Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:15
Doa baca: 1 Ptr. 3:15
Tetapi kuduskanlah
Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu
untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta
pertanggungjawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi
haruslah dengan lemah lembut dan hormat.
Surat 1 Petrus adalah sebuah kitab mengenai kehidupan orang
Kristen di bawah pemerintahan Allah. Kita mudah memperhatikan kehidupan orang Kristen
dan mengabaikan pemerintahan Allah. Sebenarnya, kehidupan orang Kristen berjalan
seiring dengan pemerintahan Allah. Allah Tritunggal telah melalui proses yang
panjang dan menjadi Roh pemberi-hayat yang berhuni di dalam kita. Ini adalah
untuk kehidupan kita sebagai orang Kristen. Pada saat yang sama, Allah
Tritunggal masih sebagai Pencipta alam semesta dan penguasa alam semesta. Di
satu pihak, kita telah dilahirkan kembali agar mempunyai satu hayat rohani,
hayat ilahi. Di pihak lain, kita masih di dalam ciptaan lama. Karena itulah
kita perlu penanggulangan pemerintahan Allah. Agar hayat orang Kristen kita
bertumbuh, perlu pendisiplinan pemerintahan Allah.
Berharganya tulisan-tulisan Petrus terletak pada dia
menggabungkan kehidupan orang Kristen dengan pemerintahan Allah. Paulus melakukan
hal yang sama, tetapi dia tidak melakukannya sejelas yang dilakukan Petrus.
Tulisan-tulisan Petrus menampakkan kepada kita bahwa kehidupan orang Kristen
berjalan seiring dengan pemerintahan Allah sebagai pasangan. Jika kita membaca dengan
teliti kedua surat Petrus, kita akan melihat bahwa Petrus sungguh dalam
(berbobot) atas masalah hayat. Khususnya pasal pertama dari Surat 2 Petrus,
kaya, dalam, dan menakjubkan atas masalah hayat. Tetapi pada saat yang sama dalam
tulisan-tulisannya, Petrus memberikan satu kata yang serius mengenai penanggulangan
pemerintahan Allah atas umat-Nya yang telah dilahirkan kembali. Karena itu,
dalam surat-surat Petrus kita perlu melihat kehidupan orang Kristen dan
pemerintahan Allah, juga melihat bagaimana keduanya berjalan seiring.
Perhatian saya saat ini adalah kita yang di dalam
pemulihan Tuhan mempunyai visi yang jelas tentang hal-hal dasar dalam firman.
Namun, saya sangat gundah bahwa beberapa orang yang sudah bertahun-tahun dalam pemulihan
Tuhan masih tidak dapat mengucapkan perkataan yang memadai mengenai banyak hal.
Dalam 3:15 Petrus berkata, "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu
sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi
pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari
kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan
hormat." Hal ini menunjukkan bahwa
kita semua perlu menjadi orang yang dapat membicarakan kebenaran Allah. Saya
berharap waktu yang Anda pergunakan dalam seluruh berita Surat 1 Petrus ini
akan membantu Anda dalam hal ini. Saya tidak senang jika kaum saleh hanya
bergembira atas apa yang mereka lihat dan dengar dalam pemberitaan. Keinginan saya
adalah tangan-tangan semua orang beriman dapat dipenuhi dengan hal-hal yang solid
dari firman Allah.
Jika Anda tidak dapat
mengingat semua seluk-beluk tentang apa yang dikatakan Petrus mengenai
penghakiman pemerintahan Allah, saya berharap Anda sedikitnya mengingat
butir-butir dasar dan juga tahu di mana bahan (keterangan) yang lebih rinci dapat
ditemukan. Contohnya, Anda perlu mengingat ayat-ayat 1:17; 2:23, dan 4:5. Anda
juga boleh memperkenalkan catatan kaki dalam Versi Pemulihan kepada kaum beriman
yang Anda kontaki. Anda boleh berkata kepada mereka, "Anda mengatakan
bahwa kami mengajarkan bidah. Aku mendorong Anda untuk membaca sendiri apa yang
telah diajarkan Witness Lee. Jika Anda melaksanakannya, Anda akan menyadari bahwa
orang ini memimpin kita kepada kebenaran dalam Alkitab. Tidakkah Anda ingin
mengenal firman Allah? Mari kita buka Surat 1 Petrus dan melihat beberapa ayat mengenai
penghakiman Allah. Aku mohon Anda terbuka dan membedakan siapakah yang bidah dan
apakah kebenaran Allah menurut firman-Nya yang murni."
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 31
No comments:
Post a Comment