Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:17-19
Doa baca: 1 Ptr. 4:19
Karena itu, baiklah juga
mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan dirinya kepada
Pencipta yang setia, sambil terus berbuat baik.
Kitab ini memperlihatkan pemerintahan
Allah, khususnya dalam hubungannya dengan penanggulangan-Nya terhadap
pilihan-Nya. Penderitaan-penderitaan yang mereka alami dalam penganiayaan yang kejam
dipakai-Nya sebagai sarana untuk menghakimi mereka, supaya mereka
didisiplinkan, dimurnikan, dan dipisahkan dari orang-orang yang tidak percaya
yang tidak memiliki nasib yang sama seperti mereka. Jadi, penghakiman penanggulangan
itu dimulai dari rumah-Nya sendiri, dan tidak dilaksanakan hanya satu kali,
atau dua kali, melainkan dilaksanakan terus-menerus sampai kedatangan Tuhan.
Rumah Allah atau keluarga Allah adalah gereja yang tersusun dari orang-orang
beriman (2:5; Ibr. 3:6; 1 Tim. 3:15; Ef. 2:19). Dari rumah ini, yaitu rumah-Nya
sendiri, Allah memulai administrasi pemerintahan-Nya dengan penghakiman
penanggulangan-Nya atas anak-anak-Nya sendiri, agar Dia memiliki dasar yang kuat
untuk menghakimi orang-orang yang tidak taat kepada Injil-Nya dan yang
memberontak terhadap pemerintahan-Nya, dalam kerajaan universal-Nya. Ini adalah
untuk mendirikan kerajaan-Nya yang dibahas dalam Surat Petrus yang kedua. (2
Ptr. 1:11).
Dalam ayat 18 Petrus selanjutnya bertanya, "Jika
orang benar pun dengan sulit diselamatkan, apa yang akan terjadi dengan orang
fasik dan orang berdosa?" (Tl.).
Di sini "orang benar" mengacu kepada kaum beriman, yang menjadi benar
karena dibenarkan oleh iman mereka kepada Kristus (Rm. 5:1), dan dengan
menempuh hidup yang benar dalam Kristus (Flp. 3:9; 2 Kor. 5:21; Why. 19:8).
Kata "dengan sulit"
mengacu kepada penghakiman, penganiayaan, dan kesukaran. Ini juga termasuk
penyakit. Banyak orang beriman mempunyai konsepsi bahwa karena mereka percaya
Tuhan Yesus dan diselamatkan, segala hal dalam hidup mereka akan lancar.
Kenyataannya adalah sangat berkebalikan. Dalam kehidupan kristiani, kita
mengalami kesulitan demi kesulitan. Akan tetapi, beberapa orang mungkin mengira
karena mereka di dalam hidup gereja, mereka tidak akan memiliki masalah apa pun.
Mereka membayangkan bahwa mereka akan benar-benar sehat, mempunyai penghasilan tinggi,
dan akan dipuji oleh orang lain. Kenyataannya, baik dalam hidup sebagai orang
Kristen maupun dalam hidup gereja, ada banyak kesulitan. Karena itu, Petrus
mengatakan bahwa orang benar dengan sulit diselamatkan.
Dalam 4:18
"diselamatkan" bukanlah dari kebinasaan kekal melalui kematian Kristus,
melainkan diselamatkan melalui ujian penganiayaan sebagai penghakiman penanggulangan
Allah dari kebinasaan yang akan datang (1 Tes. 5:3, 8). Kaum beriman menerima
pendisiplinan Allah melalui menderita penganiayaan agar hayatnya bisa
dimurnikan, agar diselamatkan dari kebinasaan oleh murka Allah terhadap dunia, melalui
kesukaran penganiayaan, khususnya terhadap orang Yahudi yang tidak percaya, dan
dari kebinasaan yang akan datang atas Yerusalem.
Di kalangan rasul-rasul
terdahulu ada keyakinan yang kuat bahwa Tuhan Yesus segera datang kembali untuk
menghakimi orang dosa yang tidak percaya, yang fasik dan tidak taat kepada
Injil-Nya (2 Tes. 1:6-9). Perkataan Petrus di sini tentu mengacu kepada hal
ini. Dalam pemerintahan Allah, jika orang benar yang sudah mematuhi Injil Allah
dan menempuh hidup yang benar di hadapan Allah, dengan sulit diselamatkan,
menderita aniaya sebagai sarana penghukuman penanggulangan Allah agar hayatnya
bisa dimurnikan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik, yang tidak taat
kepada Injil Allah dan menempuh hidup yang penuh dosa, bertentangan dengan
pemerintahan-Nya, ketika kebinasaan karena murka-Nya menimpa?
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 31
2 comments:
Amin. Puji Tuhan
Amin. Praise The Lord
Post a Comment