Hitstat

14 June 2016

1 Petrus - Minggu 15 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:13-17
Doa baca: 1 Ptr. 4:17
Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri. Jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimana pula kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?


Dalam ayat 14 Petrus selanjutnya berkata, "Berbahagialah kamu, jika kamu dihina karena (dalam) nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu." Dalam nama Kristus berarti dalam persona Kristus, dalam diri Kristus. Karena kaum beriman sudah percaya ke dalam Kristus (Yoh. 3:15), sudah dibaptis ke dalam nama-Nya (Kis. 19:5), yaitu ke dalam diri-Nya (Gal. 3:27), maka mereka ada di dalam Kristus (1 Kor. 1:30) dan bersatu dengan Dia (1 Kor. 6:17). Ketika mereka dihina dalam nama-Nya, mereka dihina bersama-Nya, mengambil bagian dalam penderitaan-Nya (ayat 13), memiliki persekutuan dalam penderitaan-Nya (Flp. 3:10).

Petrus mengatakan dalam ayat 14 bahwa jika kita dihina dalam nama Kristus, Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada pada kita. Roh kemuliaan adalah Dia yang melalui-Nya Kristus dimuliakan dalam kebangkitan-Nya (Rm. 1:4). Roh kemuliaan ini, yaitu Roh Allah sendiri, memiliki perhentian di atas kaum beriman yang menderita dalam penganiayaan, supaya Kristus yang bangkit dan ditinggikan, yang sekarang ada dalam kemuliaan (ayat 13), mendapatkan kemuliaan.

Dalam ayat 16 Petrus melanjutkan, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu." Dalam ayat 14 dan 16 kita mempunyai dua nama. Yang pertama adalah Kristus, dan yang kedua adalah orang Kristen. Jika kita menderita karena kedua nama ini, itulah kemuliaan. Penderitaan semacam ini adalah memuliakan Allah. Hal ini memuliakan Allah, sebab jika kita menderita dalam nama Kristus dan menderita sebagai orang Kristen, maka Roh Allah, yaitu Roh kemuliaan, memiliki perhentian atas kita. Jika kita menderita karena Kristus, kemuliaan memiliki perhentian di atas kita, dan kemuliaan itu sesungguhnya adalah Roh kemuliaan itu sendiri.

Bahasa Yunani untuk orang Kristen adalah Christianos, kata yang terbentuk dari bahasa Latin. Akhiran ianos, menyatakan bawahan seseorang, diterapkan kepada budak-budak milik keluarga-keluarga besar (kaya) di Kekaisaran Romawi. Orang yang menyembah maharaja atau Kaisar disebut Kaisarianos, yang berarti bawahan Kaisar, orang milik Kaisar. Ketika orang-orang percaya kepada Kristus dan menjadi pengikut-pengikut-Nya, sebagian orang dalam Kekaisaran Romawi menganggap Kristus sebagai pesaing Kaisar mereka. Kemudian, di Antiokhia (Kis. 11:26) mereka mulai menyebut para pengikut Kristus itu Christianoi (orang Kristen), bawahan Kristus, sebuah julukan yang diucapkan dengan nada mengejek. Karena itu, ayat ini mengatakan, "Jika ia menderita sebagai orang Kristen, janganlah ia malu." Maksudnya, jika seorang beriman menderita karena penganiaya menghinanya dengan memanggilnya orang Kristen, dia tidak seharusnya merasa malu, sebaliknya ia harus memuliakan Allah dalam nama ini.

Hari ini, istilah Kristen seharusnya mengandung makna yang positif, yaitu manusia milik Kristus, orang yang bersatu dengan Kristus, bukan hanya menjadi milik-Nya, bahkan memiliki hayat dan sifat-Nya dalam kesatuan organik dengan Dia, dan yang hidup oleh Dia serta memperhidupkan Dia dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menderita karena menjadi orang semacam ini, kita tidak seharusnya merasa malu, melainkan dengan berani memperbesar Kristus dalam pengakuan kita dengan cara hidup kita yang unggul dan kudus, untuk memuliakan (mengekspresikan) Allah dalam nama ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 28

No comments: