Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:1-6
Doa baca: 1 Ptr. 4:5
Tetapi mereka harus
memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang telah siap sedia menghakimi orang
yang hidup dan yang mati.
Dalam
ayat 5 Petrus berkata bahwa orang-orang yang tidak percaya harus memberi pertanggungjawaban
kepada Dia yang siap untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Ini mengacu
pada menceritakan kepada Allah semua yang telah dilakukan dan dikatakan seseorang
dalam seumur hidupnya. Ini mewahyukan pemerintahan Allah atas semua manusia.
Dia siap menghakimi semua orang, baik orang hidup maupun orang mati.
Penghakiman-Nya adalah administrasi pemerintahan-Nya yang dengannya Dia menanggulangi
keadaan di antara manusia.
Kristus
akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Terlebih dulu Ia akan
menghakimi orang-orang yang hidup di antara bangsa-bangsa di takhta kemuliaan
Kristus sebelum masa seribu tahun (Mat. 25:31-46) dan kemudian menghakimi orang
yang telah mati di takhta putih besar setelah seribu tahun (Why. 20:11-15). Ini
pun adalah penghakiman pemerintahan Allah, tetapi berbeda dengan penghakiman atas
kaum beriman dalam ayat 6 yang dimulai dari rumah Allah dalam zaman itu (ayat
17).
Ayat 6 mengatakan, "Itulah
sebabnya, Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama
seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup
menurut kehendak Allah."
Zaman demi zaman, makna dari ayat ini selalu menjadi bahan perdebatan. Apa
artinya perkataan "Injil diberitakan juga kepada orang-orang mati?"
Orang-orang mati di sini mengacu kepada kaum beriman dalam Kristus yang sudah mati,
yang menderita aniaya karena kesaksian Kristiani mereka, seperti yang disinggung
dalam 1:6; 2:18-21; 3:6-17; dan 4:12-19. Dalam Kitab ini, penganiayaan semacam
ini oleh Petrus dianggap sebagai penghakiman Allah, yang menurut pemerintahan
Allah dan dimulai dari rumah Allah (ayat 17). Injil diberitakan kepada kaum
beriman yang mati ketika mereka masih hidup, agar mereka di satu pihak bisa dihakimi,
ditanggulagi oleh Allah dalam daging, menurut manusia melalui penganiayaan para
penentang, tetapi di pihak lain, hidup di dalam roh menurut Allah dengan percaya
kepada Kristus. Ini memperlihatkan betapa ketat dan seriusnya penghakiman Allah
dalam administrasi pemerintahan-Nya. Jika kaum beriman yang taat kepada Injil
ditanggulangi oleh penghakiman pemerintahan-Nya, lebih-lebih orang yang menentang
Injil dan memfitnah orang-orang beriman, akan dihakimi oleh penanggulangan
Allah (ayat. 17-18).
"Roh"
dalam ayat 6 mengacu pada roh kaum beriman yang sudah dilahirkan kembali dan dihuni
oleh Roh Allah (Yoh. 3:6; Rm. 8:10-11). Jadi, ini adalah roh pembauran yang di
dalamnya kaum beriman hidup dan berperilaku (Rm. 8:4).
Ayat
5 dan 6 memakai istilah "orang yang mati". Orang yang mati dalam ayat
5 mengacu kepada orang tidak percaya yang mati, yang akan dihakimi Tuhan di
depan takhta putih besar setelah Kerajaan Seribu Tahun. Dalam ayat 6,
orang-orang mati mengacu kepada kaum beriman yang telah mati. Ketika Petrus
menulis kitab ini, banyak orang beriman Yahudi telah mati. Ketika kaum beriman ini
masih hidup, Injil telah diberitakan kepada mereka. Karena itu "Injil
telah diberitakan juga kepada orang-orang mati" berarti Injil telah diberitakan
kepada sekelompok orang beriman, yang telah meninggal sebelum surat ini
ditulis.
Petrus
berkata bahwa Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya
mereka sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani. Kaum beriman ini
setelah beroleh selamat akan dihakimi. Ketika masih hidup mereka dihakimi
secara badani.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 27
No comments:
Post a Comment