Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:8-11
Doa baca: 1 Ptr. 4:11
Jika ada orang yang
berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah;
jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus
Kristus. Dialah yang punya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Ayat
8 mengatakan, "Tetapi yang terutama: Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang
lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." Kasih adalah yang paling utama.
Dalam ayat 9 Petrus berkata "Berilah
tumpangan seorang akan yang lain tanpa bersungut-sungut." Petrus menulis ayat ini berdasarkan
pengalamannya. Ia tahu bahwa memberi tumpangan kepada orang bisa mendatangkan
banyak kerepotan. Karena kaum saleh mengasihi Tuhan, gereja, dan ministri,
mereka rela memberi tumpangan kepada orang yang berkunjung dari tempat lain.
Namun, kaum saleh yang memberi tumpangan kepada pendatang mungkin menggerutu.
Ada orang yang mengeluh terhadap kaum saleh yang tinggal bersamanya. Itulah
bersungut-sungut. Saya berharap kita memberi tumpangan kepada yang lain, tanpa
menggerutu.
Ayat 10 melanjutkan "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai
dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik
dari (berbagai) anugerah Allah." Berbagai anugerah Allah,
adalah suplai hayat yang kaya, juga adalah Allah Tritunggal yang dilayankan ke
dalam kita dalam banyak aspek (2 Kor. 13:13; 12:9). Sebagai pengurus rumah yang
baik, kita harus melayankan anugerah semacam ini kepada gereja dan orang kudus
dengan karunia yang telah kita terima, bukan sakadar doktrin atau hal-hal yang sia-sia.
Dalam ayat 11 Petrus berkata "Jika ada orang yang
berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika
ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus
Kristus. Dialah yang punya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!
Amin." Dalam pelayanan anugerah
seperti yang disebutkan ayat 10, pembicaraan kita seharusnya adalah pembicaraan
Allah, pengutaraan Allah, yang mengandung wahyu ilahi.
Dalam ayat 11 Petrus
menyinggung kekuatan yang Allah anugerahkan (suplaikan). Melalui Roh Kristus,
Allah menyuplaikan kepada kita kekuatan melayani dari hayat kebangkitan Kristus
(Flp. 1:19; 4:13)
Menyampaikan
firman Allah dan melayani berdasarkan kekuatan pelayanan yang Allah suplai,
bertujuan "supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus
Kristus". Ini menyatakan bahwa semua pelayanan anugerah kita, baik dalam
berbicara atau dalam melayani, seharusnya penuh dengan Kristus, agar Allah bisa
dimuliakan melalui Kristus di dalam segala hal.
Dengan
perkataan selanjutnya Petrus menutup ayat 11: "Dialah yang punya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin." "Dia"
adalah kata ganti mengacu kepada Allah. Kemuliaan dan kuasa adalah
kepunyaan-Nya. Kemuliaan adalah yang di luar, kuasa adalah yang di dalam. Kuasa
menyuplaikan kekuatan di dalam kita; kemuliaan adalah Allah dimuliakan di atas
diri kita. Karena itu, kemuliaan
berhubungan dengan dimuliakan, kuasa
berhubungan dengan kekuatan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 27
No comments:
Post a Comment