orang-orang percaya kepada Kristus dan menjadi pengikut-pengikut-Nya,
sebagian orang dalam Kekaisaran Romawi menganggap Kristus sebagai pesaing Kaisar
mereka. Kemudian, di Antiokhia (Kis. 11:26) mereka mulai menyebut para pengikut
Kristus itu Christianoi (orang Kristen), bawahan Kristus, sebuah julukan
yang diucapkan dengan nada mengejek. Karena itu, ayat ini mengatakan,
"Jika ia menderita sebagai orang Kristen, janganlah ia malu."
Maksudnya, jika seorang beriman menderita karena penganiaya menghinanya dengan
memanggilnya orang Kristen, dia tidak seharusnya merasa malu, sebaliknya ia harus
memuliakan Allah dalam nama ini.
Hari ini, istilah Kristen
seharusnya mengandung makna yang positif, yaitu manusia milik Kristus, orang
yang bersatu dengan Kristus, bukan hanya menjadi milik-Nya, bahkan memiliki
hayat dan sifat-Nya dalam kesatuan organik dengan Dia, dan yang hidup oleh Dia serta
memperhidupkan Dia dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menderita karena menjadi
orang semacam ini, kita tidak seharusnya merasa malu, melainkan dengan berani memperbesar
Kristus dalam pengakuan kita dengan cara hidup kita yang unggul dan kudus,
untuk memuliakan (mengekspresikan) Allah dalam nama ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment