Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:17-18
Doa baca: 1 Ptr. 4:18
Jika orang benar pun
hampir-hampir tidak diselamatkan, apa yang akan terjadi dengan orang fasik dan
orang berdosa.
Kita telah menunjukkan bahwa
Surat 1 Petrus ditulis untuk kaum beriman Yahudi, terutama untuk orang-orang pendatang
yang terpilih yang tersebar (1:1). Istilah "tersebar" cukup dikenal
oleh orang-orang Yahudi yang tersebar di negara-negara lain. Istilah ini dengan
jelas menyatakan bahwa surat ini ditulis untuk kaum beriman Yahudi. Kaum
beriman yang tersebar di dunia orang kafir ini mengalami penganiayaan. Kita
harus jelas, penganiayaan ini terutama bukan datang dari orang kafir, kebanyakan
penganiayaan berasal dari orang Yahudi yang menentang, mereka yang tidak taat
kepada Injil.
Beberapa istilah Yahudi yang
digunakan dalam kitab ini menyatakan bahwa surat ini ditulis untuk kaum beriman
Yahudi. Salah satunya adalah "menerima percikan darah" (1:2). Dalam
perlambangan, pemercikan darah penebusan membawa orang yang dipercik ke dalam
Perjanjian Lama (Kel. 24:6-8). Demikian juga, percikan darah penebusan Kristus membawa
kaum beriman yang dipercik ke dalam berkat Perjanjian Baru, yaitu sepenuhnya menikmati
Allah Tritunggal (Ibr. 9:13-14). "Orang-orang pendatang yang tersebar"
dan "menerima percikan darah-Nya" adalah istilah-istilah yang
menunjukkan surat ini ditulis untuk kaum beriman Yahudi.
Petrus
melanjutkan dalam ayat 18, "Jika orang benar pun hampir-hampir tidak diselamatkan, apa yang
akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" Di sini orang benar mengacu kepada kaum beriman yang menjadi benar
karena dibenarkan oleh iman mereka kepada Kristus (Rm. 5:1), dan dengan
menempuh hidup yang benar dalam Kristus (Flp. 3:9; 2 Kor. 5:21; Why. 19:8).
Apa yang dimaksud dengan hampir-hampir
tidak diselamatkan? Arti dalam bahasa Yunaninya ialah "dengan sulit diselamatkan".
"Sulit" mengacu kepada penganiayaan, penderitaan, terutama mengacu kepada
pendisiplinan Allah. Dengan berbagai macam pendisiplinan, penghakiman,
penderitaan, dan penganiayaan, Allah dengan demikian menyelamatkan orang-orang
pendatang yang terpilih.
Jika anak-anak Allah, anggota
keluarga Allah sendiri demikian sulit diselamatkan, menurut Anda apakah
orang-orang Yahudi yang tidak percaya, yang tidak taat kepada Injil Allah, dapat
terhindar dari penghakiman Allah? Tentu mereka tidak bisa melepaskan diri. Jika
Allah mendisiplin, menghakimi orang-orang pendatang yang terpilih, betapa lebih
besarnya penghakiman Allah yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak
beribadah kepada-Nya. Ayat 18 boleh diterapkan secara umum untuk semua orang dosa
dan yang tidak beribadah kepada Allah. Namun menurut konsepsi Petrus, ayat ini
berlaku khususnya bagi diri orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Jika
orang-orang Yahudi yang sebagai penerima surat ini sulit diselamatkan, yaitu
harus melalui pendisiplinan dan penghukuman sezaman dari Allah, lebih-lebih orang-orang
Yahudi yang tidak percaya, yaitu orang-orang yang tidak taat kepada Injil Allah,
akan betapa menderita? Tentu Allah akan menghakimi orang yang tidak beribadah
jauh lebih berat daripada kaum beriman. Ketika Allah menghakimi orang-orang
dosa yang tidak beribadah, bagaimana mereka dapat bertahan?
"Diselamatkan" dalam
ayat 18 bukan diselamatkan (melalui kematian Tuhan) dari kebinasaan kekal,
melainkan diselamatkan (melalui ujian penganiayaan sebagai penghakiman
pendisiplinan Allah) dari kebinasaan yang akan datang (1 Tes. 5:3, 8). Kaum beriman
menerima pendisiplinan Allah melalui menderita penganiayaan agar hayatnya bisa
dimurnikan, agar diselamatkan dari kebinasaan oleh murka Allah terhadap dunia, melalui
kesukaran penganiayaan, khususnya terhadap orang Yahudi yang tidak percaya dan dari
kebinasaan yang akan datang atas Yerusalem.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 29
No comments:
Post a Comment